BAB 10

963 99 6
                                    

Karena udah lama gak update disarankan untuk membaca kembali Chapter 9, untuk mendapatkan feel dari cerita Wp ini,,,






Disisi lain ,
Adel menghindari Marsha, ia tidak sanggup untuk sekedar menatap Marsha, dia lega mengutarakan perasaannya namun dihatinya, tidak siap untuk menerima kenyataan jika perasaannya hanya bertepuk sebelah tangan.

Adel menghindari Marsha dengan berdiam diri di rooftop , ia tidak sadar disetiap detiknya ia meneteskan air mata mengingat semua kenangan suka dan duka yang ia lalui bersama Marsha, terlintas di benaknya untuk pergi hilang menjauhi seseorang yang selama ini ia sayangi.

Adel merebahkan tubuhnya dan menghadap ke langit yang cerah.

"Jika tau akan Sesakit ini, mungkin Lebih baik aku lupain dan simpan rapat semua perasaan ini " ucap Adel disertai dengan tetesan air matanya.

"Maafin gw sha, gw udah ngerusak persahabatan yang udah kita lalui selama ini,,,gw kira setelah gw jujur beban di hati gw sedikit berkurang
,,,hahahaha bullshit nyatanya hanya tinggal rasa sakit ini yang tertinggal di hati gw"

Ia memejamkan mata karena lelah dengan keadaan yang kini ia jalani

Tanpa disadari Adel, ternyata flora mendengar seluruh perkataan yang diucapkan Adel, sebenarnya flora tengah mencari keberadaannya untuk ia ajak ke kantin.

"Mungkin sekarang memang ujian yang harus Lo jalanin Del, Lo ga usah merasa bersalah, cinta memang tidak memilih dengan siapa yang akan mereka cintai " ucap flora sambil duduk disamping Adel

"Gw harus gimana Flo, Lo tau kan seberapa lama dan seberapa besar gw berjuang buat Marsha, setelah sekian lamanya dan baru gw confess kedia gw gak sanggup ngerasain yang ke berapa ribu kali gw patah hati,kali ini sakitnya to the Bone banget Flo" balas Adel

Flora terdiam dengan apa yang dikatakan oleh Adel, ia sangat sedih dengan melihat Adel yang baru pertama kali ini menampilkan wajah dengan berteteskan air mata di pipinya.

Karena Adel adalah tipe orang yang selalu menyimpan sendiri masalahnya dengan rapat-rapat tidak ingin teman atau sahabatnya terbebani. Kali ini ia tidak bisa setegar itu untuk merasakan sendiri sakit hatinya.

Hingga bel sudah lama berbunyi pertanda bahwa kelas sudah dimulai, mereka berdua tidak kembali ke kelas mereka masing-masing, karena flora menemani Adel dengan perasaan sakit hatinya.

Ditempat lain Marsha yang berada di dalam kelas, khawatir dengan Adel yang belum juga hadir di kelasnya, baru pertama kali ini Adel bolos meninggalkan jam pelajarannya tanpa keterangan.

"Adel mana sih!,,, dia kok tumben bolos, kok gw khawatir ya dia kenapa-kenapa" batin Marsha sambil menggigit kukunya

Hingga pada Bel istirahat berbunyi, Marsha merasa tidak nyaman dengan pikirannya yang mengkhawatirkan keadaan Adel. Ia bergegas pergi mencari keberadaan Adel dengan bertanya kepada jmt namun sama hal nya mereka tidak tau keberadaannya karena hanyalah flora yang mengikuti Adel.

"Ya ampun gw mau cari Adel dimana lagi coba, di telfon gak diangkat udah gitu teman-temannya pada gak tau!" Batin Marsha

Marsha pun teringat tempat yang sering ia gunakan bersama Adel jika mereka berdua merasa sedih atau pun jika mereka butuh tempat untuk menyendiri, yaitu di rooftop. Marsha pun bergegas menuju ke rooftop.

Sesampainya Marsha di rooftop ia melihat Adel dan flora berbaring dengan menatap langit yang cerah. Ia pun dengan segera menyapa nya.

" Oh jadi gitu ! Sekarang udah berani bolos yaa!!!" Ucap Marsha dengan ketus

Adel dan flora pun terkejut dengan kedatangan Marsha

"E-eh Mar..sha kok tau kita ada disini" ucap flora dengan terbata-bata

Sedangkan Adel tidak memperdulikan  kedatangan Marsha dan masih tetap dengan posisinya yang berbaring menatap langit.

Masha pun geram dengan perlakuan Adel yang tidak memperdulikannya.
Ia pun berjalan mendekati Adel. Di lain sisi flora yang sadar jika mereka butuh waktu untuk berdua pun langsung meninggal rooftop.

"Adeeeel kamu apa apaan sih! Bisa gak kalo ada orang ngomong tuh diperhatiin!" Ucap Marsha dengan nada tinggi

"Adel aku gak suka ya kamu bolos bolos lagi kek gini, aku gak akan segan laporin kamu ke guru BK!" Ucap Marsha dengan penuh penekanan

Lagi-lagi Adel tidak menjawab ucapan Marsha

Marsha pun yang merasa dirinya diabaikan oleh Adel pun meneteskan air matanya.

"Oke, sekarang terserah kamu aja Del mau gimana! Aku gak akan lagi ngingetin kamu" Ucap Marsha dengan menangis serta akan meninggalkan tempat tersebut.

Saat Marsha hendak berjalan Tiba-tiba tangan Adel menahannya.

" Tumben inget sama gw" ucap Adel dengan tertawa

"Ngapain nangis dasar cengeng, cuma dicuekin bentar doang nangis" ledek Adel

"Ihhh, apaan siih ! Gak lucu ya Del, kamu tau gak kalo aku tuh khawatir, udah ditelfon gak diangkat, sok sokan bolos lagi ngapain coba!!" Ucap Marsha ketus

"Unch unch, bilang aja kangen susah banget mba nya! , Jadi gemes deh" ucap Adel dengan mencubit pipinya

Bugh

Bugh

Bugh

"Aduuuhh sakit tau shaa, punya tangan ringan banget!" Ucap Adel

"Biarin siapa suruh nyebelin ! Wleee" ledek Marsha




    Udah segitu dulu,,,maaf ya udah lama gak update, ini pemanasan kalo gw mood nya bagus gw lanjutin WP ini, thanks.

To Be Continued

Delsha_DIKALA SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang