Three

1.9K 325 24
                                    

Mendapati anaknya tidak pulang ke rumah, orang tua Arya sudah tau bahwa Arya pasti pulang ke apartemennya. Setelah mendengar berita yang beredar mengenai skandal calon menantu mereka, sepasang paruh baya itu merasa perlu bicara dengan putra mereka, maka dari itu mereka datang di pagi hari sebelum Arya berangkat ke kantor, karena mereka juga tidak ingin membuat keributan di kantor.

Sayangnya kebetulan sekali ada Amanda di sana, sosok yang ingin mereka bicarakan. Tapi keberadaan Amanda tidak membuat kedua orang tua Arya mengurungkan niat mereka untuk bicara.

Pada saat itu Arya tidak mendapatkan akhir yang diharapkan dari perdebatannya dengan orang tuanya, orang tua Arya tetap tidak mau menerima Amanda yang telah memiliki skandal sangat memalukan untuk mereka, mereka tidak percaya kalau itu bukan Amanda.

Akhirnya Arya hanya menggelengkan kepalanya lalu meninggalkan kedua orang tuanya di apartemen, ia akan segera menyusul Amanda ke mobil.

"Saya mau berangkat, kalau papa dan mama masih mau di sini silahkan."

..

Amanda duduk di kursi kemudi mobilnya, matanya menatap lurus ke depan dan berkedip pelan. Merry yang duduk di sebelahnya melihat Amanda melamun merasa khawatir.

"Neng.. nanti kita bikin laporan ke polisi aja ya biar dicari orang-orangnya, biar cepet clear," ucap Merry.

Amanda masih hanya diam, ini bukan sebuah masalah kecil, ini besar, sangat besar, nama baiknya sudah rusak di mata semua orang, satu Indonesia. Satu Indonesia akan merendahkannya. Amanda tidak membawa ponselnya dan ia tidak bertanya tentang apapun pada Merry ataupun Arya, ia sedang tidak ingin tau, karena jika ia tau sudah pasti akan semakin menyakitkan.

Melihat Arya datang, Merry segera turun dari mobil, membiarkan Arya masuk menggantikan posisinya semula.

"Nda.." panggil Arya sambil mengusap lembut puncak kepala Amanda.

Amanda menoleh, "jangan lawan papa dan mama kamu buat aku," ia mencintai Arya tapi ia tidak ingin meruskan keluarga Arya, Amanda tau seberapa Arya sangat menyayangi dan peduli pada orang tuanya, ia akan berusaha sendiri, melakukan apa yang ia bisa lakukan untuk membersihkan namanya di publik.

"Saya udah bilang kalau saya akan bersama kamu untuk membuktikan kalau kamu gak salah, saya gak akan biarin kamu sendirian. Saya akan buktikan ke mama dan papa kalau kamu gak salah"
"Sekarang kita ke rumah kamu dulu ya ambil perlengkapan syuting terus baru ke lokasi. Sini kamu pindah duduknya, saya yang nyetir"

"Kamu gak bawa mobil kamu?"

"Nggak, saya mau nyetirin kamu"

"Yaudah pake mobil kamu aja, nanti kamu susah dari lokasi aku ke kantornya. Aku bisa minta dikirimin supir sama Tiyo"

"Kabarin saya dulu, kalau saya bisa biar saya yang jemput"

..

Sampai di lokasi syuting, banyak sekali wartawan dari berbagai media.

"Rame banget, mereka pasti mau membombardir aku sama banyak pertanyaan," gumam Amanda.

"Kamu gak ada urusan sama mereka, kamu gak perlu jawab apapun kalau kamu gak mau. Kamu cuma perlu sampai ke dalam dan bekerja dengan profesional"

Amanda mengangguk.

"Saya turun duluan, Merr bantu jaga Manda ya biar gak kena wartawan," pinta Arya.

"Siap Pak bos"

..

"Mandaa itu beneran kamu?"
"Man, kamu selingkuh dari Pak Arya?"
"Gak nyangka banget Amanda"
"Amanda kok videonya bisa tersebar?"
"Manda bener ya itu Bara?"
"Pak Arya gimana komentarnya Pak?"
"Itu bukan Pak Arya kan?"
"Klarifikasi dong Man"

SCANDALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang