Secret Love Between Us

Prolog

Disebuah ruangan bawah tanah yang besarnya 10x12 meter itu terlihat seorang gadis imut menunduk dihadapan sang kepala utama organisasi.

"Tugasmu adalah memata-matai keluarga Sarocha. Apapun dan bagaimanapun caranya kamu harus mendapat informasi tentang anomali tersebut. Paham?" ucapnya tenang namun dengan penekanan serius.

Sejenak gadis imut itu diam, mencerna segala yang dikatakan. Anomali di keluarga Sarocha? Hei, bukannya itu sangat absurd? Setahunya keluarga Sarocha adalah keluarga terpandang yang hidupnya tidak semesterius itu.

"Aku tau yang kamu pikirkan. Jangan berpikir ini konyol karena yang kuucapkan itu nyata."

"Hm..? Tapi... Benarkah ada anomali di keluarga tersebut? Bagaimana mungkin... Bukannya mereka sangat terbuka dihadapan publik?"

Wanita itu tersenyum kecil. Membenarkan posisi duduknya agar lebih anggun. Diambilnya gelas yang ada diatas meja, meneguk sedikit isinya, lantas menjawab, "Benar. Tapi ada signal aneh dari alat pendeteksi baru yang profesor Dirga buat. Disana menunjukan tanda-tanda anomali kelas safe yang kemungkinan besar jinak. Tapi... Penelitian masih belum dilakukan, karena itu aku mengutusmu untuk mencari informasi tentang anomali tersebut."

Gadis imut itu terdiam. Menghitung segala resiko yang akan terjadi--suatu kebiasaan yang sering ia lakukan saat mendapat tugas.

"Bagaimana Becca?" Sesungguhnya itu hanya pertanyaan formalitas yang pilihannya ada 2: Iya atau iya.

Becca tetap membisu. Hingga kemudian.... Mengangguk.

"Baik, Ma. Becca siap menjalankan tugas!"

________________________