1. Tirta

5 2 0
                                    

Di pagi yang cerah, tepat pada hari Minggu, satu keluarga yang terkenal barbar itu akan pergi ke salah satu pantai. Mereka tengah sibuk menyiapkan barang-barang yang akan di bawa nanti.

"Huhh... Akhirnya gue bisa pergi ke pantai, harus bawa banyak barang ini." ucap Adikara dengan wajah ceria.

"Ga usah bawa barang banyak banyak, orang juga cuma 2 hari 1 malem." balas Baskara menyarankan.

"Terserah gue, bapak ibu aja ga ngelarang gue." ucap Adikara tidak peduli dengan saran saudaranya.

"Udah-udah cepet siapin barang buat nanti berangkat!" titah Amanda, Ibu dari 6 bersaudara itu.

"Pokoknya nanti gue harus aesthetic! Ya ga Ji? Nanti gue mau ngevideo laut terus kasi quotes. Bwehh pasti mantep." seru Adikara dengan gelagaknya sok-sokan.

"Iya dah, gua ngikut aja. Btw lu bawa apa aja, banyak bett. Lu mau hiling atau pindah rumah sih?!" ucap Aji tak habis pikir dengan tingkah kedua saudaranya itu.

"Hiling lah, ini juga ga banyak banyak banget cuma kebesaran aja, soalnya gue bawa gitar." timpal Adikara ringan.

"Busettttttt bawa gitar lo, nanti gua pinjem yehh." pinta Arva.

"Y." balas Adikara dengan gaya sok coolnya.

"Udah siap semua belum? Sekar?" tanya Amanda.

"Udah bu." sahut Sekar tiba-tiba muncul.

"Dek kamu bawa apa aja?" tanya Arva penasaran.

"3 setel baju,sama charger." jawab Sekar.

"Busettt dikit bettt." celetuk Adikara.

"Biarlah, penting engga kaya orang pindahan." balas Sekar sedikit menyindir.

"Udah, ayo semua naik ke mobil, kita berangkat sekarang!" titah Amanda.

"Siappppppp!!" balas keenam saudara itu dengan serentak.

Saat di perjalanan, mereka mampir ke Rumah makan SidoPrenjon, untuk makan dan bebersih.

"Ibuk Sekar ke kamar mandi dulu ya." Sekar meminta izin kepada ibunya.

"Pak Bu, Kita ijin bebersih ya." izin Baskara mewakili 5 saudaranya.

"Iya nak, hati hati." balas Amanda mengizinkan.

Mereka berenam pun meninggalkan kedua orang tuanya.

"Gak kerasa, anak anak kita udah gede semua ya Bu." ucap Rein, bapak dari keenam saudara itu.

"Iya Pak, apalagi si Baskara, Fadhil, Arva udah punya pacar." ungkap Amanda jujur.

"Lohh?? Udah punya Bu? kok ga cerita sama bapak." lantas Rein merasa kaget mendengar ungkapan Amanda.

"Gimana mau cerita, bapak kerja terus." keluh Amanda. "Tapi pacarnya cantik-cantik ko pak. Ada yang pinter masak lagi." lanjutnya memuji.

Belum selesai membahas tentang pacar anaknya, mendadak Sekar tiba membuat Rein dan Amanda sedikit terkejut.

"Pak Bu, kamar mandinya jauh bangett." keluh Sekar dengan cemberut.

"Gapapa, sekalian olahraga." ucap Ibu mencoba menenangkan.

"Sekar, udah punya pacar belum?" tanya Rein mendadak.

"Hah?? Belum lah pak! Anak kecil mana boleh pacaran. Emang siapa yang pacaran??" tegas Sekar.

"Ssttt pak, diem ya." bisik Amanda kepada Rein.

Mendengar bisikan dari istrinya, Rein pun langsung mengerti dan membalas pertanyaan Sekar. "Rahasia dehhh." ucapnya tersenyum jahil.

Setelah itu lima kakak laki-laki gadis itu datang, dan berbincang-bincang layaknya keluarga yang rukun. Tak lama kemudian, Mereka langsung bersiap-siap untuk berangkat menuju ke peginapan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐊𝐄𝐋𝐔𝐀𝐑𝐆𝐀 𝐁𝐀𝐑-𝐁𝐀𝐑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang