Matanya mengerjap kala sinar matahari terasa menerjang mencoba masuk melalui celah matanya yang tertutupSeulgi terduduk merenggangkan badan nya kemudian saat iris matanya terbuka secara penuh dan sadar dia mengeryit, seperti tempat yang tak asing namun ia tidak familiar
"Yaa kau sudah bangun? " Ujar seorang gadis yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan rambut basah nya, tak lain adalah Seungwan. Gadis itu bersiap untuk ke bawah setelah kegiatan mandi nya
Seulgi mengerjapkan matanya "Mengapa... aku ada disini?"
Seungwan menghela nafas "Coba ingat ingat lagi. Aktifitas apa yang kau lakukan semalam bersama dewa ketampanan di kelas kita?"
"Dewa ketampanan?"
"Hm Lee Taeyong"
"Apa aku mabuk separah itu? Aku hanya minum beberapa botol soju"
"Yaak! Kau lupa hah?! Menghabiskan satu botol saja wajahmu sudah merah seperti jambu!" Seungwan melempar handuk basah yang ia gunakan untuk mengeringkan rambut
"Ck. Kenapa kau menyalahkan ku?... lagian kemarin adalah hari peringatan kematian orang tua ku"
"Astaga! Aku lupa! Astaga... maafkan aku Seulgi-ya..."
"Gwaenchana aku sudah biasa menghadapi semua ini"
"Seulgi... bukan maksudku seperti itu. Aku---"
"Nde Seungwan-ah tidak perlu menghawatirkan aku. Kau seperti tidak mengenalku saja" Seulgi berlalu menuju kamar mandi melewati Seungwan sembari menepuk bahu sahabat nya itu
Seungwan bersedekap dan bersandar pada ambang pintu kamar mandi nya menatap Seulgi yang sedang mencuci muka
"Seulgi, by the way ku peringatkan kau, jangan coba coba minum dengan seorang namja, apalagi namja asing"
"Wae?"
"Karena ketika kau mabuk, bukan hanya kewarasanmu yang hilang tapi kau juga berbahaya"
"Apa... yang aku lakukan... semalam?" Ujar Seulgi berbalik setelah selesai membasuh wajah nya
"Tidak kah kau ingat? Di depan pintu rumah ku? Saat Taeyong mengira dirimu tertidur namun tiba tiba kau bangun dan mencium nya dan yang parah nya kau melakukan itu di depan mataku?! DI HADAPAN KU?! SUNGGUH TEGA kau menunjukan itu semua di depan gadis lajang seperti diriku.."
"B-benarkah apa yang kau katakan? Aku? Me-menciumnya?"
"Hm aku saksi mata"
Seulgi kini mengusap gusar wajah nya "Seungwan, aku tidak jadi ke kampus saja deh"
"Waeyo?!"
"Yaak!! Habislah harga diriku... aku tidak ingin bertemu dengan nya"
"Tidak tidak! Hari ini adalah matkul penting. Kau tidak bisa membolos Seulgi, lagian sekarang kau membolos besok besok juga kau akan bertemu lagi dengan nya"
"Haisshh!"
◇○○○◇○○◇
"Ada apa dengan mu Tae? Sepertinya hatimu sedang senang" Ujar Taemin. Taeyong tidak menjawab dia hanya menatap ke arah hyung nya itu"Coba biar kutebak..." Mark mengendus ngendus udara
"Kau kembali jatuh cinta? Gadis yang mana?"
"Entahlah... tapi aku sungguh berfikir, apa ini adalah jawaban dari ucapannya? Semesta mengizinkan dia untuk bertemu denganku lagi, namun dengan jiwa yang berbeda"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Eternals
FanfictionMenunggu ratusan tahun lamanya sangatlah menyiksa dirinya. Sebuah tragedi menyebabkan sang mate harus mengorbankan nyawanya Hidup ratusan tahun bagaikan benda hidup yang kehilangan jiwa nya sangatlah berat namun siapa sangka? Dia akhirnya dipertemuk...