di sebuah desa yang jauh dari perkotaan,terdapat seoarang remaja laki laki bernama bale yang berumur 16 tahun.hidup nya sangat memprihatinkan .ia tinggal oleh kedua orang tua nya satu tahun yang lalu karna kecelekaan dan harus banting tulang untuk makan.lebih prihatin nya lagi ia memiliki adik berusia 4 tahun yang juga masih tangguh jawabnya karna belum bisa apa apa.
saat setelah melahirkan adiknya dan
ayahnya seorang astronout yang juga
telah gugur saat sedang menjalankan
tugasnya. Kini, bale dan adiknya
tinggal dirumah peninggalan nenek dan kakek nya.
Bale tetap melanjutkan sekolahnya tetapi juga harus mencari nafkah untuk
bisa membiayai hidupnya dan juga
bisa memenuhi kebutuhan adiknya
untuk sekolah. Bale bekerja dengan
cara menjual kue mini sambil keliling sehabis pulang sekolah.
Dengan harapan uang hasil penjualan
kue cukup untuk membeli makan.
Di malam hari, ia selalu membuat makanan
untuk dijual di esok hari. Kadang ia
meminta pertolongan adiknya untuk
pergi ke warung membeli bahan
yang kurang. Beberapa kali uang
yang hasil penjualan kue habis di
beli bahan-bahan kue yang kurang,
sampai-sampai ia dan adiknya hanya
memakan sebagian dari kue yang ia
bikin untuk dijual
Paginya, ia pergi mengantarkan
adiknya sekolah, berjalan kami selama
15 menit untuk bisa tiba di sekolahadiknya. Setelah itu, bale kembali
ke rumah untuk menyiapkan barang
dagangannya. Ia keliling sampai
pukul 2 siang dan bertepatan dengan
adiknya yang sudah pulang sekolah.
Di rumah adiknya bercerita tentang
sekolahnya hari ini.
"Kak bale, tadi ada temen aku
yang ulang tahun, terus dia rayain
ulang tahunnya di kelas. Dia bawa kue
yang cukup besar banget."
"Seru ga pas rayainnya?" Tanya bale.
"Seruuu banget. Soalnya aku dan temen temen dikasih
kue terus makan bareng bareng sama guru guru dari kelas lain juga. Kuenya
enak banget dan keliatan mahal."
"Kamu mau kakak bikinin kue pas
ulang tahun?"
"Enggak, aku maunya beli aja."
Bale bingung harus menjawab seperti
apa. Kondisi keuangan mereka sangat
tidak mendukung untuk membeli kue
ulang tahun yang adiknya inginkan.
"Yaudah nanti kakak beliin kue ulang
tahun buat kamu ya."
"Beneran?? Aku mau es krim juga dong
kak nanti pas hari ulang tahun aku.
Okeee?."
Oke. Nanti kakak beliin kamu kue dan
es krim."
"Makasih kakakku." Sambil
memeluk kakak bale.
Sekarang bale harus bekerja lebih
keras lagi untuk bisa mengumpulkan
uang dengan cepat karena hari ulang
tahun adiknya sekitar 2 bulan lagi.
Akhirnya,bale yang dulu hanya
menjual kue, sekarang ia menambah
pekerjaannya menjadi asisten rumah
tangga. Yang sekiranya bisa membantu
menambahkan keuangannya.
Terlalu sibuk mencari uang, ia sampai
tidak sadar bahwa dirinya kini sering
melupakan makan. Tiba suatu hari
saat ia sedang membersihkan kamar
mandi dirumahnya. Kepalanya
terasa sangat pening, namun ia tetap
berusaha kuat sampai matanya mulai
gelap dan ia jatuh tergeletak di dapur.
Sudah pukul 4 sore dirinya masih
belum sadarkan diri dan masih berada
di dapur karena adiknya pergi
bermain dengan teman-temannya.
Adiknya sudah tiba di rumah dan
mencari keberadaan sang kakak, tapi
tidak ditemukan sama sekali. Hingga
sang adik memasuki kamar mandi
dan melihat bale dengan wajah yang
sudah sangat pucat dengan tatapan
yang kosomg.
Sang adik panik dan bergegas pergi
ke rumah tetangga untuk meminta
pertolongan. Dengan baik hati
tetangga tersebut membantu sang
adik dan bale. Sang adik menyesal
mengapa ia tidak kembali ke rumah
lebih awal, mungkin ini semua tidak
akan terjadi.
Setibanya mereka di rumah sakit,
untuk
diperiksa oleh dokter.
10 menit berlalu. Dokter keluar
ruangan dan menghampiri sang adik.
"Dengan keluarga bale?"
"Iya dokter, saya adiknya."
"Keadaan bale saat ini bisa sangat
buruk. Karena setelah kami periksa,
Sabil mengidap penyakit diare yang
parah.
Dan mengharuskan bale untuk segera di operasi. Selain itu, kondisi perut bale juga kosong seperti tidak ada asupan
makan dan minum."
Sang adik yang mendengar penjelasan
dokter itu kaget dan dia sangat sedih.
"Berapa biaya operasinya dok? Biar
saya yang bayar." Ucap tetangganya
"Untuk biaya bisa dilihat di tempat
administrasi."
"Baik dokter"
Setelah melunasi biaya operasi bale.
Operasi pun segera berjalan. Kini
yang bisa sang adik dan tetangga itu
lakukan hanya berdoa kepada Tuhan
agar diberikan kelancaran saat operasi
berjalan.
"Kamu yang kuat ya adik, kakakmu
pasti
baik-baik saja."
"Iya, makasi atas bantuannya nanti
aku ganti kalau uang nya udah ke
kumpul."
"Tidak usah, saya ikhlas membantu
kalian."
"Terima kasih banyak sekali lagi."
30 menit berlalu. Kini dokter sudah
keluar dengan keadaan yang sulit
untuk diucapkan.Bagaiman dengan kakak saya dok?"
Sang adik bertanya dengan mata yang
sudah merah karena menangis.
"Maaf sebesar-besarnya, kamu telah
melakukan semuanya dengan sebaik
mungkin, tetapi tuhan berkehendak
lain."
"Maksudnya?"
"Kakak kamu telah berada di sisi
Tuhan sekarang."
Sang adik sudah tidak bisa menahan
rasa sedihnya. Sang adik menangis tak
ber suara
seakan tidak percaya
dengan apa yang terjadi. Sang adik
pun memasukki ruang jenazah
untuk melihat sang kakak. Setibanya
ia di ruang jenazah, ia langsung
menghampiri jasad kaka nya yang
telah tiada. Tangisannya pecah
ketika melihat kakak nya bale yang telah tiada untuk selama nya.
Setelah melakukan prosedur
pemakaman. Sang adik kini tinggal
bersama tetangga yang menolongnya
pada saat itu. Bukan keininginan Sang
adik, melainkan keinginan tetangga tersebut untuk Sang adik tinggal
bersamanya.
Sminggu sekali Sang adik pergi ke
makam bale untuk membersihkan
sekitar makam kakaknya dan berdoa
untuk bale agar bale tenang di surga.
Kadang Sang adik
bercerita tentang hari-hari yang ia
lewati tanpa bale.
"Kakak bale tau gak sih, tadi di sekolah rame
banget loh. Ada perayaan banyak lomba-lomba gitu,
lombanya antar kelas. Terus aku
ikutan lomba mengisi air ke ember. Itu seru
bangeeett kaak. Coba aja kakak ada
disana liat aku lomba. Pasti kakak
bakal ketawa, karena baju aku basah
semua kesiram air. Hahahaha...... Aku
jadi kangen kakak deh. Kangen pergi
ke warung buat beliin bahan kue.
Kangen dianterin ke sekolah sama
kakak.ternyata berat ya kak
hidup tanpa orang yang udah kita
sayang banget dari kecil. Makasih ya
kak udah jadi kakak yang sangaaaatt
baik buat aku. Aku sayang banget sama
kakak. Nanti pasti aku sering ke sini
buat jenguk kakak."Mengingat ia
memiliki rencana untuk merayakan
ulang tahun bersama kakaknya.
Ternyata gagal karena sudah lebih
dulu dipanggil oleh yang maha kuasa. Sehingga
ia hanya merayakannya dengan
keluarga tetangganya. Bahagia kerana
bisa merayakan ulang tahun, tapi juga
sedih karena tidak bisa meryakan
ulang tahunnya bersama kakak
tersayang nya.
Akhirnya Sang adik kembali ke tempat
tinggalnya yang sekarang ia tempati.
Beberapa tahun kemudian, Sang
adik kembali lagi ke makam Sang
kakak. kini ia
terlihat lebih dewasa dan lebih ceria dan juga ia
kembali dengan membawa keluarga
kecilnya. Mata Sang adik
mengeluarkan air mata
membayangkan bagaimana ia dulu,
sampai ia bisa jadi seperti sekarang.
Itu semua berkat kakaknya,
muhammad
Bale al istiqomah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Es Krim Untuk Adik Tersayang
Short StorySeorang kakak yang berjuang membli es krim untuk adik nya tetapi di panggil tuhan terlebih dahulu