1

2 0 0
                                    

" D faigthing,huuuuuu,"

sorak sorai teriakan penyemangat membahana disebuah arena tinju tersebut,terlihat dua orang sedang saling menghabisi didalam ring tinju,memukul dan saling menghindar agar terlihat siapa yang akan menjadi pemenangnya.kedua orang yang saling bertarung itu menatap mata tajam satu sama lain,peluh membasahi tubuh mereka.terlihat dari gelagat mereka tidak akan ada yang mau mengalah satu sama lain,padahal tubuh mereka berdua sudaah babak belur.

" cih,kau masih belum menyerah," seorang pria kekar menatap lawannya dengan sengit.

yang ditatap hanya menyeringai meremehkan dengan tatapan dingin.menatap lawan bertarungnya malam ini yang begitu berambisi dan kuat walau perempuan,pria kekar itu akui dirinya agak kewalahan dengan permainan cerdik gadis iu,pantas saja perempuan dihadapannya ini di sebut the Died,sang pembunuh.

kemampuan beladiri dan bertahan perempun itu bukan main,dia seperti sudah ditempa lama untuk menjadi seorang pembunuh. disela berpkirnya pria kekar itu tidak tau bahwa sang lawan  yang dipikirkannya sudah mengatur strategi untuk mengakhiri permainan ini dengan secepat mungkin karena energinya sudah mulai terkuras.

kemudian suara lonceng tanda pertarungan akan segera dimulai kembali terdengar,sorak sorai penonton yang memenuhi arena tinju itupun semakin terdengar bersemangat.

" aku tidak akan mengalah,meskipun kau perempuan," ujar pria kekar itu.

gadis itu meludah didepan lawannya yang sedari tadi terlalu banyak bicara menurutya,pria kekar yang melihat itupun semakin emosi sebuah penghinaan baginya kala seseorang meludah didepan matanya.

" KAUU.." teriak nya menunjuk perempuan yang menjadi lawannya tersebut.

pria kekar itu langsung maju memberikan pukulan cepat tapi dengan tangkas perepuaan itu menghindar dengan cepat dan memberikan tendangan tepat sasaran di bagian kanan tulang rusuk pia itu,penonton yng melihat tu[pun seakin bersorak kencang.

" bunuhh,bunuhh," teriakan itu semakin menggema kala pria kekar itu jatuh tersungkur dipojok rink dengan mulut mengluarkan darah,tak menyerah justru pria kekar itu kembali mencoba bangkit,tapi seakan tau keinginan lawannya untuk tidak menyerah dan mencoba bangkit,perempuan itu melayangkan tendangan keras denang cepat ke arah lawannya,seketik pria kekar itu jatuh tersungkur tidak adarkan diri.

seketika suara riuh tepuk tangan menggema diarena tinju tersebut orang orang sebagai penonton dan fans seoarang  D merasa senang atas kemenangannya kembali malam ini.

" And the winer..." suara pemandu acara tinju tersebut berteriak untuk menyampaikan sang pememnang pertarungan sengit malam ini dengan semnagat.

" the Died," teriak sang pembawa acara sambil mengangkat tangan kanan D keatas dengan bangga.

******

" aww," suara ringisan terdengar didalam apartemen berbentuk sudio itu.

"sakit kan lu,biar tau rasa tuh," ucap seorang pria membawa sebuah cola dari dapur.

" udah tau bakalan bikin sakit D,Kenapa gak lu larang bego," ucap wanita berambut sebahu yang sedang mengobati temannya yang di panggil D oleh mereka itu.

" udah gua larang Risa, D kan batu kalau dikasih tau," ucap pria bernama Rey itu sambil meminum colannya.

" aww,sakit Ris anjir," D kembal meringis karena tekanan katembat yang ditekan risa kewajahnnya yang penuh lebam.

" rasain,kebiasaan ya lu,kita gak pernah larang lu ngelakuin apapun itu .tapi coba pikirin badan lu jua D. lu baru dateng dari tugas,istirahat kek,eh malah ke tempat luqnut itu," cerocos Risa panjang,dengan kedua tangnnya sibuk mengobati luka diwajah sahabatnnya itu,sesekali mulut cerewetnnya itu meniup niup luka di wajahnnya.

" ada undangan dengan bayaran gede,masa gue tolak Ris," bela D dengan ringisan kecil karena dia tidak bisa terlalu lebar membuka mulutnya yang terluka untuk bicara.

" sttttt,diem deh lu banyak alesan," timpal Risa dengan mengarahkan telunjuknnya ke depan mulut D, seketika itu juga D mingkem diam,membiarkan sahabatnnya itu mengobatinnya.

Rey yang memang sedari tadi menjadi penonton dua wanita dalam hidupnnya hanya tertawa puas melihat wajah memelas D yang seakan ketahuan main hujan oleh ibunya,sementara Risa seperti seorang ibu yang menahan emosi karena anak nya tidak menurut.

" gue laper," disela sela ringisan menahan sakit D mncoba berbicara.

"sabar,selesaian dulu ngobatin luka lu," ucap Risa dengan telaten mengoleskan salep luka.

"mau makan apa kita malem ini," ujar Rey, yang terlihat sibuk dengan handphone ditangannya,yang D tebak pasti scoll makanan diaplikasi pesan antar.

"bubur aja,"celetuk Risa yang ditanggapi ekpresi jijik oleh D.

tawa Rey terdengar kembali dengan lebih membahana,kasian sekali nasib sahabatnnya itu.

"diem lu oray,ngejek banget lu," sarkas D dengan kesal.

" ututututu,my baby bear," Rey malah tak berehenti mengejek D dengan menjulurkan lidahnya.

D sudah ancang ancang akan melemparkan botol minum yang masih tersisa setengah isinya kepada Rey,tapi sayang Risa sudah melotot sampai mata nya ingin keluar.D pun menurunkan kembali botol yang berada dalam gengggamannya dengan pelahan.sontak saja kembali membuat tawa Rey berderai sampai berguling guling di sopa.

"Rey udah deh,cari bubur sana buat D yang didepan gedung B itu," titah Risa mutlak.

Rey pun dengan masih tertawa mengangguk memakai jaketnya untuk membeli bubur. "lu mau mau makan apa Ris," tannya rey yang sudah diambang pintu. " apa aja," sahut Risa.Rey pun mengangguk dan menutup pintu untuk membeli makan.

Deringan ponsel mengitrupsi Risa dan D setelah melihat pintu apartemen tetutup.mereka saling tatapan,hanya dengan suara deringan yang memang dikhususkan untuk seseorang membuat mereka diam.lalu D merogoh saku sebelah kanan jaket yang dipakainnya tanpa melihat pun dirinya sudah hapal siapa yang berada di balik telpon menghubunginya,padahal dia sudah dengan hati hati membereskan tugas lebih cepat dengan waktu yang sudah disesuikan dan pulang ke rumah lebih cepat agar dia bisa beristirahat sebentar.

tapi apa ini,apakah dia ketahuan.

"hallo.."








Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DARK LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang