sekali mendayung.

5.3K 58 0
                                    

Hari ini untuk kesekian kalinya aku datang ke Malang untuk ujian masuk universitas. Karena belum kost, terpaksa aku stay sementara di hotel. Aku dah booking waktu aku masih di kota asalku. Jujur, akupun tak ingin sendirian di hotel hari ini, karena ujiannya masih besok.

Pukul 3 sore aku mendarat di bandara Abdurrahman Saleh Malang. Aku langsung meluncur ke hotel di bilangan Balaikota Tugu tempat biasa aku menginap. Sesampainya di hotel aku langsung istirahat sebentar, sore ini aku sudah bikin janji dengan cowok Malang kenalan ku dari internet. Namanya Herdian, dia seorang mahasiswa S2 jurusan Psikologi salah satu universitas swasta di Malang. Aku belum pernah liat pic-nya, tapi saat aku telpon dia, suara dia membuat aku ingin tahu seperti apa dia sebenarnya. Akhirnya pukul 5 sore tepat Herdian nyampe di hotel aku menginap. Dia datang tepat saat aku baru selesai mandi, aku hanya mengenakan handuk yang melingkar dipinggangku. Herdian lumayan cakep, orangnya memang lebih pendek dari aku, kulitnya putih bersih, rambutnya klimis kayak esmud lazimnya. Apalagi saat itu dia memakai kemeja putih ketat dengan dasi, tampak badan dia yang fit kekar berisi.

Lalu kami ngobrol berdua dan akhirnya obrolan kita mengarah yang panas-panas. Herdian tiba-tiba mencium bibirku dengan lembut, kami saling melumat. Herdian sangat romantis, tangan2nya membelai seluruh tubuhku dan melepas handukku. Dia yang melihat kontolku ngaceng langsung berpindah kekontolku, dia mulai ngisep kontolku, kontolku dimainkannya dan dikenyot kenyot. Enak banget rasanya, lalu dia jilati biji pelerku yang menggantung di bawah kontolku. setelah dia puas bermain dengan kontolku, dia mendekatiku menciumi bibirku lagi. Lalu

dia turun dari tempat tidur membiarkan aku

sendiri telentang diatas tempat tidur. Herdian

berdiri di dekat tempat tidur. Dia mulai

melepas jam tangan, dasi lalu kemejanya dan yang terakhir celananya. Aku benar benar tertegun melihat body Herdian yang aduhai. Badannya kekar dan menggairahkan. Kulitnya putih bersih, ketiaknya mulus tanpa bulu, serta kontolnya menjendol dari celana dalamnya yang belum dilepas. Aku benar- benar bergairah melihat Herdian yang seperti seorang striper itu.

Tiba-tiba Herdian mendekatkan kontolnya yang masih terbungkus celana dalam ke dekat wajahku. Lalu dia memelorotkan celana dalamnya dan mengarahkan kontolnya kearah mulutku.

Aku pun langsung menyambutnya, aku langsung lahap kontol Herdian yang lumayan besar tapi gak terlalu panjang itu. Aku isep kontolnya seperti kelaparan, aku jilati dari ujung kepala kontol ampe pangkal kontolnya. Herdian keenakan, dia yang berdiri di sampingku berkacak pinggang sambil merem melek. Aku tak kuasa melihat bodynya yang sintal, aku raih dia, aku suruh menindihku dan kami berciuman bibir lagi. Lalu aku yang ditindih Herdianpun berdiri, Herdian ganti aku telentangin di bawah, lalu lidahku mulai menjilati seluruh tubuh Herdian yang muscle itu. Aku isep pentilnya, aku remas-remas dadanya dan aku jilati keteknya. Herdian hanya pasrah, lalu kami posisi 69 dan saling mengisep kontol. Herdianpun melumat abis kontolku, akupun dengan semangat membasahi kontol Herdian dengan air liurku. Rupanya Herdian gak mau fuck-fuck an akhirnya kamipun cuma isep isepan kontol aja. Setelah puas 69, kamipun tiduran bersebelahan, Herdian aku suruh ngisep pentilku, aku belingsatan karena lidah Herdian benar benar pintar membuat aku puas. Kontolku aku kocok-kocok, Herdian tetap mengenyot putingku.

Kenyotan di puting dadadu membuatku seolah kesetrum. Dan kocokan tangannya di kontolku, terasa mulai panas. Kontolku berkedut kedut membalur rasa nikmat dari kocokan itu. Sesaat tubuhku bergetar dan mengejang, pertanda aku akan sampai. Ejakulasiku segera datang untuk menyemburkan air maniku yang lama tersimpan di kantungnya. Dipadukan antara kuluman dipentil dan kocokan tangan Herdian di kontolku, membuatku segera mencapai puncak birhiku. Dan akhirnya aku sampai juga, spermaku muncrat banyak banget di atas perutku. Beberapa kali semburan spermaku muncrat dan mendarat di dada dan perutku. Aku mengejang kejang saat semburan sprema itu muncrat. Lalu tiba tiba tubuhku merasa lemas. Herdianpun menyeka spermaku, dia lalu melumurkan spermaku di kontolnya. Lalu dia ngocok sendiri, aku disuruhnya menjilati keteknya dia. Ketek Herdian yang putih aku jilati dan aku lumat, Herdian kegelian dan keenakan dan akhirnya dia keluar juga, ekspresi mukanya saat orgasme sexy sekali.

One shoot.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang