Di pagi yang cerah,dua gadis sebaya telah siap dengan seragam putih abu-abu yang membungkus tubuh,serta tas yang menggantung bagai punuk unta dipundak mereka.
Adira digantara biasa di panggil Dira oleh sahabatnya.menyukai senja walupun senja datang nya hanya sementara setidaknya dia besok pasti kembali.
"Dir!!! Ayo cepetan,jam berapa ini?...udah mau masuk"teriak Aisyah di parkiran khusus siswa,Mereka berangakat bersama.namanya aisyah Azzahra sahabat Aisya dari TK sampai saat ini,jarak rumah mereka pun tak terlalu jauh bisa di bilang tetangga.
"Kamu duluan saja,syah.aku lagi cari buku harian,aku lupa naruh nya dimana.jawab Dira di sela kesibukannya mencari buku.
"Huuftt... Yaudah,aku duluan yah.asssalamu'alaikum!"pamitnya memberi salam.
"Heem.waalaikumussalam".
Setelah kepergian aisyah dari parkiran,Dira masih di sibukkan mencari bukunya tadi."haduh...dimana sih kamu buku?!!"gerutu nya mengehela nafas kesal.
Karena cukup lama mencarinya,tetapi tak kunjung menemukan bukunya dan lelah sendiri,Adira memilih pergi dari parkiran.
Hingga baru beberapa langkah,sebuah suara dari belakang mengehentikan langkahnya,segerombolan laki-laki dengan pakain yang sama,dengan yang Dira pakai.
Dira hanya bisa menunduk,"ada apa yah kak? tanya nya sembari menunduk
"Ini buku yang kamu cari kan?!!"tanya seorang lelaki yang tadi memanggil nya
Mendengarnya Adira mendongankan pandangan nya yang dari tadi menunduk."Iii'yaa kak itu buku aku"jawabnya sedikit gugup.
"Yaudah ambil,tadi aku menemukannya di dijalan dekat parkiran.jawabnya sedari tadi mengarahkan buku itu ke gadis itu dengan pandangan tak memandangi gadis tersebut.
Sedangkan Adira trus memandangi lelaki tersebut,dan tak menyangka yang ada di hadapannya lelaki yang ia kagumi selama 2 tahun ini, Kakak kelas Adira,namanya abinaf fahri al-hafidz,ketua rohis di sekolah yang menurut Dira dia itu akhlaknya baik,pemahaman agamanya begitu luas karena ternyata dia itu anak seorang kyai besar, tetapi memilih sekolah di SMA Mandala.
Karena tak kunjung ada pergerakan dari gadis yang ada di hadapannya,dia merotasikan pandangan nya ke arah cewek itu."ada apa?" 'kenapa tak kunjung mengambil buku mu,ini milik mu bukan?!!'heranya.
"Ahh Iyya kak,terimakasih maaf merepotkan", jawabannya sembari mengambil bukunya dari kk kelasnya.
"Hmm sama²"jawabnya tanpa memandangi gadis itu lagi.
"Yaelah udah kan naf? tanya salah satu gerombolan tadi yang sedari diam menyimak pembicaraan dua menusia berbeda jenis itu ia merangkul pundak Abi sembari menatap gadis didepannya,"udah mau masuk nih bro keburu bel bunyi terus Bu Wida udah masuk kelas duluan lagi,kan berabe tuh guru kalo marah enggak mengenal lawan". tutur nya,Bu Wida adalah guru fisika yang terkenal tegas dan seram bagi siswa lain.
"Ehh yaudah deh kak kalo gitu,sekali lagi terimakasih yah, assalamualaikum"pamitnya tidak enak dengan teman lelaki itu karena lama menunggu.
"Waalaikumsalam"jawab gerombolan itu dengan serempak.
Setelah mendengar jawaban salam dari kakak kelasnya itu,Adira langsung pergi dari hadapan mereka dengan hati yang gugup.
"Yaalah perasaan apa ini, batinnya
Memegangi dadanya yang tak berhenti berdisko.Setelah lama berjalan,akhirnya Dira sampai di kelas disambut dengan sahabatnya yang heboh menanyakannya dari mana saja dia.
"Ishhh Dir kamu dari mana saja?bukunya udah kamu dapet?terus ko bisa lama sih?tanya nya berkali-kali.