Di suatu pagi yang cerah, Ada seorang gadis rupawan yang sedang bersiap siap untuk memulai hari nya yang indah. Dia sangat bersemangat hari ini karena itu adalah hari pertamanya membuka sebuah cafe. Wanita itu bernama Aurelia Suwannarat yang berusia 20 tahun, Aurel adalah seorang piatu, dan dia tinggal Bersama nenek nya karena ayah Aurel terlalu fokus terhadap pekerjaannya yang ada di kantor, yang membuat dia kurang perhatian terhadap sang anak. Tetapi aurel tidak merasa kesepian karena neneknya sangat perhatian dan selalu mendukung aurel kapan pun dan dimana pun itu.
Tiba lah saat ini Aurel di café yang baru saja ia buka yang Bernama “Spoon & PlatePlate." Dia mulai Menyusun apa saja yang dia perlukan untuk dia gunakan saat jualan. Saat sedang berberes, ada seseorang yang masuk ke dalam toko aurel.
kring...kring...
Sontak Aurel melihat siapa yang datang ke toko nya di pagi hari ini. Ada seorang pria mapan yang berjalan perlahan memasuki toko itu sambal membawa bucket bunga yang indah dan berjalan ke arah Aurel."Hai Apo, kok tumben datang pagi pagi gini," sapa Aurel kepada pria itu.
Ya, pria itu Bernama Apo Nnatawin. Apo adalah sahabat Aurel sejak mereka memasuki sekolah menengah pertama, Aurel banyak cerita kepada Apo tentang masalah masalah yang dialami nya, begitu juga sebaliknya.
“Ya kan kamu baru buka café, masa aku ga datang buat ucapin selamat buat kamu sih," balas Apo sambil memberikan bucket bunga itu kepada aurel.Aurel menerima bunga itu dengan senang karena sesungguhnya Aurel sangat lah menyukai bunga.
"Ihh makasih banget Apooo, emang kamu yang paling pengertian deh sama Aku ahahha," kata Aurel kepada Apo sambal tertawa kecil dan Apo tersenyum melihat Aurel tertawa seperti itu.
“ini ga ada yang perlu Aku bantuin gitu Lia?” ucap Apo kepada Aurel dengan sebutan lia.
“Em... ga ada sih Po, tapi kalo kamu maksa, bantu lap-in meja nya dong Poo, ” ucap Aurel dengan nada bicara yang lucu dan agak sedikit memohon.
“Cih, yaudah mana nih lap nya biar langsung Aku kerjain, " balas Apo sambil memutar bola mata nya. Aurel segera memberi lap tersebut kepada Apo sebelum sahabat nya itu berubah pikiran.
(di sisi lain)
“Apa kau masih belum menemukan dia?” ucap seseorang kepada anak buah nya.
“Belum bos, saya sudah men-cek ke rumah ibu nya bos tetapi dia tidak ada bos,” ucap anak buah itu kepada bos nya.
“segera cari dia, karena saya akan mewariskan perusahaan ini kepadanya," ucap bos nya yang dibalas dengan anggukan oleh anak buah tersebut.
Sore menjelang malam pun tiba, Aurel sudah mulai bersiap siap untuk menutup café nya itu yang di bantu oleh Apo. Ya, betul apo sejak pagi tadi selalu menemani Aurel menjaga café tersebut dengan senang hati.“Po, mau makan malam bareng ga di rumah Aku? Itung itung balasan Aku buat kamu karena udah bantu Aku seharian ini," tawar Aurel ke Apo.
“Hm... boleh deh, masak yang enak ya hahhah," balas Apo dengan tertawa kecil, lalu Aurel memukul kecil Apo karena dia merasa di ejek oleh sahabat nya itu.
Ketika mereka sudah menutup café tersebut, mereka pulang menggunakan kendaraan bermotor dia milik Alo. Apo juga memasangkan sebuah helm kepada Aurel, lalu mereka mulai pergi menuju tempat kediaman Aurel. Ketika mereka sudah tiba di tujuan, Aurel langsung bersiap siap untuk memasak makan malam mereka, dan Apo langsung membaringkan badannya di sofa yang empuk itu. Beberapa saat kemudian makanan yang di masak Aurel telah siap di hidangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kala Senja Itu
Short StoryBercerita tentang Aurel seorang gadis yang berjuang untuk tetap melanjutkan usaha cafe nya dan kisah asmaranya dengan Apo yang sekaligus sahabatnya. Bagaimana kelanjutannya?