{{END}}Perjalanan Akhir Zaman Juanjuan

Bab 151-160

novel Pinellia

Perjalanan utara pasal tujuh puluh empat (28)

Matikan lampu kecil , sedang dan besar

Bab Sebelumnya: Bab 73 Menuju Utara (27)

Bab Berikutnya: Bab 75 Menuju Utara (29)

    (Saudari Chun ingin mengucapkan terima kasih No. 25 Misty Fragrance untuk hadiahnya. Saya akan bekerja keras untuk membuat tulisannya lebih menarik!)

    Zeng Qing membawa Tang Juanjuan ke arah rumah paman putranya, dan jalanan itu kosong. Pria besar Zeng Qing juga menjadi semakin kosong, dan semakin dia berjalan, semakin ragu dia. Kesadaran Tang Juanjuan melirik ke segala arah, tetapi tidak menemukan sosok lain yang masih hidup.

    “Tang Juanjuan, apakah kita masih akan masuk?” Zeng Qing bertanya dengan ragu.

    "Apakah kamu tidak ingin pergi dulu untuk melihat apakah ada yang selamat dari rumah paman Zeng Hua?" Tang Juanjuan bertanya secara retoris.

    “Kalau begitu mari kita lanjutkan berjalan!” Zeng Qing menggertakkan giginya dan berkata, tetapi dia menjaga langkahnya lebih ringan saat berjalan, dan orang-orang tetap sangat waspada.

    Di bawah keheningan yang aneh ini, setiap gerakan kecil akan menyebabkan mereka bertiga terkejut. Setelah perjalanan panjang, Tang Juanjuan dan ketiganya akhirnya tiba di komunitas yang tampaknya lengkap, dan menyingkirkan besi komunitas yang setengah terbuka. masuk ke masyarakat. Zeng Qing, orang yang begitu tenang, juga kehilangan ketenangannya, dan bergegas bersama putranya menuju gedung rumah pamannya.

    Setelah akhirnya merangkak ke lantai tempat tinggal paman Zeng Hua, dia menemukan bahwa pintunya terbuka lebar, dan ada lapisan abu tebal di mana-mana.

    Tang Juanjuan berjalan ke kamar dan mencari dengan hati-hati dari kamar ke kamar untuk melihat apakah ada kata-kata atau jejak lain yang tersisa. Zeng Qing dan Zeng Hua juga melihat sekeliling, Perabotan di ruangan itu tidak bergerak, tetapi pakaiannya hilang.

    Setiap kamar tidak terlalu berantakan, dan segala macam barang ditempatkan pada posisi yang sesuai, sepertinya pakaian itu seharusnya tidak direnggut oleh seseorang yang memasuki ruangan, tetapi dibawa pergi oleh pemiliknya setelah dibersihkan. Dari sudut pandang ini, seseorang dalam keluarga seharusnya selamat, tetapi ke mana mereka pergi?

    Bagaimana kalau kita pergi ke rumah bibiku lagi?” kata Zeng Hua pada Zeng Qing setelah berkeliling di setiap kamar.

    “Tang Juanjuan, bagaimana kabarnya?” Zeng Qing tidak menanggapi permintaan putranya, tetapi menatap Tang Juanjuan dengan mata bertanya.

    Tang Juanjuan menggeledah setiap kamar dengan hati-hati, tetapi tidak menemukan petunjuk yang berharga. Pikirkan sejenak. Chao Zengqing berkata: "Oke! Ngomong-ngomong, sekarang kita bingung dan tidak tahu. Pergi ke rumah bibi Zeng Hua untuk melihat-lihat! Mungkin kamu bisa menemukan beberapa petunjuk!"

    Rumah bibi Zeng Hua tidak jauh dari rumah pamannya. rumah jauh, setelah berjalan sekitar setengah jam. Tang Juanjuan dan tiga orang lainnya datang ke gedung tinggi yang menghadap ke jalan, gedung ini relatif lengkap, dan bisa dilihat dari jalan ini. Shijiazhuang harus berada dalam gempa global itu. Kerusakannya minimal.

    Rumah bibi Zeng Hua ada di lantai sepuluh. Ketika mereka bertiga buru-buru naik ke lantai sepuluh, mereka menemukan bahwa ruangan itu sama dengan rumah paman Zeng Hua. Tidak ada seorang pun di ruangan itu. Ada lapisan abu tebal di mana-mana, dan Tang Juanjuan tidak menyerah. Dia hanya memeriksa rumah tangga lain di lantai sepuluh, dan semuanya kosong!