Renaldin Saputra atau yang kerap disapa Renal tengah menyantap sarapannya bersama kedua orangtuanya.
" Renal" panggil Devan ayah Renal
" Ada apa Yah?"
" Usia kamu udah 27 tahun dan kamu juga udah punya usaha sendiri tapi kok sampai sekarang gak pernah tuh ngenalin cewek ke ayah sama ibu dan kamu juga gak pernah ngajak cewek main kerumah."
Renal yang ingin menyuapkan nasi kemulutnya jadi terhenti, ini baru pertama kalinya Ayah bertanya mengenai perempuan kepadanya.
" Iya. Kapan-kapan Yah" Renal lanjut menyantap makanannya
" Iya Renal, tapi sampai kapan? Usia kamu udah cukup matang kok untuk berumah tangga dan Ibu sama Ayah itu udah tua Renal. Apalagi kamu anak kami satu-satunya."
Renal sudah menduga pasti hal ini yang akan terjadi dia sudah menduganya ketika Ayahnya bertanya mengenai perempuan dan pasti akan menjerumuskan ke usianya yang memang sudah seharusnya menikah. Renal sebenarnya ingin juga menikah tapi dia belum menemukan calonnya bagaimana mau menikah punya pacar aja enggak!
" Kamu gak punya pacar Renal?" Tanya Chintia lagi Ibu Renal
" Enggak ada Bu" Jawab Renal jujur
Devan dan Chintia saling berpandangan dan mengembuskan napas secara bersamaan. Astaga! Tak mereka sangka putranya yang memiliki wajah tidak jelek-jelek amat dan juga tidak tampan-tampan banget termasuk golongan standar lah wajahnya tidak memiliki pacar bahkan diusianya yang sekarang sudah menginjak 27 tahun! Bagaimana anaknya mau menikah memiliki pacar saja tidak!
Devan terdiam dan tiba-tiba dia tersenyum Devan ingat rekan bisnisnya yaitu teman di masa SMA nya juga memiliki seorang anak perempuan yang belum menikah.
" Renal kamu mau gak Ayah kenalin sama anak teman Ayah?"
Renal yang telah selesai menyantap sarapan dan mengelap bagian bibir dengan tisu begitu juga dengan Devan dan Chintia yang sudah menghabiskan sarapannya.
" Teman Ayah yang mana?" Tanya Renal
" Itu loh anaknya Fandi rekan bisnis Ayah sekaligus teman SMA Ayah."
" Enggak mau aku Yah. Nanti aku dijodoh-jodohin lagi." Tolak Renal langsung
" Renal maksud Ayah gak gitu kok. Maksud Ayah itu kamu kan gak punya pacar mendingan kamu kenalan sama anak teman Ayah, kamu yang langsung kenalan gitu bukan kami mau jodohin kamu sama anaknya Fandi." Jelas Chintia
" Iya benar tuh yang dijelasin Ibu kamu." Devan ikut menimpali
" Kamu gak mau karena kamu ada lagi dekat sama perempuan lain?" Tanya Chintia dengan mata menyipit memandang putranya.
Renal menggelengkan kepalanya tanda bahwa dia memang tidak ada dekat dengan perempuan lain.
" Nah itu! Kamu kan gak ada dekat dengan siapa-siapa dan mau sampai kapan sendirian terus? Daripada menjomblo mendingan dekatin tuh anaknya Fandi. " Sudah lama Devan ingin mengenalkan Renal dengan anak-anak temannya karena melihat Renal tidak pernah mengenalkan perempuan kepadanya dan dia diam saja karena berpikir mungkin Renal sudah memiliki pasangan namun belum mengenalkan saja kepada Devan dan Chintia.
Lama menunggu sampai saat ini tidak ada satu perempuan pun yang putranya itu kenalkan kepada dirinya. Dia jadi berpikir putranya ini normal atau tidak?
" Renal. Menurut pandangan Ibu anaknya Fandi itu baik kok, anaknya cantik lah, agak pendiam sih gak banyak bicara ya kan Yah?" Jelas Chintia lalu memandang suaminya meminta persetujuan
" Iya benar itu Bu, ayah lupa siapa namanya dan hal yang paling mencolok dari itu dia sayang banget sama kucing."
" Betul Yah, ibu juga lupa siapa namanya waktu itu kita main kerumahnya Fandi dan ada anak perempuannya itu izin pamit mau pergi gitu terus kita kenalan secara singkat. Ibu sama Ayah juga baru pertama kali lihat anaknya." Chintia bercerita dengan antusias
Renal mendengarkan dengan seksama dan menjadi fokusnya adalah ketika ayahnya mengatakan bahwa anaknya Om Fandi 'sayang banget sama kucing' Renal jadi teringat dengan reuni SMP yang diadakan dua minggu yang lalu. Diantara teman-teman SMP nya yang datang keacara reuni dengan membawa pasangan, ada yang sudah bersuami dan beristri, membawa anak, atau datang sendirian seperti dirinya kala itu. Diantara teman-temannya yang duduk di meja Cafe tempat acara reuni berlangsung ada perempuan yang datang keacara membawa seekor kucing dan asik bermain dengan kucingnya diantara teman-temannya yang asik bercengkrama satu sama lain. Renal berpikir apakah orang yang dia temui dua minggu lalu adalah anaknya Om Fandi teman ayahnya? Tapi masih banyak orang yang menyukai kucing bukan hanya perempuan yang Renal temui dua minggu lalu atau anaknya Om Fandi. Bisa saja kan mereka adalah orang yang berbeda atau jangan-jangan sama?
Renal merasa tidak asing mendengar nama Fandi, walaupun dia tidak pernah bertemu dengan Fandi teman ayahnya. Tapi dia merasa sudah pernah kenal dekat padahal ini baru pertama kalinya Ayahnya menyebut nama teman SMA nya.
" Iya aku mau kenalan sama anaknya teman ayah itu. Nanti ayah sama ibu atur aja jadwal kita ketemuannya." Putus Renal
Renal sebenarnya penasaran dengan perempuan anak teman ayahnya itu. Dia ingin membuktikan apakah anak teman ayahnya adalah orang yang sama yang selama ini menghantui pikirannya.
" Baiklah. Nanti Ayah telepon Fandi buat kita ketemuan sama mereka." Devan tersenyum begitupun dengan Chintia
Renal memutuskan untuk izin pergi dari meja makan dan menuju kamarnya. Di dalam kamar Renal mencari sebuah buku diantara buku-buku yang berjajaran dirak buku miliknya. Akhirnya Renal menemukan buku yang dicarinya terselip di buku-buku tebal miliknya. buku tersebut berwarna coklat muda dengan gambar telapak kaki dan tangan kucing, Renal membuka buku tersebut dan dibagian tengah buku ada selembar foto didalam foto ada dua anak remaja yang sedang duduk di taman dengan menggunakan seragam putih biru dan kucing berwarna putih yang berada diatas pangkuan anak perempuan. Anak perempuan itu mengenakan seragam putih lengan pendek, dengan rok biru berlipat-lipat dibawah lutut lengkap menggunakan dasi dan ikat pinggang. Kaos kaki putih dan sepatu hitam, anak perempuan itu berambut hitam sebahu dengan poni yang menutupi dahinya dan di rambutnya ada jepitan rambut berbentuk kepala kucing berwarna oranye. Di sebelah anak perempuan itu ada anak laki-laki mengunakan seragam putih lengan pendek, celana panjang berwarna biru, dasi dan ikat pinggang serta kaos kaki putih dan sepatu hitam tangan anak laki-laki itu merangkul pundak anak perempuan yang duduk disebelahnya. Mereka tersenyum manis didalam foto.
Renal mengambil foto tersebut dan tersenyum memandangnya. Foto ini adalah foto yang dia ambil disaat dia SMP kelas 9 mengunakan kamera yang baru saja dibelikan ayahnya. Dia berfoto bersama seorang perempuan yang sangat mencintai kucing. Barang-barang yang dia miliki pun tidak lepas dari karakter kucing. Mulai dari tasnya bergambar kucing, kontak pensil, alat tulis, buku, sampul buku, kotak bekal, bandana, jepitan rambut dll. Renal mengingat semua itu betapa perempuan itu sangat mencintai kucing dan menjadikan kucing sebagai karakter favoritnya!
" Haii akhirnya kita bertemu diacara reuni dua minggu lalu."
" Aku tau sikapmu jauh berbeda saat masa SMP kita dulu, sekarang kamu lebih pendiam dan tidak banyak bicara."
" Tidak apa yang penting aku senang dapat bertemu dirimu. Sudah lama aku mencari informasi tentang mu tapi aku tidak pernah mendapatkan apapun. Sosial media pun kamu tidak pernah menanggapi pesan-pesan ku. Ah ya tidak hanya itu aku bahkan sampai saat ini tidak tau nomor ponselmu."
" Aku ingin bertemu dengan mu lagi, berbicara panjang, bercerita banyak hal dan aku ingin kita bersama seperti dulu. Tapi aku tidak tau apakah kamu sudah memiliki pasangan?"
" Aku tidak tau bagaimana jadinya hati ku melihat mu bersama lelaki lain. Setelah penantian panjang akhirnya aku dipertemukan kembali dengan dirimu."
Renal sejak tadi berbicara sendirian sambil memandangi foto yang ada ditangan kanannya. Dia kembali memasukkan foto itu kedalam buku berwarna coklat muda dengan gambar telapak kaki dan tangan kucing dan menutupnya. Dia mengembalikan buku tersebut ketempat semula
Lalu, Renal pergi berjalan keluar dari kamarnya. Perempuan yang ada dalam foto tersebut adalah orang yang begitu spesial dalam hidup seorang Renaldin Saputra. Tidak ada yang bisa menggantikan posisi perempuan itu dihatinya.
19.11.22, Sanjalangkar°•°
KAMU SEDANG MEMBACA
BUCIN [ BUdak CINta & BUdak KuCINg ]
Romance~BLURB~ Ini bukan cerita sembarangan BUCIN! Ini tentang Aelia Monarin cewek yang cinta dan sayang banget pokoknya sama hewan berbulu, berkumis menggemaskan yaitu kucing! Bahkan dia lebih perhatian dengan kucing daripada Renaldin Saputra. Renaldin...