Ch:1

48 10 0
                                    

Sepulang Sekolah Asahi biasanya mampir ke Minimarket untuk membeli rokok, namun hari ini berbeda dengan biasanya. Karena hari ini adalah hari kelulusan.

Jadi Asahi yang seorang penyendiri merasa tidak nyaman dengan acara yang akan terjadi nanti. Asahi tidak suka keramaian, juga tidak suka kebisingan jika seseorang berbicara saja didekatnya maka telinga Asahi akan berdengung berkali-kali.

Jadi Asahi memilih bolos acara kelulusan, seperti saat SD dahulu. Tohh tidak ada yang akan memperdulikannya, Asahi dari kecil hingga sekarang memgalami gangguan kumunikasi.

Jadi berbicara dengan sesama jenis maupun lawan jenis akan sulit baginya, sebab itulah Asahi tidak memiliki teman.

Jaman sekarang, seseorang mencari teman itu dilihat dari tingkah lakunya dan asik saat diajak bicara apa tidak, jika setiap hari perbincanganmu dengan orang hanya itu-itu saja cepat atau lambat pasti mereka tidak akan berbicara lagi dan memilihi saling menjauh.

Dan untuk Asahi dengan gangguan kuminikasinya...

Lupakan.

Sekarang Asahi disuruh ibunya untuk pergi ke Minimarket tempat dia biasanya membeli Rokok, saat ini hari sudah siang jadi matahari sangat terik.

Badan Asahi sudah berkeringat, musim panas memang musim yang paling terburuk bagi Asahi namun juga musim terpanas dimatanya.

Melihat banyak wanita mengenakan pakaian musim panas, Asahi meresa perjalanan kali ini tidak sia-sia. Kadang-kadang Asahi melihat celana  dalam dari salah satu wanita yang rok pendeknya tersapu angin dari bawah.

Pemandangan indah seperti itu membuat Asahi melupakan panas dari trik matahari.

Asahi juga melihat bra berwarna hitam dari salah satu wanita yang memakai kain tipis polos warna putih, melihat wanita itu Asahi memahami satu hal, yaitu. Wanita yang dengan sengaja memakai pakain seperti itu biasanya berakhir kemotel dengan om-om.

Asahi sudah melihat hal-hal seperti berkali-kali dan itu terjadi saat dia lagi mencari sesuatu yang berbau erotis di sekitar taman maupun tempat publik lainnya.

"Ahhh... Aku melupakan belanjaanku!." kata Asahi agak panik setelah melihat jam tangannya.

Itu sudah pukul 13.30, dia tadi keluar rumah dari pukul 11.00 dan sudah dua jam setengah dia berkeliling tidak jelas kesana kemari hanya untuk melihat para wanita memakai pakaian musim panas.(bukan wanita tua)

Yang tidak disangka Asahi, dia mendengar suara tumpul dari atas sebelum kesadarannya menghilang. Dia bingun namun masih sempat melihat apa yang terjadi.

Sebuah plat baja jatuh dari atas gedung yang sedang ada kontruksinya, plat baja itu jatuh tepat mengenai Asahi. Kepalanya terbelah sampai kebawah dan itu sungguh mengerikan.

"Bagaimana aku bisa mati seperti ini? Kenapa nasipku sungguh buruk? Aku belum sempat mencoba berpacaran dan tidur dengan pacarku?! Aku tidak terimana nasip sial seperti ini!? Semua orang yang kulihat mereka selalu berpasangan, kanapa diriku selalu sendirian?! Tidak-tidak tidak!!! Aku memang selalu sendirian... Itu bukan salah nasipku, karena aku selalu merasa sendirian itu membahagiakan... Nam-namun! Aku juga ingin punya pacar bajingan!." entahlah ada apa dengan Asahi namun penyesalan seblum kematian datang itu memang sungguh tak terduga.

...

Disuatu tempat lebih tepatnya dihutan rimbun, ada satu pohon besar menjulang tinggi. Kira-kira pohon itu setinggi 1km, dan lebar pohonya sebesar dua lapanyan sepak bola.

Terdapat istana megah dan besar berdiri menembus pohon besar tersebut.

Diaula istana kerajaan itu, sedang ada rapat dan sepertinya masalah tersebut sangat serius dilihat dari raut muka mereka masing-masing.

The Depraved System Accompanies My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang