Kukuruyuk... Suara ayam berkokok di pagi hari. Yura sedang menyiapkan sarapan dan baju untuk adiknya sekolah, sarapan yang dibuatnya seadanya persediaan makanan yang ada di rumahnya saja, dan ia bersiap siap untuk pergi ke rumah Bu Siti untuk mengambil kue yang akan ia dagangkan.
Ia pun segera berjalan menuju rumah Bu Siti dan pamit kepada adiknya. Pagi itu Yura kurang bersemangat seperti dulu, karena 1 Minggu yang lalu ayah dan ibu Yura meninggal dunia karena tertabrak mobil. Saat itu ayah dan ibu Yura sedang berjalan menuju pasar, tetapi ketika mereka mau menyebrang ada mobil yang melaju sangat cepat dari arah kanan. Akibatnya ayah dan ibu Yura pun meninggal dunia.
Sekarang Yura hanya tinggal berdua saja dengan adiknya, ia tinggal di tempat yang seadanya saja. Kakek dan neneknya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu, saudara saudara yang lainnya jauh tempat tinggalnya dari rumah yang ditempati oleh Yura. Setelah kejadian itu Yura memutuskan untuk putus sekolah dan ia lebih memilih untuk mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sesampainya di rumah Bu Siti ia langsung merapihkan dan mempersiapkan kue yang akan didagangkannya. Yura pun dagang mengelilingi pasar dan rumah rumah warga. "Duh laper banget, mau beli makan tapi uangnya pasti ga cukup", Yura yang sedang menahan laparnya karena ia harus menghemat uangnya untuk kebutuhan hidupnya.
Kue yang didagangkannya tinggal tersisa 3, tapi Yura memutuskan untuk pulang ke rumah Bu Siti saja. "Assalamualaikum".
"Waalaikumsallam, eh Yura kue nya sudah habis ya?", Ucap Bu Siti kepada Yura.
"Iya Bu, tapi ini sisa 3 lagi".
Yura pun memberi uang hasil dari kue yang ia dagangkan. Dagangan hari ini hasilnya juga lumayan banyak, karena hari ini kebetulan pasar lagi ramai.
"Yasudah bu, yura pamit pulang dulu ya".
Ia pun berjalan, tetapi tiba tiba Bu Siti memanggilnya.
"Yur ini sisa kue nya kamu bawa aja, terus ini upah kamu hari ini ya".
"Alhamdulillah, makasih banyak ya Bu", kata Yura.
Ia pun berpamitan dan berjalan menuju rumah.Sesampainya di rumah adiknya Yura ternyata udah dateng dari sekolahnya. "Ehh Caca udah pulang ya, ko mukanya cemberut gitu si.. kenapa?", Tanya Yura.
"Kaka lupa ya hari ini hari apa", kata Caca.
"Hari Rabu kan?"
"Ih bukan.. masa Kaka lupa si", jawab Caca dengan muka judes.
"Ohh iya, hari ini kamu ulang tahun yaa, selamat ulang tahun Caca", ucap Yura.
"Makasih ka, tapi ko Kaka lupa si kalo hari ini Caca ulang tahun".
"Sebenernya Kaka waktu pagi mau ngucapin ke kamu, tapi karena Kaka repot nyiapin keperluan jadi Kaka lupa deh, maaf yaa..".
"Iya gak apa apa ka, tapi ka Caca boleh minta sesuatu gak? Biasanya kalo Caca ulang tahun ibu sama ayah suka beliin Caca es krim sama kue, Caca pengen itu ka".
Yura terdiam sejenak karena ia sedih ulang tahun kali ini tidak ada kedua orangtuanya, dan ia pun berfikir apa uang yang ia punya cukup untuk membeli kue dan es krim.
"Iya ca, nanti sore kita beli ya, sekarang Kaka mau istirahat dulu".
Yura pun memasuki kamar, ia berfikir bagaimana cara untuk memenuhi permintaan adiknya agar adiknya bahagia di hari ulang tahunnya. Yura berfikir untuk meminjam uang saja kepada Bu Siti, karena ia ingin memenuhi permintaan adiknya. Ia pun berjalan menuju rumah Bu Siti.
Saat sedang berjalan ia berfikir bagaimana cara ia bicara kepada Bu Siti, dan tiba tiba ia ingat bahwa ia mempunyai uang simpanan yang selama ini sisa uang jajannya selalu di tabung. Ia pun berbalik arah dan berlari menuju rumah. Yura langsung memasuki kamarnya dan mencari celengannya.
