Illegitimate Child

856 101 9
                                    

"Baiklah anak-anak, selesai acara kita malam ini. Karena kalian semua masih kecil, kalian butuh tidur. Kalian sudah mengantuk, bukan?"

"Sudah!"

"Bu guru! Ceritakan kami dongeng!"

Guru tertawa, "Tidak ada dongeng, anak-anak. Kalian harus tidur di kelas yang sudah dibagi per kelompok. Ayo sekarang kalian naik ke kelas masing-masing." suruh wanita itu membuat decakan kecewa anak-anak terdengar.

Crana bukan salah satunya. Anak perempuan itu berdiri dan menepuk rok belakangnya. Kaki kecilnya berjalan duluan ke lantai atas. Hari sudah gelap, tapi Crana tidak takut untuk ke lantai atas yang masih sepi duluan. Memang lampu sudah dinyalakan, tapi untuk ukuran mental anak sekecilnya, Crana berani.

Saat di lantai dua, Crana menoleh sana-sini, melihat sekitar kemudian berjalan santai ke kelasnya. Tapi belum dia sampai, dipertigaan arah tangga dan lorong kanan-kiri kelas, Crana bisa melihat ada seseorang tidak jauh darinya yang berjalan ke arah lorong kiri— memunggunginya.

Mata Crana menyipit, dia tidak asing dengan tubuh kecil dan punggung yang tidak pernah tegak, begitu juga pandangannya yang selalu merunduk. Anak perempuan yang memiliki rambut panjang, dan tubuh kurus juga berpakaian lusuh. Crana ingat anak itu punya poni tebal yang menutupi keningnya rapat.

"Angel!" teriak Crana memanggil. Langkah anak perempuan disana berhenti, tapi tidak berbalik. Crana segera mengambil langkah berlari ke arahnya sebelum tubuhnya ditabrak gerombolan anak perempuan lain. "Ih! Awas!" gertak Crana kesal.

Arah pandang Crana masih menyempil diantara puluhan pasang kaki yang menghalau pandangannya. Dia masih melihat Angel berdiri di tempatnya, dilalui banyak tubuh kecil lain.

Ketika mulai sepi, Crana berdiri sambil menepuk lagi seluruh tubuhnya yang kotor. Pandangannya menatap tempat terakhir Angel berdiri, tapi anak perempuan itu sudah tidak ada disana.

"Aneh, tadi dia masih ada disana." gumam Crana kemudian menggeleng kecil, "Sudahlah, aku kembali saja ke kelas." anak perempuan itu berbalik badan dan berjalan ke kelasnya kembali.

***

"Crana, kau bawa selimut nya, kan?"

Crana menoleh ke arah temannya, dia mengingat-ingat sebelum akhirnya mendecak pelan. "Tunggu sebentar, aku akan bawakan." kata Crana sebelum melangkahkan kakinya keluar dari kamar, untuk menyusul El yang ada di bawah.

Ketika di lantai bawah, Crana segera pergi ke pagar. Melihat El yang berdiri di depan mobil, menatap ke arahnya.

"Aku lupa membawa selimut nya!" teriak Crana membuat El yang ada disana, pergi mengambil selimut di dalam mobil. El membawakan selimut itu pada penjaga gerbang hingga selimut itu ada di tangan Crana. "Terima kasih, Eli!"

Crana berlarian masuk ke dalam lagi. Di pertigaan lorong lobby dan kanan-kiri tangga naik, ada seseorang memanggilnya.

Crana menoleh, menatap Angel disana. "Eh?" Crana membalikkan tubuhnya, menatap anak perempuan itu. "Tadi aku memanggilmu, kau kemana?"

"Sembunyi." itu bukan jawaban, "Ayo sembunyi." melainkan ajakan.

Crana menaikkan satu alisnya. Tapi tanpa bertanya, Crana menganggukan kepalanya dan tangannya digenggam Angel untuk pergi ke lorong berlawanan dari arah tangga yang ingin dia naiki.

Sekiranya berjalan cukup jauh, Angel berhenti di depan ruang musik. Crana membiarkan Angel dengan mudah membuka ruang musik, lalu mengajaknya masuk ke dalam.

THE DEVIL FAMILY (DE' ILARIO SEASON 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang