Prolog

137 4 1
                                    

Senja...

Yaitu kala mentari hendak ditelan bumi diufuk barat sana. Indah memang,perpaduan kuning dan merah walau berakhir menghitam disapa gelap bersama malam. Banyak orang yang mengaguminya,menunggu-nunggu kedatangannya karena begitu indahnya coretan tuhan itu.

Contoh gampangnya saja seorang fotografer , mengabadikannya dalam bidikan kamera dibalik lensa karyanya tentang senja ,lalu menjualnya hingga berderet nol dibelakang angka dia dapat . Apalagi orang berpuasa , senja adalah waktu yang paling ditunggu . Bahkan Nabi Muhammad pun bersabda mengenai bahagianya orang berpuasa ketika senja datang hampir sama dengan bahagianya mereka bertemu Tuhan penciptanya.

Tapi entahlah,menurutku tidak. Karena aku benci senja. Bagiku waktu senja adalah bad my time. Aku merasa selalu sial jika senja datang . Jika disamakan dengan menulis naskah mungkin aku butuh ratusan lembar kertas folio untuk menulis seluruh daftar kesialanku saat senja si perusak mood itu datang.

Walau sungguh aku tau bahwa sial itu tidak ada . Karena itu memang nasib dari sebuah takdir kata ustadzku dulu jaman MI,iya seingatku begitu.

"Senja...hobi banget sih ber-galau ria ditempat jemuran ? Ish,gak modal banget sih kamu ?" Suara cempreng yang membuat gendang telingaku ngilu,tanpa menengok pun aku tahu kalau itu suara milik Aish .

Gadis ter-lebay , ter-heboh , ter-toa dan ter-ter lainnya se-asrama Khadijah . Dan berita buruknya lagi, dia adalah shohibah paling deket yang aku miliki . Yang selalu ngintilin aku kemanapun aku pergi except kamar mandi . Bahkan sahabatku yang dari jaman aku gak bisa ngomong "R" hingga sekarang aku lancar selancar-lancarnya ngomong "R" ini rela ikut aku dibuang ke penjara suci ini. Gile gak tuh ?

"Yeah.. malah ngelamum lagi ? Sadar woy sadar !!! Oh,jin yang merasuki tubuh Senja ... keluarlah ! Keluarlah !" Tambahnya lagi.

"Ai... perlu aku pinjemin toa dirumah Abbah ? Kurang keras tau kamu ngomongnya ?" Sahutku sebal.

"Piss men.. bercanda doang keles , paduka ratu Senja Nurrasyidah . Hehe ." Balasnya dengan cengir cap '2 jari jangan lupa pilih jokowi' plus jari tangan lentiknya yang membentuk huruf 'V'

"What ever lah ,Ai ." Ucapku sambil beranjak berdiri.

"Lagian kamu tuh ya . Sekarang itu waktunya piket asrama . Eh,kamu malah galau ria di atap jemuran. Kok jaya hidupmu ?" Ucapnya dengan nada dramatis dibuat-buat.

'Oh,tuhan ... apa salah hambamu hingga mendapat amanah berteman dengan makhluk langka ini ?' Ujarku dalam hati .

"Hehe,iya-iya . Ini lagi mau balik ke asrama mau piket ." Kataku

"Udah ,terlambat nyonyah . Udah selesai dari 900 detik yang lalu ." Ucapnya dengan bibir memanyun.

"Oh,gitu ya bik . Yaudah saya mandi aja kalau gitu ya ? Udah disiapin air hangatnya ? Saya mau berendam extra mawar ." Candaku mengikuti nada bicara majikan ke pembantunya ,lalu tertawa terpingkal-pingkal .

"Disiram bensin ,malah dikasih api . Tambah berkobar tau ,Nja ." Katanya meniru nada bicara Mario Teguh .

"Haha... gapapa lah, kalo berkobar buat manggang ustadz Riyadh aja . Biar gosong sekalian ." Ucapku sambil cengar-cengir gak jelas,membayangkan wajah ustadz Riyadh yang asli sangat putih (baliknya) dipanggang diatas bara api,huahaha. Ustadz tergalak jadi ustadz pelawak .

"Heh,ngawur aja . Gosong-gosong gitu ,ustadz loh Nja" bijak Aish ,namun juga ikut nyengir gaJe.

"Udahlah, sana kamu antri mandi cepet . Sekalian cariin aku antrian ya ? Haha,daripada aku ikut mandi seruangan sama kamu ?" Ucapnya sambil mengedik-edikkan alis kanannya naik turun.

Aku yang mendengar hanya bergidik ngeri lalu ngacir pergi dari jangkauan indra matanya. Huh,bahkan dari kejauhan aku mendengar tawa ngakaknya. Temen Sinting. Eh,astaghfirullah .

Bingung kenapa dia manggil aku Senja ? Tapi ya memang itulah namaku . Senja Nurrasyidah . aku benci senja ,tapi disisi lain , namaku adalah Senja . Awalnya aku bersikukuh melarang teman-temanku memanggilku 'senja' ,aku berpikir bahwa nama 'nur' lebih baik. Tapi mereka bilang 'Nur itu udah terlalu pasaran,Nja' ada juga yang bilang 'Nur itu nama pembantu gue dirumah tau,hahaha' bahkan ada yang bilang 'bagusan Senja kok, nama Nur itu nggak kece samasekali'.

Lalu,lama-lama aku tak protes dengan nama panggilanku . Aku menerimanya. Walau sambil dalam hati bilang aku ra' popo .

Tapi pengecualiam untuk orang yang baru mengajakku kenalan, dengan lantang aku akan menjawab 'namaku rasyidah' . Haha,cucok kan .

_________

Gaje ya ? Hehe,maklum.. namanya juga baru pertama ini .. maaf kalau ada EYD yang slah .. piss men . #salam kenal aku anak WP baru, ;)

Embun ketika SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang