Isekai?

219 26 0
                                    

"Bagaimana keadaannya tabib?" Tanya seorang wanita yang masih terlihat muda mengenakan baju kerajaan khas seorang Ratu, Heula namanya.

"Keadaan pangeran dan nona muda Christin  baik Ratu, kemungkinan sebentar lagi akan sadar" Jelas tabib.

"Baiklah kau boleh keluar"

"Saya pamit undur diri Raja, Ratu" Pamitnya membungkukkan badan lalu berjalan mundur menuju pintu keluar.

"Sayang, aku akan mengurus masalah ini dengan pengawal yang menjaga mereka, bagaimana bisa mereka lalai dalam menjaga putra kita dan putri dari sahabat ku. Bisa bisa ia akan terus mengomel saat tau putrinya tenggelam disini" Ujar Sang Raja, Klaus.

"Iya aku akan menjaga mere-

"Hnggg berisik"

"Eh?" Kaget mereka

"Justin, akhirnya kamu bangun putraku" Ujar Heula senang karena sang putra sadar.

"Justin? Siapa Justin?"

'Lah kok? Suara ku kenapa berbeda? Seperti anak laki laki'

Sshhh

'A-apa ini? Ingatan siapa? Justin? Heolira? Kerajaan? B-bagaimana bisa? Cio...'

"Hiks Kalen"

"Cio?" Spontan Karen yang kini menjadi Justin itu menoleh ke Cio-Christin dan langsung memeluknya.

"Mereka kenapa?" Bisik Heula pada suaminya.

"Ntah, sepertinya kita harus memberikan ruang untuk mereka" Ujarnya dan diangguki Heula.

"Kami keluar dulu ya Justin, tenangkan pikiran kalian nanti kami kesini lagi" Ujar Heula dan diangguki Justin.

"Kalen? I-ini hiks Kalen kan??" Tanya nya memastikan sambil mendongak menatap wajah tampan Justin dengan mata berkedip lucu.

"Iya Cio ini saya" Ujarnya lalu melepas pelukan namun langsung ditahan Cio.

"N-nona hiks aku kila kita tak akan beltemu lagi setelah kejadian itu hiks aku....aku benal benal takut" Isaknya sambil memeluk erat Justin.

"Hmm aku juga takut" Bisiknya lirih sambil menepuk nepuk pelan punggung Cio, menenangkan.

"Kita ada dimana?" Tanya nya tak melepaskan pelukan dan malah menyamankan posisi di dada Justin.

"Kita... Kita ada di kerajaan Heolira, kerajaan yang dipimpin Raja klaus dan Ratu Heula. Mereka orang tua dari anak yang tubuhnya aku tempati ini, Justin namanya. Apakah kamu sudah tau jati dirimu Cio?" Jelas Justin panjang lebar dan diakhiri pertanyaan.

"Ohh kita belalti ada di kediamanmu ya? Kalo aku tadi dapat ingatan kalo aku itu namanya...eum Chlistin. Aku dali Kelajaan sebelah kalo engga salah nama kelajaannya itu kelajaan Octopus, Lajanya itu belnama Dlyden dan Latunya belnama Nouna. Lajanya itu sahabat Laja Klaus, makanya kita bisa sahabatan juga"

"Nama rajanya Dryden maksud kamu? Ratunya Nouna?" Tanya Justin memastikan

"Hu'um Dlyden dan Nouna"

"Pfftt"

"Jangan diketawain hiks, salahin aja Chlistin ga bisa ngomong l!" Kesal Cio

"Haha iya iyaa saya ga ketawa Christin, diem ya~"

"Hmph! kenapa aku jadi pelempuan dan kamu laki laki Kalen,  ga adil!" Serunya menjauh dari Justin dan bersedekap dada, kesal.

"Ssttt panggil aku Justin mulai sekarang lalu aku memanggilmu Christin, dan untuk jenis kelamin itu bukan masalah Christin lagian kamu juga saat jadi Cio sangatlah manis dan lucu jadi gaada salahnya dikehidupan ini kamu jadi perempuan" Kekeh Justin memeluk Christin kembali agar tak kesal.

"Ugh ya sudah tidak apa, yang telpenting aku belsama Kalen telus eum Justin maksudnya" Pasrahnya dan memeluk erat Justin.

"Kita harus bersiap untuk menghadapi kehidupan baru kita" Gumam Justin.

'Iya kamu benal, dan aku halap kamu takkan pelgi meninggalkan ku lagi' batin Christin


⭐✉️
👇👇

In Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang