🔞

16.3K 114 1
                                    

Nana seorang pemuda manis berjalan menelusuri jalan sepi. Ia ketakutan dan bingung akan arah. Ia diusir dari kosannya sebab terlampau telat membayar uang bulanan.

Sedikit informasi, Nana ialah pemuda rantau di kota daegu, ia baru saja kehilangan pekerjaan, ia hidup sendiri, dimana keluarganya? Dan mengapa tak meminta tolong pada keluarganya? Ia takut merepotkan, karena kata halus akan petik "merepotkan" selalu keluar dari bibir saudara serta orang tuanya. Sebab itu ia pergi ke kota asing yang bahkan kota yang baru ia kenal.

DDUAGH

Tentu saja Nana terkejut akan suara itu, suara yang dapat dibilang benda jatuh? Tapi ia tak tau pasti. Tempat ini gelap, sepi, ia sama sekali tidak tau arah.

"Hai manis"

Sapa seseorang yang tak tau dari mana asalnya. Yang Nana tau ia seorang pria, tegap tinggi, yang kini tengah mengelus lembut dagunya.

"S-siapa kamu! pergi!" Ucapnya terlampau takut.

Pria itu terkekeh kecil. "Hei anak kecil? Tidak salah kau berkata? Jelas ini tempat kuasaku, seharusnya kau yang pergi dari sini" ucapnya sembari mencengangkan dagu yang tadi ia elus.

"Tunggu" pria itu melirik rinci tubuh Nana dari atas hingga ke bawah. "Tapi ku tarik kata kataku, tak pergi pun tak apa, kau sangat manis dan errr jika dilihat."

"Tak menerima penolakan, karena kamu sudah masuk dalam zonaku, mari layani aku untuk mencicipi tubuhmu ini baby"

Wajah tak sabaran tergambar pada wajah pria itu menandakan bahwa ia sangat ingin pria kecil ini. Wajahnya mendekat pada leher jenjang yang terbuka, harum manis terhirup nikmat pada Indra penciumannya. Tangannya melingkar dan memeluk pinggang kecil pria manis itu.

"Sweet scent huh?" Gumam pria itu.

"J-jangan jangan, lepaskan aku! kumohon!" Pekik Nana.

Pria itu tak menggubris pekikkan Nana. Ia mengangkat tubuh kecil itu, lalu membawa ke sebuah ruangan. Ia ingin berontak, tapi cengkraman pada bokongnya, tak hanya dicengkeram, bisa dibilang remasan? Hey dia bukan squishy untuk diperlakukan seperti itu, pria itu terus menerus meremasnya, membuatnya bimbang akan rontakan.

Kini ia berada pada ruangan yang tak kalah jauh dari tempat ia berpijak sebelumnya, gelap, bahkan lebih gelap. Ia di taruh dan didudukan pada benda empuk?

"Unghhh" ringikan kecil begitu saja lolos dari bibir Nana. Sebab netranya tertimpa cahaya. Ya, pria itu menyalakan lampu pada ruangan, itu.

"Daddy belum melakukan apapun, kenapa sudah melenguh?"

Nana menggeleng pelan, ia takut jujur takut setelah melihat jelas pria yang sedari tadi menyentuhnya.

"Kita belum berkenalan bukan? Saya Adhan? You can call me Daddy, baby." Ucapnya disertai kekehan.

"D-daddy?" Gumam Nana.

"Right, good boy" Adhan menepuk ringan kepala Nana. "Namamu siapa manis?"

"N-nana" gumam pria kecil sembari menunduk dalam.

"Cute name, baby. Come here look at me!" Adhan berucap sembari mengangkat dagu, Nana.

Nana menuruti itu ia menatap netra Adhan dengan pupil membesar. Lain dengan Adhan, ia justru menatap bibir ranum Nana. Bagaimana bibir itu terlihat bergetar ketakutan, menambah kesan tersendiri untuk Adhan. Ia mendekatkan wajahnya, lalu..

Chupp

Satu kecupan mendarat, bukan Adhan yang memulai, namun Nana. Adhan terkejut, namun ia tutupi dengan senyum devil yang ia punya. Menarik tubuh kecil itu mendekat, melahap bibir ranum itu dengan kasar. Menggigit bibir itu agar bibir yang terkatup terbuka.

RANDOM BxB🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang