Saat itu beberapa anak termasuk saya dikumpulkan oleh kepala sekolah ke ruangannya. Kami berenam dipanggil bukan karena kami punya masalah, tetapi kepala sekolah menawarkan kami kesempatan untuk bersekolah yang lebih elit. Kami yang Beberapa bulan akan lulus dari jenjang SMP dan akan melanjutkan SMA mendapat tawaran untuk ke sekolah elit dengan biaya gratis.
Satu per satu diantara kami ditanya dengan pertanyaan yang sama, "Apakah mau melanjutkan ke sekolah tersebut?". Tetapi semua teman saya hanya bisa menjawab menunggu jawaban orang tua. Tetapi saya yang sudah memiliki hati di sekolah ini memilih untuk menolak.
Sekolah kami merupakan pondok pesantren, dimana jenjang disini mulai dari SD, SMP, SMA atau SMK, dan perguruan tinggi. Saya yang dengan hati besar dan rasa kecintaan saya pun memilih SMA disini. Sungguh pilihan yang menurutku harus aku jawab agar bisa memantapkan hati ini.
Guru saya bertanya "apakah kamu yakin dengan pilihanmu?"
"Yakin pak, insyaallah saya mantap sekolah disini."Banyak guru dan teman saya kaget mendengar jawaban ini, tak banyak teman saya yang menertawakan hal ini. Karena memang di sekolah ini tidak begitu diminati banyak orang.
"Kamu yakin dengan pilihanmu ini, kamu pintar loh." Tanya salah satu teman saya sambil tertawa.
"Saya yakin, saya sudah mencintai tempat ini dan ingin mengubah semuanya disini". Jawab saya dengan mantap.
Hal tersebut membuat teman saya menertawakan diri ku. Aku hanya bisa diam dan bertekad bahwa yang menjadi pilihan ku adalah yang terbaik.
Seiring berjalannya waktu, kami pun lulus dari SMP. Kukira hanya diriku yang berada di SMA pilihanku. Ternyata banyak teman-teman yang menertawakan ku berada disini. Kami pun akrab satu sama lainnya. Karena memang ada beberapa temanku yang memang sama seperti aku, yakni dari SD hingga SMA ditempat yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Orang Dikhianati
Short Storymenceritakan kisah seseorang yang tulus untuk melakukan kebaikan tetapi pengorbanannya di sia-siakan