Di sebuah perkotaan, ada sebuah keluarga yang berisikan seorang Nazel dan adiknya yang bernama Eca.
Nazel harus menghidupi adiknya seorang diri
Karena orang tua Nazel dan Eca sudah meninggal dunia, Ibunda Nazel meninggal karena drop saat melahirkan Eca dan Ayah Nazel meninggal karena terkena serangan jantung sebab mengetahui bahwa istrinya telah meninggal dunia.Sekarang Nazel bekerja separuh waktu, jam 6 sampai jam 4 sore sekolah, dan sisanya bekerja sampai jam 9 malam meski pun Nazel bekerja separuh waktu Nazel tetap menjadi anak unggul di sekolahnya, dia juga menjadi juara umum di sekolah, prestasi dia juga tidak ketinggalan. Meski Nazel anak yang pintar dia tak luput dari bullyan anak anak karna dia tidak memiliki orang tua dan juga dia bekerja sambil sekolah.
BAGAIMANA DENGAN ECA??
Eca sama seperti Nazel dia anak yang pintar dan juga berprestasi. Tapi karna kepintarannya Eca selalu menjadi bahan bullyan oleh temannya. Eca harus mengerjakan PR PR milik temannya. uang bekal dari Nazel yang seharusnya untuk membeli makan, selalu di ambil oleh temannya yang selalu membully Eca. Nazel tidak mengetahui jika Eca selalu di bully di sekolahnya, yang Nazel tahu hanya sekolah Eca yang baik baik saja tanpa ada bullyan. Eca tidak pernah bercerita kepada Nazel kalau dia di sekolah selalu di bully.
Sampai, ada satu hari dimana Eca di bully sampai banyak luka - luka di tubuhnya, padahal Eca sudah menutupi lukanya tapi tetap saja ketahuan oleh Kakaknya.
Nazel : 'Eca kenapa tangan Eca ada luka, itu juga dahi kamu lecet?'
Eca: 'hah? enggak kok kak, ini tadi Eca tadi jatoh pas disekolahan'
Kata Eca pada Nazel dengan bicara terbata - bataNazel : 'kamu lagi bohong ke Kakak ya Ca?'
Eca pun menggelengkan kepala dengan ketakutan
Eca: 'enggak kakak,Eca engga bohong sama kakak. Eca seriuss'Sambil memperlihatkan senyum pepsodentnya pada Kakaknya dan Nazel pun mengangguk lalu tersenyum kepada adiknya, Nazel pun langsung mengelus surai rambut adiknya itu.
Nazel : 'Eca kalau ada apa apa di sekolah, Kakak harap Eca cerita ke Kakak ya?'
Paginya Nazel dan Eca berangkat ke sekolah mereka berpisah di jalan karena sekolah mereka tidak satu arah. Sesampainya Eca di sekolah, Eca langsung di suguhi dengan orang orang yang menatapnya remeh. Temannya yang selalu membully nya itu langsung berjalan menghampiri Eca dengan gayanya yang sangat angkuh.
Anak 1 : 'haii Eca apa kabar?'
Anak 2 : 'Eca kamu harus ngerjain tugas tugas kita sekarang, gak pake lama!'
Anak 3: 'yapp betull sekali jam 9 kita ambil ya, bye culun'Kata mereka bertiga pada Eca sambil memberikan setumpuk buku pada Eca.
Tidak beda dengan adiknya Nazel juga seperti itu, tetapi Nazel ada pembelaan diri, dirinya bukanlah babu untuk anak anak itu, dia juga seorang siswa sama seperti mereka.
Dan selang beberapa waktu Nazel baru saja ingat kalau besok adiknya akan berulang tahun, tapii... dia bingung harus mendapatkan uang dari mana untuk membeli hadiah untuk ulang tahun Eca nanti.
Pulang sekolah pun telah tiba, banyak siswa siswi yang berhamburan
Sesampainya Eca di rumah dia melihat kalender dan yaa.. dia juga baru ingat kalau besok adalah hari ulang tahunnya sendiri. Eca yang menunggu kepulangan kakaknya dan saat dia melihat Kakaknya langsung ia menyambut Kakaknya dengan senyuman pepsodent nya.
Eca : 'KAKAKKKKK'
Sontak Nazel yang mendengar itu pun langsung kaget
YOU ARE READING
: SIBLINGS
Short Story- Dia suatu perkotaan hidup seorang Kakak bernama Nazel yang harus menghidupi adiknya bernama Eca dengan seorang diri, tanpa adanya bantuan dari orang tua mereka. Karena orang tua mereka sudah lama tiada.