Namjoon memiliki penggemar, itu bukan lagi sebuah rahasia karena dia jelas memastikan semua orang tahu keberadaannya. Dan yah, semua orang jelas menggosipkannya. Semua laki-laki membicarakan betapa tampan dan cantiknya dia yang pantas untuk menjadi pihak bawah dibandingkan pihak atas dan Namjoon tidak memiliki kualifikasi atasnya. Semua perempuan merasa iri dengan Namjoon karena mampu membuat sosok itu mengejarnya dan bahkan berusaha keras untuk mendapatkannya. Semua orang mencibir jika Namjoon hanya ingin menarik-ulur pemuda itu agar semakin jatuh padanya yang tidak seberapa. Tapi jika Namjoon boleh jujur, ia berharap dia menghilang dan ia akan berterima kasih pada siapapun yang mampu menyingkirkannya. Dan bahkan Namjoon akan memberikan uang pada mereka yang bisa mengusirnya jika mereka menginginkannya.
Namjoon bersekolah di SHS atau Seoul High School, sekolah tempat anak-anak orang kaya, anak-anak dengan tingkat kesejahteraan yang berbeda dengan sekolah lainnya. sedangkan anak laki-laki itu bersekolah di AHS atau Apgujeong High School, sekolah dengan tingkat paling terendah dalam kompetisi ilmu pengetahuan tapi memiliki tingkat tertinggi dalam kompetisi olahraga. sekolah yang lebih di kenal dengan sarang serigala dibandingkan sekolah pada umumnya dan laki-laki itu adalah pemimpinnya. Semua orang menyebutnya dengan ketua pack dan semua orang jelas akan memilih untuk bertekuk lutut dihadapannya atau bahkan dengan suka rela memberikan tubuh padanya tapi tidak dengan Namjoon, dia membencinya, amat sangat membencinya.
Dibandingkan dia yang terkenal, Namjoon hanyalah seorang siswa biasa. dia tidak tampan tapi juga tidak jelek untuk ukuran laki-laki. Dia tidak suka keramaian, dia lebih suka menghabiskan waktunya di perpusatakaan untuk membaca beberapa buku yang diminatinya atau duduk diam di kelas sambil membaca beberapa buku yang baru dibelinya. Selain fakta bahwa orang tuanya memiliki kekayaan yang jauh diatas rata-rata anak SHS dan kapasiatas otaknya yang melebihi anak pada umumnya, Namjoon tidak memiliki keistimewaan lain. Semua orang mau berteman atau bahkan memiliki minat padanya karena dia hanyalah semacam ATM berjalan bagi mereka dan selain itu, tidak ada lagi. Tapi kemudian kedatangannya, ketenangan hidup Namjoon mulai terusik, mulai dari bagaimana dia yang mengganggu hingga orang-orang yang mulai penasaran bagaimana wajah sang pencuri hati dari ketua pack AHS itu atau dia sendiri yang melakukannya.
Gezzz.. itu menyebalkan..
"hai tampan.."
Namjoon memutar bola matanya ketika mendengar nada dan panggilan itu. Siapapun tahu siapa yang memiliki suara itu dan siapa yang dipangggilnya. Namjoon mendengus ketika dia menoleh dan melihat dia melambaikan tangan.
"ini tidak, Min Yoongi"
"aw... aku belum mengatakan apapun dan kamu sudah menolaknya dengan begitu kasar?" ujarnya dengan santai
Min Yoongi, Namjoon mengenalnya atau paling tidak dia sering mendengar namanya dari mulut ke mulut. Orang-orang mengatakan jika dia adalah seorang pemain. itu adalah salah satu dari permainana anak laki-laki pada umumnya. Mabuk, permainan dengan teman-temannya, seks dan hal-hal berbahaya lainnya, dan Namjoon tidak ingin menjadi salah satu permainannya. Namjoon tidak ingin seperti para perempuan yang rela memberikan tubuhnya dan kemudian ditinggalkan seperti sampah yang tidak berguna seperti yang lainnya. tapi sebanyak apapun dia memperlakukan mereka dengan jahat, mereka masih mengharapkannya walau hanya semalam. Bodoh.
"hey... kamu mau pulang kan? mau kuantar?"
Namjoon melirik kearah Yoongi sebentar. "ini tidak dan akan selalu tidak, Min Yoongi!! Aku jauh lebih percaya pada kereta daripada kudamu"
"kudaku?"
"ya, kudamu. Sepeda"
Laki-laki itu terkekeh, tampak begitu manis, cantik dan tampan. Berbeda dengan deskripsi teman-teman Namjoon pada sosok itu, dia jauh lebih manis, tampan dan bahkan cantik dalam waktu bersamaan ketika dia tersenyum menunjukkan gigi-giginya yang rapi. Namjoon menggelengkan kepalanya ketika pikiran itu terlintas di kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai Tampan..
Fanfiction"haii tampan..." Namjoon jengah, dia benci orang itu dan dia ingin laki-laki itu pergi tapi kenapa rasanya hilang saat dia juga menghilang?