sekolah

14.7K 194 1
                                    

"enghh... haa" ucap Ken merebahkan kepalanya di meja

Kenzio Hansen Steven lie Gerald anak usia 16 tahun yang hobi menghabiskan uang sahabatnya

"kau baik baik saja, jika kau lelah istirahat saja tidak usah masuk sekolah" ucap aro mengelus kepalanya

aro anelio cucu dari seorang pengusaha sukses di China, umurnya 16 tahun

"jika aku tidak sekolah aku tidak akan melihat pacar ku yg cantik" ucap Ken, membayangkan pacarnya

"tunggu kamu sudah berpacaran dengan nya kenapa tidak memberi tau aku" ucap Aro meremas rambut Ken kuat

"aduh... aku belum pacaran tau" ucapnya menepis pelan tangan Aro

"dasar friendzone" ucap Aro sedikit meledek

"diamlah" ucap Ken menatap aro malas

"terserah" ucap Aro mengangkat kedua bahunya  

"hai selamat pagi semuanya" ucap seorang pria duduk di kursi nya lalu beralih duduk di meja aro

"hey masukan baju mu Zen agar terlihat rapi" ucap aro memukul kepala Zen menggunakan buku tulisnya

Zen anak tunggal kaya raya hobinya adalah menjahili kedua temannya usianya sama seperti Ken dan Aro

"haiss kenapa kau sering memukul ro" ucap zen memasukan bajunya

"entahlah mungkin karna keturunan" ucapnya mengangkat kedua bahu

"hah akhir akhir ini aku bosan di rumah" ucap zen menghela nafas

"bagaimana kalau kalian main ke rumah ku saja, yah sesekali menginap bersama" ucap aro menggaruk tenguk lehernya

"baiklah" ucap Zen dan Ken bersama

"selamat pagi semua" ucap seorang guru memasuki kelas

skip

"akhirnya pulang juga pelajaran sangat melelahkan aku tidak mengerjakan esai halaman 19" ucap Ken lesu

"ulangan harian memang sangat melelahkan jika pilihan ganda aku bisa menjawab kalau esai huft... aku menyerah" ucap Zen memakan ice crime

"kalian harus rajin belajar" ucap Aro tersenyum

Ken dan Zen saling bertatapan dan menghela nafas bersama

"itu dia kakak ku kalian jadi menginap bukan" ucap Aro

"tentu saja, emmm bisakah aku duduk dekat jendela aku kadang mabuk" ucap Zen menggaruk tenguk lehernya

"aku duduk di mana saja bisa" ucap Ken mengangkat kedua bahu

"ayo naik semuanya" ucap Aro yang dari tadi sudah ada di mobil

Ken dan Zen memasuki mobil dan duduk di belakang

"sudah kan" tanya agis yaitu kakak aro

"sudah kak hehe maaf yah aku lama" ucap aro meminta maaf

"HM" ucap agis dengan nada dingin, agis fokus menjalankan mobilnya sampai mansion milik Aro dan Agis

"aku pulang" ucap aro membuka pintu mansion yg megah dan mewah

"selamat sore tuan aro, apakah anda ingin makan dulu atau mandi terlebih dahulu" ucap salah satu pembantu di sana, namanya Ageng Tirtayasa ia berumur 48 tahun, sudah di anggap keluarga oleh agis dan aro ageng sudah seperti ibu mereka

"aku akan mandi terlebih dahulu bisakah bibi mengantarkan mereka ke kamar ku dan merapihkan baju mereka, aku mohon bantuannya" ucap aro dengan pipi di gembungkan itu terlihat sangat lucuu sekali

"baiklah" ucap ageng menundukkan kepala, dan aro pergi ke kamar mandi

"ayo saya antar kan ke kamar tuan Aro" ucap Ageng "biar saya bawakan tas tas nya" ucap Ageng dengan sopan dan membawakan tas mereka dan menuju kamar Aro



[boys love] [giken] Daddy and baby uke 🔞🔞🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang