3

6 1 0
                                    

Sebelum gue berangkat kebelakang rumah sama Leon, gue ijin dulu ke ibu dan ade gue

"Bu. Aku sama Leon mau ke rumah belakang dulu, sama Nayla juga. Ijin ya bu bentar kok gak lama."

"Yaudah sok hati-hati. Eh kamu udah makan siang nak?."

"Udah tadi mampir ke mcd sama Leon."

"Oh yaudah ibu pikir kamu belum makan."

"Udah kok bu tenang aja."

"Nanti kalo adikmu nyariin ibu kasih tau kok."

"Okeyy terimakasih ibu."

"Ya. Yaudah sana itu nanti Leon sama Nayla nungguin kamu."

"Iya ibu ini aku mau kesana."

"Eh ibu."

"Leon ya?."

What ada apa nih tiba-tiba Leon ketemu sama ibu?

"Hehe iya ibu saya Leon."

"Wahh yaudah kamu katanya mau ke rumah belakang ya? hati-hati. Dan jagain Clara sama Nayla soalnya kalo sendirian takut kenapa-kenapa."

"Iya ibu pasti saya jagain."

"Baiklah terimakasih nak Leon."

"Sama-sama ibu. Yaudah saya berangkat dulu."

"Oke."

Akhirnya gue sama Leon langsung jalan ke rumah belakang dan disitu gue ngeliat Nayla duduk sambil ngeliat kearah gue sama Leon

"Sorry Nay gue telat ke belakangnya."

"Gapapa kok Clara. Aku juga baru 1 menit disini wajar aja ke belakang rumah memang memakan waktu beberapa menit."

"Oh maaf ya."

"Iya gapapa."

"Nay. Lo gapapakan?."

"Apanya yang gapapa Leon?."

"Hemmm gapapa sih gak penting juga. Terus sekarang lo ngajak gua sama Clara apa ada hal penting?."

"Iya itu sebenarnya aku mau ngundang kalian berdua ke acara ulang tahunku bulan depan. Mumpung aku lagi ketemu sama Clara dan tadinya aku mau infoin lewat adik kamu Clar tapi karena aku denger dari ibu aku bahwa kamu lagi otw jadi yaudah aku bakalan bilang ke kamu berdua langsung begitu ceritanya."

"Yatuhan gue kira kenapa Nay😯."

"Hehe maaf ya Clar."

"Kenapa minta maaf sih issh udah."

"Hehe oh iya kamu sama Leon 1 sekolah?."

"Iya lebih tepatnya 1 kelas juga. Kenapa?."

"Gapapa semangat ya buat kalian berdua."

"Hehe lo juga dong harus semangat gak boleh lesu."

"Iya dehh haha."

"Nay, Clar. Gua mau ke dalem dulu mau ngambil hp."

"Oke."

Seperginya Leon kedalem rumah budhe, tinggalah gue sama Nayla. Mungkin kecanggungan gue sama dia berdampak hal positif dan gue disitu sadar kalo Nayla pasti ada maksud lain

Dugaan gue hampir bener namun gue gak mau nyalahin Nayla karena gue baru ketemu hari ini. Yups posisi gue masih sama Nayla di belakang rumah dan enggak ada sepatah dua kata yang keluar dari mulut Nayla maupun mulut gue

Disini gue fokus ke satu titik dimana Nayla diem tapi raut wajahnya seakan-akan memikirkan banyak pertanyaan atau sedang memikirkan sesuatu. Dan disinilah gue mulai membuka suara empat mata sama Nayla

"Nay. Lo lagi mikirin apaan? kalo ada yang mau di omongin unek-unek lo keluarin aja. Jangan ditutupin."

"Anu Clar..."

"Ya apa? jangan gantung."

"Kamu sama Leon akrab banget ya. Aku jadi pengen punya teman kaya kalian berdua."

"Apa ada masalah di sekolah lo?."

"Engga ada. Cuma disini jujur pas pertama kali ngeliat kamu berdua rasanya kaya bahagia banget."

"Justru sebaliknya Nay. Yang lo liat mungkin gue sama Leon seneng-seneng, sering kemana-mana berdua itu emang bener namun disitu semua ada kebalikannya. Nggak semua orang tau, dan semua orang udah bertanya hal yang sama kaya gini ke gue maupun Leon."

"Aku pernah denger rumor tentang Leon tapi aku masa bodo."

"Rumor tentang Leon kalo dia pacaran sama gue? hh itu udah biasa kok jadi ya aneh juga sih menurut gue."

"Ada satu temen sekolahku juga bahwa dia suka dan fans banget sama Leon."

"Cewek? ciri-cirinya lo tau?."

"Pendek, rambutnya blonde coklat."

"Salsa?."

"Aku gak tau namanya tapi ciri-cirinya kaya begitu."

"Oh yaudah biarin aja."

Selagi gue sama Nayla cerita, gue di panggil sama ibu

"Nay gue mau kedalem. Dipanggil sama ibu kayaknya penting."

"Ok yaudah aku juga mau keluar sebentar."

"Lama nggak? kalo jauh gue anterin aja."

"Deket kok."

"Kabarin budhe ya gue soalnya nggak punya nomor hp lo."

"Iya siap nanti aku kabarin."

"Yaudah hati-hati Nay."

my little brother's playmate likes my sisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang