Mimpi

88 2 0
                                    

WARNING

Terdapat adegan berdarah
Yang tidak suka atau merasa tidak nyaman, Dimohon untuk mengskip adegan tersebut




Happy reading~

"Gimana Ndi? Bisa datang gak?"

Ucap Seorang yang sedang menelfon temannya

"Bisa Zen. Kebetulan besok Gue senggang"

"Wokeh~"

"Zen, besok Gue mampir bareng Kevin. Katanya dia mau ikut, boring dirumah"

"Boleh Ndi, Gue tunggu"

"Okeh"

"Oh ya Ndi"

"Pa an?"

"Jangan lupa bawa jajanan hehehe"

"Kampret kau Zen"

Pria itu tertawa Karna mendengar temannya kesal

TUT


"Sebelum tidur, nonton film dulu lah"

Lalu, Zen langsung membuka laptop, dan mencari film yang ia tonton

Dan pilihannya jatuh pada Film Thriller horor

Setelah itu ia menonton hingga pukul 1 malam

"Haah. . . Akhirnya selesai. Ngeri juga tadi scene-nya. Ada bagian bacok membacoknya. Mana dibacoknya di gudang lagi. Hiiii. .  Ngeri"

Lalu Zen menarik selimutnya dan segera berlabuh ke alam mimpi







Keesokan harinya Zen bangun pukul 9 pagi

"Hoaaahm. . ." Zen meregangkan tangannya lalu turun dari kasur dan segera bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya

Setelah 10 menit, ia selesai dengan kegiatan membersihkan dirinya


Tok tok tok

"Cepet banget datangnya" Lalu Zen segera menuju pintu rumah

Ceklek

"Pagi banget Lu Datengnya" -Zen

"Namanya juga bosen, kebetulan Alia keluar jalan-jalan sama Nia, Rena, dan Lumi" -Jelas Andi

"Mumpung Kevin juga bangun pagi Bang. Jadi, bisa kerumah Bang Zen

"Btw, kok muka kalian rada pucat. Kalian sakit?" -Tanyanya

"Hah, masa?. Enggak ah. Perasaan Lu kali Zen"

"Iya, Perasaan Bang Zen aja kali"

Karna tak mau ambil pusing, ia mengiyakan jawaban mereka

"Ya udah kalian masuk dulu"

Zen mempersilakan Andi dan Kevin untuk masuk kerumahnya

"Ndi, pesenan Gue mana?" -Ucap Zen sambil mengangkat tangannya seperi meminta sesuatu

"Sat :))" -Umpatnya

"HAHAHAHA. Canda Ndi canda. Gue bikinin minum buat kalian dulu. Kalau kalian mau perbaiki sepeda gue duluan aja gapapa kok"

"Ngokeh" -Ucap Andi dan Kevin secara bersamaan

Lalu Zen berjalan menuju dapur dan membuatkan kawannya minum

Setelah membuatkan mereka minum, ia meletakkan nampannya di atas meja

Ia segera bergegas menuju gudang rumahnya Karna rencananya, Andi memperbaiki sepeda miliknya

Kenapa tidak dibawa ke bengkel? Karna ia percaya kepada kawannya Karna Andi dapat dipercaya

Setelah sampai di gudang, ia bingung dengan keadaan gudangnya yang sangat gelap. Tidak ada satupun cahaya yang menerangi gudang itu

Aneh. Kok lampunya ga dihidupin?

Tanpa pikir panjang Zen menghidupkan lampu dengan menekan tombol saklar

"Gimana Ndi. Ada yang rusak gak?"

Tapi pertanyaannya tak dijawab

"Gimana?"

Lagi-lagi pertanyaannya tak mendapat sahutan sedikitpun

Karna aneh dengan kedua kawannya lalu menepuk bahu Andi

"Ndi, Vin Kalian kenap-- WHAAAAAA"

Ia terkejut karna saat Andi menghadap kearahnya Wajahnya penuh noda Darah

"K-KALIAN KENAPAAA"

Karna ia merasa ketakutan, Zen berlari menuju pintu gudang

Tapi sayangnya pintu itu terkunci

"ANJIR, KOK BISA KEKUNCI"

Ketakutan Zen semakin menjadi Karna Andi dan Kevin berjalan mendekati mereka dengan masing-masing membawa linggis dan palu

"KALIAN MAU APAIN GUE" -Teriaknya sambil menahan tangis

Zen terus berusaha membuka pintu dengan memutar knop pintu tetapi hasilnya nihil

Plisss kebuka plisss -Ia terus merapal doa karna Andi dan Kevin semakin mendekat kearahnya

"NDI, VIN KALAU GUE ADA SALAH GUE MINTA MAAF. TAPI PLISS JANGAN BUNUH GUE"

Andi terus mendekat dan mengangkat tangannya yang memegang linggis dan siap mendaratkannya kewajah Zen

"NDI. .  JANGAN NDI JANGAAAANNN"













"Woey Zen. Bangun Zen" -Seseorang mengguncangkan tubuhnya

"JANGAAAAANN" -Zen terbangun dengan nafas yang tidak beraturan

"Heh Zen. Lu kenapa dah" -Tanya Andi dengan bingung

Lalu Zen melirik kearah 2 orang yang ia kenal

Yaitu Andi dan Kevin

"LU SIAPA HAH. PERGI LU SETAN" -Karna masih tak percaya dengan apa yang ia lihat, Zen memukul Andi dengan Bantal berkali-kali

"Aduh, Stop Zen. Lu habis ngapain dah kok lu nginggau ga jelas" -Tanya Andi yang masih dipukuli oleh Zen

Kevin yang tak tahu apa yang harus ia lakukan, hanya bisa terdiam melihat keduanya

"Bang Zen. Tenang Bang. Ini kita asli Bang"

Zen yang mendengar itu Langsung berhenti. Dan untuk memastikan perkataan Kevin benar, Ia menampar kedua pipinya

PLAAAKK

"ZEN/BANG ZEN"  -Andi/Kevin

"Ha. . Hahaha. . Untung cuma mimpi" -Ucapnya dengan lega

"Gimana? Jadi perbaiki Sepeda Lu ga?"

"Eh. .  Iya iya jadi. Kalian duluan aja, Gue mau mandi dulu"

"Ya udah. Gue tunggu di bawah"

Setelah itu Andi dan Kevin bergegas keluar kamar.




Kapok Gue nonton Film Thriller Horor sebelum tidur T___T






HAAAYYY
Cerita Kali ini terinspirasi dari Teman Thor yang mimpinya Ia bertemu Andi di bengkel

Tapi ceritanya aku ubah sikit
MUEHEHE

Sekali lagi makasih udah mengizinkan aku membuatnya~~

See you di next chapter
Papai~~~

MAHA5 STORY (Oneshoot) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang