Asmaraloka 1 (Sandyakala)

11 1 0
                                    

Hari ini aku memimpikan hal yang sama setelah sekian lama ingin ku lupakan. Aku kembali memimpikan dirinya yang kini hanya bisa ku sebut namanya dan melihat kenang kenangan terakhir darinya disaat aku sedang merindukan nya.
"Agaskar aku rindu" ucap Sagita sambil menangis dan memeluk sebuah foto seorang laki laki yang dulu nya adalah alasannya untuk bertahan.
"Kar kamu tau? Sudah satu tahun lebih kamu pergi tetapi aku masih tetap sama. Aku masih belum bisa sepenuhnya mengikhlaskan kepergian mu, aku rindu dengan tatapan mata mu yang sendu, tutur kata mu yang lembut, hangat nya pelukan mu, dan suara merdu mu. Masih banyak hal yang ingin aku sampai kan dan aku tunjukkan kepada diri mu, tetapi kau sudah pergi lebih dulu. Kamu pergi meninggalkan ku dan kisah kita yang belum usai, angan ku ingin bersama mu tapi aku tersadar bahwa kita kini sudah tidak lagi bersama. Selamat tidur Agaskar Maheswari, selamat beristirahat untuk waktu yang sangat lama, salam rindu untuk mu dari aku Sagita yang akan selalu merindukan mu.
.
.
.
Flashback
Di sore hari terlihat ada sepasang kekasih yang sedang menikmati senja berdua sembari duduk di bangku salah satu taman tempat favorit yang sering mereka datangi berdua. Mereka adalah Agaskar dan Sagita sepasang kekasih yang saling menyemangati satu sama lain dan tetap terus bertahan ditengah masalah yang datang.

"Sagita" ucap Agaskar sambil menatap perempuan yang ada disampingnya dengan sendu
"Iya? Kenapa Gas?" Sahut Sagita
"Kalau nanti aku udah mau nyerah, tolong relakan aku ya dan cari peganti ku yang lebih baik lagi" ucap Agaskar
"Kamu jangan terlalu larut dengan kesedihan mu jika nanti aku sudah pergi, kamu tau bukan cepat atau lambat pasti aku tetap akan pergi jika takdir sudah pasti. Manusia itu engga ada yang abadi, tetapi kenangan bisa menjadi abadi maka dari itu ayo kita buat sebanyak banyaknya kenangan yang akan menjadi abadi dan saksi kisah kita walaupun tidak sampai akhir" lanjut Agaskar.
Mendengar itu pun Sagita langsung memeluk laki laki yang ada disampingnya, memeluk nya dengan erat seolah olah telah lama berpisah. Selagi masih bisa memeluk laki laki yang ada disampingnya maka sagita akan terus memeluk nya sampai nanti tiba disaat dia sudah tidak bisa melihat nya lagi apalagi memeluk nya.
Hari itu pasangan itupun saling memeluk erat sembari ditemani senja yang menjadi saksi kisah kisah manis mereka.

Asmaraloka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang