Keluhan Seorang Kakak

38 1 30
                                    

Seorang gadis bernama Anatasya Gabriella, yang biasa dipanggil Tasya, tinggal di kota bersama keluarga nya. Mereka hidup dengan keaadaan yang kurang mampu, kini ia sekolah di SMA Garuda Cendikia Jakarta Selatan melalui beasiswa dan akan lulus bulan depan. Tasya merupakan anak pertama dari kedua orang tua nya, ia memiliki satu adik perempuan yang selalu mengikuti nya kemana pun ia pergi, adik perempuan itu bernama Clarissa Devrinca yang biasa di panggil Clara, ia masih menginjak Sekolah Dasar kelas 1.

Di hari kelulusan Tasya, kedua Orang tua nya ingin sekali membelikan bucket bunga serta boneka yang besar kepada anak pertama nya, tetapi mereka tidak bisa membeli semua itu, karena mereka tidak memiliki cukup uang untuk membeli nya, jadi mereka memutuskan untuk membelikan nya boneka beruang kecil yang sanggup untuk mereka beli.

Sesudah membeli boneka tersebut, kedua orang tua nya bergegas untuk pulang ke rumah dengan menaiki motor tua, mereka sangat tidak sabar untuk memberikan nya kepada sang anak tercinta. Tetapi, pada saat di perjalanan, tiba-tiba musibah menimpa mereka, mereka mengalami kecelakaan yang tragis dengan darah yang bercecer di jalanan. Warga yang melihat kejadian itu, langsung menolong korban dan menelepon ambulance untuk di larikan ke rumah sakit terdekat. Salah satu warga tersebut, ternyata temen dekat korban, ia yang melihat nya sontak terkejut dan meteskan air mata nya.

Pada saat perjalanan ke rumah sakit, kedua orang tua nya ternyata sudah meninggal dunia. Warga langsung menghubungi keluarga korban untuk memberi tahu apa yang telah terjadi, Tasya yang mengangkat telepon itu sangat terkejut, ia langsung menangis sesegukan dengan tubuh yang bergetar. Tasya langsung pergi ke rumah sakit bersama Clara tanpa memikirkan pakaian nya yang lusuh. Bagaimana ia bisa hidup tanpa kedua orang tua nya? Sedangkan Clara masih belum waktu nya untuk menghadapi semua ini.

Kini Tasya sekarang hanya hidup bersama adik perempuan nya. Ia terpaksa harus mengurus adik nya seperti seorang ibu dan ayah yang membesarkan anak-anak mereka. Ia harus bekerja keras mencari pekerjaan sepulang ia sekolah, agar bisa menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga nya serta membayar uang bulanan sekolah nya. Ia sangat mengeluh, tetapi mau bagaimana lagi, ini sudah menjadi tanggung jawab sebagai seorang kakak.

Tasya kini sangat sibuk untuk bisa mendapatkan pekerjaan nya. Hari pun berjalan terus-menerus, akan tetapi Tasya sama sekali tidak mendapatkan nya, padahal ia sudah bekerja keras untuk mencari nya kesana kemari. Semua yang ia lakukan tidak membuahkan hasil. Apalagi yang harus saya lakukan sekarang? kini Clara masih kecil, dan saya harus bisa mengurus nya sampai ia besar nanti. Tasya selalu merenungkan diri di kamar nya.

Satu bulan kemudian

Keesokan hari nya pada tanggal 2 Desember, tepat dimana Clara ulang tahun yang ke 7 tahun. Ia ingin sekali dibelikan kue dan es krim oleh sang kakak untuk merayakan usia nya yang kini mulai bertambah, tetapi sang kakak tidak memiliki uang untuk membeli nya ."Apa yang harus saya lakukan?". Ucap Tasya dalam hati. Ia merasa bahwa diri nya tidak bisa melakukan apa pun.

Waktu berjalan begitu cepat, hari senin pun telah tiba, Tasya dan Clara bersiap-siap untuk berangkat sekolah bersama. Sebelum berangkat, Tasya menyiapkan bekal siang untuk adik nya.

"Kak, nanti jangan lupa jemput Clara di sekolah yaa". Ucap Clara dengan semangat ketika di dapur.
"Siap dek". Balas Tasya sambil menghormatkan tangan nya serta memberi senyuman dengan penuh kasih sayang.

Di saat jam pelajaran di mulai, Tasya sama sekali tidak fokus untuk belajar. Bel pulang pun berbunyi, semua siswa-siswi bersemangat untuk membereskan alat tulis nya dan pergi meninggalkan sekolah termasuk diri nya.

Sepulang sekolah ia tidak lupa untuk menjemput sang adik di sekolah. Sesampai nya di sekolah Clara, mereka langsung pulang ke rumah bersama. Dan pada saat perjalanan pulang, Tasya tidak sengaja melihat toko kue dengan kertas yang tertempel di dinding yang bertuliskan "Dibutuhkan Karyawan". Ia langsung bergegas menghampiri toko tersebut bersama Clara.

"Kenapa kita berhenti disini kak? bukan nya rumah kita masih jauh?". Tanya Clara kebingungan.
"Kakak menemukan toko yang membutuhkan karyawan dek". Jawab Tasya dengan semangat.

Tasya pun segera memasuki toko itu untuk menemui pemilik toko tersebut, dengan mengharapkan agar bisa di terima sebagai karyawan di sini. Setelah beberapa menit menunggu, ia akhir nya bertemu dengan pemilik toko itu, ia bergegas menghampiri nya dan bersemangat untuk melamar kerja disini. Tetapi hasil nya ia sama sekali tidak di terima, karena pemilik toko itu tidak bisa menerima karyawan yang masih seorang pelajar, ia sangat sedih, dan murung. Tanpa berpikir panjang ia langsung mencari toko lain yang masih bisa menerima karyawan baru. 1 jam kemudian, ia menemukan Caffe dengan kertas yang tertempel di dinding juga dengan tulisan yang sama. Ia segera memasuki nya dan langsung bertemu pemilik toko tersebut. Tanpa basa basi, pemilik toko itu langsung menerima nya sebagai karyawan di sini serta menerima gaji pertama nya langsung, dan mulai bekerja besok sepulang ia sekolah. Tasya sangat senang karena akhir nya ia telah mendapatkan pekerjaan, meskipun nanti ia tidak memiliki waktu untuk bersenang-senang bersama sang adik tercinta, karena kesibukan diri nya.

Sore pun telah tiba dan pembicaraan pun kini telah berakhir, akhir nya Tasya dan Clara memutuskan untuk meninggalkan Caffe tersebut dan segera untuk pulang ke rumah. Sesampai nya mereka di rumah, Tasya teringat satu hal, bahwa hari ini adalah hari ulang tahun adik nya yang ke 7 tahun. Tasya diam-diam pergi ke sebuah toko kue dan toko es krim yang dekat dari sini untuk membelikan nya kepada sang adik, dengan menggunakan gaji pertama ia diterima kerja. Tasya sangat senang dan bersemangat karena bisa memberi kejutan kepada adik nya untuk pertama kali.

Setelah membeli kue dan es krim, ia kembali pulang ke rumah, untuk memberi kejutan tersebut secara diam-diam. Ia langsung membuka pintu dan melihat adik nya sedang tertidur di sofa, Tasya ingin sekali membangunkan nya, tetapi melihat Clara yang tertidur dengan pulas, ia tidak tega untuk membangunkan nya sekarang, Tasya pun harus menunggu Clara bangun meski harus menunggu dengan rasa yang tidak sabar. Pada malam hari Clara terbangun dan Tasya bergegas untuk memberi kejutan nya, betapa terkejut nya Clara sampai ia berteriak kegirangan. Tasya menangis terharu, karena melihat adik nya yang begitu gembira, tetapi diri nya sudah bersusah payah untuk bisa melakukan semua nya.

Pesan yang ingin saya sampaikan dari cerita ini adalah berusahalah untuk bisa mencapai apa yang kita inginkan, selagi kita bisa melakukan nya. Dan ikhlaskanlah apa yang sudah terjadi, karena masa lalu tidak akan terulang lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Terus BerjalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang