Dengan langkah gontai aku pergi meninggalkan kelas mata kuliah terakhirku siang ini. Entah mengapa aku tidak dapat menyimak apa yang dibicarakan Mr.Johnson dari awal kelas dimulai. Aku merasa akhir-akhir ini aku menjadi kurang fokus dengan apapun.
Aku melihat ke sekitar. Sial, Jared belum datang. Mendengus kesal aku memutuskan pergi ke perpustakaan untuk menunggu Jared, kakak laki-lakiku yang paling bodoh, menyebalkan, dan paling dikenal sebagai orang yang tak-pernah-bisa-datang-tepat-waktu,semua orang tahu itu. Kakakku yang satu ini memang dikenal orang-orang sebagai manusia yang amat sangat bisa dibilang ngaret. Ah, pergi kemana lagi dia? Aku segera membuka ponselku dan menelfonnya.
"Jared, kau dimana?Mata kuliah terakhirku sudah selesai.Aku ingin pu-"
" I'll be there in 30 mins! Wait for me, Jen!"
"Tapi-" Jared mengakhiri telfonku tanpa membiarkan aku menyelesaikan kalimatku,sialan. Jika dia bukan kakakku mungkin saja sudah kubunuh dia dari kemarin hari. Tapi, tidak. Aku tidak sejahat itu. Andai saja kedua orang tua ku tidak melarang-larangku pergi sendirian, mungkin aku akan pulang-pergi naik kendaraan umum tiap harinya tanpa harus sakit batin menanggapi Jared si manusia ngaret itu.
Aku pun memutuskan melanjutkan perjalananku ke perpustakaan.
"Hoi, Jen. Tunggu! " seseorang menepuk bahuku.
Aku menoleh, "Oh, hai Niall. Belum pulang?"
"Belum, aku masih ada kelas sastra 1 jam lagi. Kau mau ke perpustakaan?" tanya Niall sambil mengikuti langkahku.
"Ya, aku akan menunggu Jared sampai menjemputku disana. Kau mau ikut, Ni?"
"Tentu! Aku juga kebetulan ingin mencari beberapa buku untuk tugas akhir pekanku,"ujarnya.
***
"Kau tahu, Jen?" tanya Niall sambil meletakkan beberapa buku tebal di meja.
Aku menaikkan alisku sebelah,"tahu apa?"
"Ada mahasiswa baru di kampus kita!"Aku terbelalak dan sedetik kemudian langsung memasang wajah datarku yang banyak orang bilang aku terlihat cukup sangar apabila dengan wajah seperti ini, "Ni, please. Bukankah itu sudah biasa?"
"Tidak, Jen. Dia amat sangat tampan,"
"Niall, kau masih normal kan?" aku bergidik ngeri melihat perubahan wajah Niall sangat mengucapkan kata 'tampan' barusan.
"Bukan itu maksudku,Ish !Tentu aku masih normal. Maksudku, dia keren.Kau perempuan,dia keren,dan kau jomblo.Kau mengerti maksudku, Jen,"
"A Big No, Horan! Aku belum berpikiran untuk... Ya, kau tahu itu."
"Kau harus melihat gadis-gadis histeris menyambut kedatangannya tadi,"Tukas Niall.
"Setampankah itu?"
"Entahlah, aku hanya melihat anak baru itu sekilas tadi. Wait, bukannya dia berada di kelas yang sama dengan kelasmu tadi?" Apa?! Aku sama sekali tidak melihatnya tadi!
Aku melirik ponselku, 1 pesan masuk "Ni, Jared sudah menjemputku. I'll text you later, bye," pamitku sambil beranjak dari kursi, "Dah! " Niall melambaikan tangannya padaku.
***
Aku melirik jam dindingku.
9.44 a.m
Sudah jam segini, batinku.Aku segera beranjak dari kasur dan membuka jendela kamarku.Beruntung hari ini adalah hari sabtu sehingga aku tidak perlu bangun pagi-pagi untuk pergi ke kampus. Aku tidak memiliki jadwal kuliah pada hari ini.
Aku keluar kamar dan mendapati ibuku sedang memanggang kue.Ibu melihatku dan tersenyum,"Pagi, Jen."
"Pagi,bu. Ibu sedang memanggang?"tanyaku menghampirinya.
"Ya, Ibu membuat kue untuk tetangga baru kita,"
"Oh. Dapatkah aku membantumu?"
Dapat kulihat ibu mengeluarkan kuenya dari oven menggunakan sarung tangannya,"Tidak. Tapi kau dapat mengantarkan kue ini ke rumah keluarga Styles. 2 rumah di belakang rumah kita,"
"Baik,bu.Aku mandi dulu,"
Aku melesat pergi mandi dan mengganti pakaian.Setelah itu aku langsung berpamitan ke Ibuku dan langsung mengantarkan kue ke kediaman keluarga Styles. Tidak sulit menemukan rumah keluarga Styles karena jarak rumahku dan rumah mereka memang tidaklah jauh.
Aku memandangi sekali lagi rumah yang berada di hadapanku ini.Kurasa memang ini rumahnya. Aku pun mengetuk pintu rumah mereka beberapa kali.Sampai kudapati lelaki berambut ikal,bermata hijau,berpostur tubuh tinggi yang kurasa mungkin dia sebaya denganku,atau mungkin lebih setahun membukakanku pintu untukku.Dapat kulihat dia terbelalak kaget melihat kedatanganku.
"Hai, permisi. Apa benar ini rumah keluarga Styles? " tanyaku ragu-ragu.
"Maya?!"
"Maaf?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Reborn • h.s
FanfictionPernahkah kamu merasa bahwa kamu memiliki kehidupan lain sebelum kehidupan yang kamu jalani sekarang?Atau apakah kamu pernah merasa mengenali seseorang yang belum pernah kamu temui sebelumnya?Mungkin saja yang kamu alami adalah reinkarnasi.