"Duhh celengannya di simpan dimana ya".
Yura mencari celengan di setiap lemari lemari.
"Kaka lagi nyari apa? Kok kayak kebingungan gitu", tanya Caca.
"E-eh enggak ca, Kaka lagi nyari baju", kata Yura yang mencari alasan.
Akhirnya celengan pun ketemu, dan Yura segera mengambil dan membukanya.Caca yang melihat kakaknya sedang membuka celengan hasil uang tabungannya sendiri merasa bersalah sudah meminta kue dan es krim, karena ia tidak mau melihat kakaknya kesusahan.
"Kak... Ko celengannya di buka?".
"E-eh iya, gak papa kakak lagi itung uangnya aja, buat nambah nambah keperluan kita".
Yura pun menghitung uang nya, dan ternyata uang yang selama ini ia selalu tabung jumlahnya lumayan banyak, Yura tersenyum bahagia karena hasil tabungannya bisa membantu disaat kondisi ia sedang kekurangan. Tiba tiba Caca memberikan celengannya kepada Yura
"Loh kenapa ca?", Tanya Yura.
"Ini celengan Caca, buka aja ka, yaa siapa tau ini bisa buat nambah nambah ka".
"Jangan ca, ini simpen aja buat kamu, uang yang Kaka punya insyaallah cukup buat kita".Pukul 15.59.
"caa, ayo".
"Kemana ka?", Tanya Caca.
"Kamu kan katanya mau beli es krim, tahun ini hadiahnya es krim dulu ya, hehe".
"Hmm gak jadi deh kak, gak apa apa".
"Gak apa apa ca, Kaka juga ada uang kok, yu beli es krim sekalian kita jalan keliling keliling".
Mereka pun berjalan menuju warung dan membeli es krim. Di jalan Yura melihat ada mobil yang mogok, Yura pun menghampiri mobil itu.
"Bu mobilnya mogok ya?", Tanya Yura kepada ibu ibu pemilik mobil itu.
"Iya dek, mobilnya gak bisa nyala gak tau kenapa, saya sudah panggil montir tapi lama banget datengnya dari tadi, padahal saya lagi buru buru", kata ibu itu gelisah.
"Biar saya coba benerin aja ya Bu, siapa tau mobilnya bisa nyala lagi".
Yura pun mencoba membenarkan mobilnya, karena ia mempunyai pengalaman membenarkan mobil bersama ayahnya.
15 menit kemudian.
"Sudah Bu, boleh coba di stater".
Ibu itu pun mencoba menstater mobilnya dan...
"Akhirnya nyala juga... Duh makasih ya nak, karena kamu mobil saya jadi nyala lagi", ucap ibu itu.
"Hehe.. iya Bu sama sama".
Ibu itu masuk kedalam mobil dan mengambil tas nya lalu mengeluarkan uang.
"Ini nak buat kamu, makasih ya", kata ibu itu berterimakasih.
"Gak usah Bu, saya ikhlas ko".
"Udah nak ini ambil aja buat kamu, terus kamu perempuan gini kok kamu bisa benerin mobil secepet ini?"
"Makasih ya Bu, hehe saya waktu itu sering bantuin ayah saya benerin mobil, jadi saya sedikit ngerti buat benerin mobil yang mogok, yasudah bu saya pamit dulu ya".
Yura dan Caca pun pergi dan berjalan menuju warung. Sampainya di warung Caca memilih es krim dan langsung membayar nya.
"Caca mau es krim yg pelangi ini ya kak".
Setelah membeli es krim mereka pun jalan arah ke rumah.
"Alhamdulillah ya kita dapet rezeki lagi, nanti kita sama sama kumpulin uang ya".
Mereka pun berjalan menuju rumah sambil menikmati suasana sore hari.Keesokan harinya seperti biasa Yura pergi ke rumah Bu Siti untuk menjual kue. Uang hasil ia menjual kue kue ia kumpulkan untuk membuat usaha kecil.
1 tahun berlalu akhirnya kerja keras Yura selama ini tidak sia sia. Yura pun sekarang membuat usaha kecil kecilan di depan rumahnya. Dan sekarang Yura sudah bisa menghidupi dirinya sendiri dan adiknya.