Jogja

3 0 0
                                    

"Joga begitu menenangkan namun tidak dengan segelintir hati penghuninya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Joga begitu menenangkan namun tidak dengan segelintir hati penghuninya"

Di malam yang sendu di balik keramian kota Yogyakarta Dwi Arunika Senja wanita dewasa berumur 25 Tahun, berambut panjang terurai dengan warna kulit sawo matang dan tinggi badan yang ideal. Ia sedang mengarungi masa lalu, mencari celah agar bisa menerima dan memafkan yang selama ini menjadi beban dari sekian banyaknya luka yang meninggalkan tangis.

Ia berteriak pada batinnya, "SENJA KAMU ITU BERGUNA DAN KAMU BERHARGA!"

Berkali-kali ia mengucap kalimat yang sama, berusaha menyakinkan diri sendiri untuk bisa memafkan semuanya.

Merasa diri tak ada apa-apanya akibat luka lama. Pujian yang ia terima mungkin tak ada gunanya hanya ia anggap sebagai belas kasihan untuk dirinya.

Mending ga usah deh kamu cuma beban."

"Gitu doang emang harus diapresiasi? Ga berguna!"

"Item banget beda sama saudara lainnya."

"Gagal mulu hobinya kapan bisa banggain ibu? Kapan Sen! Kamu beda banget sama kakak kamu, disini kamu cuma jadi beban. Ibu jadi nyesel ngelahirin kamu!"

Kata-kata buruk dari orang lain terus memutari isi kepala. Merenungi banyaknya kegegalan serta kesalahannya selama ini membuatnya semakin dilanda keterpurukan diri.

Lantas ia dengan nekat menyebrangi jalan, ramai penuh kendaraan. Datang seorang pria yang memeluknya, lalu membawanya ke tepi jalanan. Senja berusaha melepas pelukan pria tersebut, namun sang pria berusaha menenangkan senja dengan mengusap bahunya.

"Udah mba ga apa-apa semuanya bakal baik-baik aja," katanya.

"Ra, ora bakal iso," balasnya.
("Ga, engga bakal bisa")

Akhirnya pria itu melepas pelukannya.

"Semua bakal baik-baik ajaa kalau kamu berusaha menerima. Di dunia ini engga cuma ada bahagia. Tapi bahagia pasti selalu mengikuti walaupun kita lagi terluka, dan itu tergantung bagaimana diri kita menyadarinya."

"Sok tau kowe koyo ngerti wae perasaanku!"
(Sok tau kamu kaya ngerti aja perasaanku!"

"Yo jelas aku ngerti aku iki kan podo wae manungsa biasa, seng pernah tau ngersakne loro ati."
(Ya jelas aku ngerti aku ininkan sama aja manusia biasa yang pernah merasakan sakit hati."

"Terserah!"

Air mata senja masih menetes dan pria itu menghapusnya.

"Kamu jangan terus terkurung dalam masa lalu buruk dan kata-kata orang lain yang merendahkan kamu. Kamu harus bisa bangkit dan menerima semuanya dengan cara kamu menyadari bahwa; ada beberapa hal di luar kendali dan sudah menjadi ketetapan takdir," katanya.

Pria itu mengusap pucuk kepala Senja.

"Jangan sedih-sedih mulu kamu harus bisa bangkit, kamu harus bisa menyadari kalau ada bahagia yang ikut serta sekecil apapun itu tapi kamu harus mensyukuri."

Senja akhirnya menyadarinya bahwa ia harus belajar menerima. Senja memeluk pria itu dengan sangat erat sembari mengucapkan terima kasih.

"Terima kasih!!"

"Sama-sama mba."

Senja melepas pelukannya ia rasanya jadi malu sekarang.

Pria itu mengulurkan tangannya lalu diterima oleh senja "Perkenalkan yo mba namaku Dhika."

"Namaku Senja."

"Namanya hangat yaa pantesan orangnya hangat."

Senja tertawa kecil, "Biasa aja."

Selesai

"Jangan sedih-sedih mulu kamu harus bisa bangkit, kamu harus bisa menyadari kalau ada bahagia yang ikut serta sekecil apapun itu tapi kamu harus mensyukuri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan sedih-sedih mulu kamu harus bisa bangkit, kamu harus bisa menyadari kalau ada bahagia yang ikut serta sekecil apapun itu tapi kamu harus mensyukuri."

Cerita ini dibuat oleh hasil pikiran sendiri. Jadi apabila ada kesamaan tokoh, nama, dan cerita, saya minta maaf karena sekali lagi saya kasih tahu bahwa cerita ini murni hasil pikiran sendiri.

NO PLAGIAT!


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 27, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MemafkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang