1. pertemuan

30 3 0
                                    


SELAMAT MEMBACA!


****

Segerombolan motor ninja berwarna hitam berhenti tepat di sebuah gerbang sekolah yang besar. Alvaro pemimpin di depan mereka. Tak lupa dasi di Kepala cowok itu. Dan lima buah motor mengikuti di belakangnya. Alstar adalah geng yang terkenal di SMA Atmajaya. Segerombolan cowok yang mempunyai wajah tampan dan karakter yang cukup menarik di mata orang sekitar. Alvaro menghentikan motornya di perkiraan alstar tempat khusus untuk mereka.
Alvaro turun sambil merapikan rambutnya.

"Segitu tampannya gua, sampai sampai mereka liat gua segitunya." ujar arka—inti alstar. dengan pede cowok itu menyapa cewek cewek di depannya.

Alden memutarnya bola matanya malas. "Butuh kaca kayaknya." sindir Alden—inti alstar.

Bara berjalan kedua tangan di masukan kedalam saku celananya. Bara—inti dari alstar. Cowok yang irit bicara di antara mereka. "Pagi pagi udah ribut."

"Gua ke ruangan osis dulu." pamit utara—wakil dari alstar, utara juga ketua OSIS di SMA Atmajaya. Utara melihat penampilan temannya yang sangat tidak sopan. Baju yang di keluarkan dasi yang tidak di pakai hanya, Gilang yang memakai dasi. Tapi bukan di leher melainkan di Kepala cowok itu. "Rapiin penampilan lo semua kalau gak gua hukum pas upacara nanti."

"Ch tega lo mau menghukum teman lo sendiri." ujar azka—inti alstar.

"Gak ada pengaruhnya buat gua." sahut utara lalu berjalan menuju ruang OSIS.

"Ngapain di sini masuk." perintah Alvaro pada mereka. Gilang bukan anak pintar tapi cowok itu sangat tegas dalam hal apapun itu. Termasuk urusan temannya.

Bara melirik jam tangan yang cowok itu kenakan. "Lima menit lagi nanti bel juga
bunyi."

"Gimana nanti malam kita kan mau memasuki medan perang." ujar kinan membuat mereka semua menoleh kearah cowok itu.

"Kumpulin aja nanti anak anak yang lain, kita berkumpul di lapangan biasa." ujar Alvaro karena malam nanti adalah di mana dua geng yang saling beradu otot.

Alden mengangguk pelan. "Gapapa kita bawa pasukan sedikit yang penting kita menang."

"Melindunginya lebih penting dari pada kemenangan." ujar bara yang duduk di atas motor.

"Dengerin tuh." ujar arka merangkul pundak Aiden membuat cowok itu menipas secara kasar.

Alvaro menatap seluruh anti alstar. Sebagai ketua Alvaro harus melindungi seluruh anggota nya dengan baik. Terlebih lagi dia angkatan sembilan. Alvaro sebenarnya tidak ingin menjadi ketua geng. Tapi, karena perintah arjuna—selaku ayahnya yang, meminta dia untuk menjadi pemimpin. Alvaro tau betapa besarnya menjadi seorang pemimpin. Arjuna adalah orang pertama yang bertugas menjadi pemimpin alstar.

"Nanti malam jangan telat. Kemenangan akan tetap kita kejar. Tapi, melindungi itu lebih penting!" tegas Alvaro membuat mereka mengangguk patuh.

****

Dua geng yang saling berhadapan untuk beradu kekuatan. Alstar, dan losers. Kedua geng yang sering beradu kekuatan, dengan berbagai alasan. Terlebih lagi Alvaro dan gavin, dua cowok yang berdiri tegap di depan puluhan anggota di belakang mereka. Dua cowok yang selalu bertarung entah masalah sepele, atau besar. Alstar selalu membawa kemenangan beda dengan lasers yang selalu membawa kekalahan. Tapi, anehnya mereka selalu menang alstar. Alvaro damar langit berdiri sebagai pelindung di belakang anggota mereka.

Pertarungan pun di mulai. Bunyi pukulan bertubi tubi yang Alvaro layangkan ke wajah gavin, dan juga alstar yang juga ikut maju. Membantai musuh satu persatu hingga tumbang. Gavin yang ingin membalas pukulan Alvaro tapi, selalu gagal. Sebab Alvaro selalu melingkar tangannya kebelakang. Nafas Alvaro memburu melihat para anggota losers udah pada tumbang. Alvaro bahkan tidak mengizinkan gavin memukulnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 25, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Alvaro Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang