prolog

1K 68 1
                                    

"Praaaaanggg"
terdengar suara pecahan kaca dari arah kamar utama mansion megah itu entah sudah berapa kali terdengar suara pecahan barang barang disana ..

"hiks hiks mommy"...
Isak seorang anak berusia 1 tahun yg tidak mengerti apa yang terjadi ,hanya bisa menangis setiap kali mendengar hal suara suara itu.

"brak" suara pintu yg dihempaskan dengan kasar terdengar lg disusul dengn drap kaki yang menuruni tangga besar mansion mewah itu..

Terlihat seorang pria dengan kulit tan yang menuruni tangga dengan isakannya menghampiri sang anak yang meringkuk memeluk lututnya menyembunyikan wajah merahnya yg sudah basah air mata.

"sayang ,,,"panggilnya kepada sang anak.

"hiks m-mommy hiks hiks" lirihnya yg masih disertai isakan dari bibir mungilnya itu...

"syang dengar mommy yaa... sekarang kita pergi dari sini ya ... " ucapnya dengan lelehan air mata dari kedua manik indahnya itu..

"tnapa mommy ?" Tanya sang ank dengan nada cadelnya ...

"Tidak apa apa ,sepertinya daddy sudah tidak membutuhkan kita disini lg syang " menjelaskan kepada sang anak ,,yaahh anak yang masih polos tidak mengerti apa yang terjadi diantara kedua orang tuanya...

"tnapa daddy ndak tayang agi mom?"... tanya nya lagi..

dengan berat hati pria berkulit tan itu tidak menjawab pernyaan sang anak ,melainkan mengangkat tubuh sang anak ,mengendongnya untuk segera meninggalakan mansion itu..

dengan langakah yang tidak tau harus kemana ia terus berjalan dengan sang anak yang berda didalam gendoangannya  itu..

"semoga tabungan ku cukup untuk beberapa bulan " ...

"mommy tita mau tmana" sang anak yang mulai kebingungan setelah berjalan cukup jauh bersama sang ibu...

Yaahh.. mansion suami.a itu terletak lumayan jauh dr pusat kota dan membuatnya harus berjalan jauh ,supir ? yah pria manis itu menolak untuk diantar  ,ia ingin pergi sejauh mungkin meninggal kan tempat yang penuh pesakitan itu...

"sabar sebentar ya sayang "ucapnya sambil mengusap keringat di dahi sang anak...
 
Berjalan cukup jauh dengan beban yg ada mengendong anaknya dan membawa satu ransel di punggung dan 1 koper besar yg ia seret cukup melelahkan tapi rasa sakut dihatinya lebih besar dan berat ketimbang bawaannya.

Si pria manis itu memutus kan untuk menstop taxi untuk melanjutkan perjalanannya yang bisa dibilng entah kemana..

"mau kemana tuan?" Tanya draiver taxi itu.

Tanpa pikir panjang ia menjawab
" bandara paman" entah apa yg dia pikirkan membuat dirinya ingin pergi sejauh mungkin dari tempat ini kalaupun bisa ia akan pergi .







Hiiiii semuaaaaaa buat yg mampir jgn lupa vote yaaa ,oh ya aku jg ada 1 cerita lg tp itu bkn mileapo tp mewgulf klk tmn² senggang bisa mampir disna jg yaa

Makasiiii

Papay

you are my worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang