mijn oren voor mama

14 4 1
                                    

"neneeeeeek" teriakan karel

"ohh karell, cucu nenek sudah pulang yaa! kemari nak" nenek menyaut karel sambil merentangkan tangan nya

karelio adalah anak kecil yang ceria, dia tinggal bersama neneknya karena neneknya tidak pernah memberitau keberadaan orang tuanya saat itu.

"hallo ik ben karelio, iedereen noemt me Karel" (hallo aku karelio, semua orang memanggilku karel)

karel adalah anak kecil berusia 7 tahun, dia sekarang tengah menginjak kelas 1 SD.

waktu itu adalah hari senin pagi saat nenek mengantarkan karel kesekolah, hari dimana pertama karel sekolah lagi setelah hari minggu.

"nenek aku harap setiap hari adalah hari minggu" karel mengeluh

"kenapa gitu sayang ?" nenek bertanya sambil mengelus kepala karel

"nek, hari minggu itu aku bisa main seharian tauu!" jawab karel penuh semangat

"gitu ya? tapi kamu di sekolah juga bisa bermain saat istirahat sayang" jawab nenek

karel hanya mengangguk, kala itu karel dan nenek sedang berjalan menuju sekolah karel.

"karel bekel nya jangan lupa dihabiskan ya!" perintah nenek

"iyaa nek pasti aku abisin" jawab karel sambil tersenyum

karel langsung lari memasuki kelas dan menyapa beberapa teman nya.
disamping itu, nenek pergi untuk pulang kerumah setelah mengantarkan karel ke sekolah.

jam demi jam berlalu, waktu sudah menunjukan pukul 10 sudah saatnya karel pulang sekolah.

nenek bergegas pergi untuk menjemput karel, nenek khawatir karel tidak menunggu nenek datang menjemputnya.

sesampainya disana, terlihat karel sedang duduk di depan gerbang sekolah.

"karell! sayang maafkan nenek ya, nenek telat jemput kamu" seru nenek

karel tidak membalas nenek, karel hanya melihat nenek dan mulai berdiri, nenek semakin khawatir.

"karel kamu kenapa sayang? maafkan nenek ya" saut nenek

"tadi nek, ibu guru suruh aku buat cerita tentang mama dan papa di depan kelas, tapi aku gabisa cerita apa apa, terus temen temen langsung ejek aku, katanya aku gapunya mama dan papa, apa bener nek aku gapunya mama dan papa?" tanya karel dengan perasaan sedih

"ssstt, siapa yang ejek kamu eum? bilang sama nenek sini, biar nenek marahin!" seru nenek sambil mengangkat dagu karel

"ga nek, jangan dimarahin, aku cuma mau tau dimana mama sama papa" jawab karel

"mama papa ada sayang mereka kerja kan karel tauu" jawab nenek sambil mengelus bahu karel

karel hanya terdiam dan tersenyum tipis.

mereka berjalan pulang dengan suasana hening seperti canggung, sesampainya dirumah, nenek langsung menyuruh karel untuk mengganti bajunya dan makan bersama nenek.

"kalau karel tanya dimana orang tuanya lagi, apa yang harus aku jawab untuknya"

"akankah karel percaya dengan semua alasan yang aku beri?"

nenek bingung, dia tidak pernah jujur untuk memberitau dimana mama dan papa karel berada, nenek selalu bilang kalo mama dan papa karel sedang sibuk bekerja.

"karell! karelio! turun sini sayang kita makan" nenek berteriak memanggil karel

karel turun dengan perasaan tidak semangat, dia terlihat begitu lemas, turun tangga pun begitu lama.

telingaku untuk mamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang