"Yang sabar ya sayang, sekarang dia udah tenang di sana," kata Ibu, Tara, sambil mengelus rambutku.
Aku udah gak tau mau gimana lagi, badanku lemas setelah mengingat semuanya. Segala kenangan, mau indah ataupun buruk, pasti akan aku ingat. Bagaimana ngga, aku telah menjalin hubungan dengannya sejak kecil, tapi dia ninggalin aku gitu aja? Kadang aku ngerasa hidup gak sepenuhnya adil.
"Hey, Laura, ayo pulang, jangan bengong aja," panggil abangku, Sam, yang sudah berada di depan mobil.
Aku sadar dari lamunanku, ternyata hanya tinggal aku dan ibuku saja yang masih duduk di sebelah pemakamannya ini. Aku dan Ibu langsung berdiri dan berjalan masuk ke mobil. Di sepanjang perjalanan hatiku merasa terpukul mengingat kejadian saat dia meninggalkanku, alhasil air mataku jatuh lagi membasahi pipiku.
Sesampainya di rumah, aku langsung masuk ke kamar dan merebahkan tubuhku di atas tempat tidur, bermaksud untuk istirahat sebelum melanjutkan persiapan MOS besok.
Oh sh*t, mimpi itu lagi.
Nama aku Laurencia Olive, anak dari Theodore dan Tamara, dan adik dari Samuel Olivier. Aku baru lulus SMP, dan sekarang aku akan lanjut ke SMA Brahmayudha. Masa Orisntasi Siswa, MOS, masa yang paling menyebalkan selama sekolah. Dimarahin, dijailin, diketawain, Oh God, I hate it.
BEEP BEEP BEEP
Gila udah jam 8 lagi? batin Laura.
Aku bangun dari tempat tidur, lalu berjalan menuju ruang tamu. Di sana ada Ayah dan seorang lelaki berbadan besar dengan berpakaian rapi. Siapa dia? Oh, mungkin teman kantor Ayah. Melihat itu, Laura berbalik arah menuju dapur untuk mengambil buah.
"Laura, salam dulu teman kantor Papah ini," panggil Ayah setelah -mungkin- telah melilhat Laura berbalik arah. Segera Laura berjalan meuju ruang tamu dan salam kepada pria itu.
"Hai Laura, nama om Radit, teman kantor ayahmu dulu," sapa om Radit itu sambil tertawa.
"Hai om, aku Laura." sapa Laura ditambah tawaan hambar.
Sesudah berjabat tangan, Laura langsung berbalik lagi ke arah dapur, mengambil buah yang akan Laura makan. Setelah mengambil buah, Laura balik ke kamar.
Line...
Ada line masuk, ohh ternyata Zahra, temen deket SMP Laura yang akan ikut MOS SMA Brahmayudha juga besok.
Zahra :Oiit Lau, lu tau ga ada maba yang ganteng nya kurang ajar?
Laura :Ga ngurus, otak gue udah sakit garagara mikirin dia.
Zahra :Ah elah, move on Lau!! Btw nama maba itu Lucas! Gue udah stalk socmed-nya dan ternyata.... GANTENGNYA EMANG MINTA DI TABOK!!!
Laura :Hahaha, udah ah gue mau tidur dulu, cape. Bubay!
Cogan lagi cogan lagi, dasar Zahra batin Laura.
Setelah beres makan buah, Laura langsung naik ke tempat tidur dan menutupi tubuhnya dengan selimut pink-nya. Entah kenapa, Laura merasa lelah banget hari ini.
▶︎▶︎▶︎▶︎▶︎
BEEP BEEP BEEP
Mata Laura mengintip lalu menoleh ke suara itu berasal. Sedetik kemudian ia melotot,
"WAH! UDAH JAM SETENGAH 7!! KENAPA GA ADA YANG BANGUNIN LAURA?!"
Laura langsung masuk ke kamar mandi dan bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah di hari pertamanya. Ia datang pas saat bel masuk berbunyi. Semua siswa kelas 10 berkumpul di lapangan.
"SEMUANYA BARIS! GA ADA YANG BERISIK!" teriak salah satu OSIS.
"JANGAN BANYAK GERAK! BENTAR LAGI MOS AKAN DI MULAI!" teriak yang lainnya.
Huh, ini yang paling gue sebelin, telinga kita ga torek tetep aja mereka teriak-teriak kaya orgil batin Laura.
Saat upacara dimulai, kenapa lama-lama semuanya jadi gelap? Loh kok? Ada apa dengan mata Laura? Ada apa dengan badan Laura? Kenapa lemes? Ohiya, Laura lupa sarapan.
BUKKK
▷▷▷▷▷
-STOCKHOLM SYNDROME-
A/N
Hallo semuaa!! Ini cerita pertama gue!
Hope you guys enjoy my story!
Jangan lupa vote+comments nya! Thankie!
xoxo,
gabygiovanni
[27 Mei 2015]
KAMU SEDANG MEMBACA
Stockholm Syndrome
RomanceStockholm Syndrome. Ini yang dialami Laura siswa baru SMA Brahmayudha. Mengapa bisa syndrome ini menghantui hidup Laura? Laura juga gak tau apa penyebabnya, yang jelas Laura benci dengan kejadian ini. Menyukai orang yang tak dikenal memang sangat s...