Chapter 17: Feelings

88 18 6
                                    

Happy Reading...

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Hate, love-

Yeji POV

Jujur saja malam tadi aku sudah memberanikan diri untuk melalukan saran dari Ryujin tempo hari. Yaitu menanyakan perihal tersebut pada Hyunjin.

Tapi tahu apa hasilnya?

Tak ada.

Dia hanya mengatakan maaf terus-menerus setelah melamun cukup lama. Seperti sangat  menyesal.

Aku juga merasa tak enak sebenarnya melihat Hyunjin seperti itu. Lagi pula aku juga tak apa hanya saja aku penasaran, tapi Alih-alih mendapat jawaban aku malah mendapat ucapan maaf darinya seperti itu. Kan aku jadi makin heran.

"Eonnie melamun apa lagi?, malam tadi bagaimana?." Itu Ryujin yang kembali menegurku seperti biasa.

Ya, dia sudah tahu perihal orang yang ku ceritakan tempo hari padanya.

"Tak ada hasil apapun, aku malah makin bingung," jawabku sembari melirik Ryujin yang mulai duduk di sebelahku.

"Hah, dasar Hyunjin," umpatnya pelan. Tentu saja masih bisa kudengar, jarak kami berdekatan sekarang.

"Eonnie aku penasaran, apa yang eonnie rasakan saat Hyunjin memelukmu kala itu?"
Ah itu lagi. Yap, Ryujin memang tahu, dia juga menceritakan tentang Yeonjun Oppa yang bertanya padanya. Jika diingat ingat Aku ingin tertawa lagi dengan asumsi Yeonjun oppa itu.

Ah sudahlah, kembali pada pertanyaan Ryujin.

"Mm.. apa ya?" Untuk pertama aku tentu kaget ketika Hyunjin tiba-tiba memelukku. Kedua badanku terasa kaku. Lalu jantungku berdetak  tak normal. Kemudian pipiku rasanya panas kala Hyunjin mengatakan kalimat itu.

"Hey kenapa wajahmu merah eonnie?" Ryujin menginterupsi lamunanku, dengan kalimat yang membuat mataku membulat.

Benarkah aku kembali tersipu??

Astaga.

"Ku anggap itu yang kau rasakan saat Hyunjin memelukmu," kata Ryujin dengan raut menggodaku, tentu itu membuatku melotot tak terima.

"A-aniya!" Sanggahku.

Ahh kenapa tiba-tiba jadi gagap begini lidahku!?

Lihatkan sekarang Ryujin jadi menertawaiku sangat keras.

Ah rasanya aku ingin menghilang.

HATE, LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang