Asmaraloka 2 (Rintik Hujan)

10 0 0
                                    

Suara tetesan air hujan yang terjatuh terdenger oleh Sagita. Lagi lagi dia merindukan sosok laki laki nya, jika ditanya seberapa besar rindunya pada almarhum sang kekasih dia tidak bisa menjelaskan bagaimana rasa kerinduan itu. Sagita berjalan untuk menuju ke kamar, didalam sana Sagita sudah tidak kuat untuk menahan air mata nya, akhirnya dia pun menangis ditengah derasnya suara hujan. Sagita rindu, dia ingin mendengar suara laki laki yang dia cintai, dia ingin memeluk Agaskar kembali, apakah Sagita terlalu banyak berharap kepada semesta untuk menyatukan kedua insan itu kembali bersama. Setelah sekian lama menangis, akhirnya Sagita tertidur.

Didalam mimpinya Sagita bertemu dengan Agaskar, sosok laki laki yang selama ini dia rindukan, sosok laki laki yang pergi meninggalkan nya sendiri, sosok laki laki yang mengingkari janji nya untuk bertahan, sosok laki-laki yang selama ini ingin ia lihat kembali, yang selama ini ingin ia memeluk erat laki laki tersebut.
Didalam mimpinya Agaskar menggunakan pakaian berwarna putih, sangat tampan batin Sagita, kemudian Agaskar menghampiri perempuan yang sangat dicintai nya lalu dia mulai berbicara.

"Sagita jangan terlalu memikirkan ku, coba untuk perlahan lahan mengikhlaskan kepergian ku, aku tau memang sulit bagimu tapi aku juga tidak ingin melihat mu menangis terus menerus karena aku, miris dan merintih hatiku saat melihat mu menangis dari atas sini, ingin rasanya menghapus air mata mu dengan tangan ku lalu memeluk mu ketika kau sedang menangis, ingin sekali aku melakukan nya tetapi semua itu mustahil Sagita. Kini dunia ku dan dunia mu berbeda, aku telah pulang ke rumah ku yang sebenarnya, dan kamu harus coba untuk mengikhlaskan kepergian ku, ingat Sagita didunia ini tidak ada yang abadi cepat atau lambat mereka pasti akan pergi, mereka yang sudah seharusnya pergi ikhlaskan lah kepergian nya, dan mereka yang masih ada disamping mu sudah sepatutnya untuk dijaga, kita tidak tahu berapa lama lagi waktu kita untuk hidup didunia, tetapi kita tahu bahwa selama kita masih hidup kita bisa untuk terus berbuat baik dan mengharumkan nama diri kita sendiri untuk nanti jika kita sudah tiada.
Hidup didunia ini adalah pilihan, memilih untuk meninggalkan atau ditinggalkan, tetapi takdir ku disini adalah meninggalkan mu, maaf karena telah mengingkari janji ku untuk bertahan kepada mu, maaf karena telah meninggalmu sendiri, maaf karena telah meninggal mu dengan kisah kita yang belum selesai.
Coba untuk perlahan lahan mengikhlaskan dan melupakan ku Sagita, lihatlah sekitar mu ada banyak insan yang menunggu mu, jangan terlalu lama sendiri dan menutup hati karena aku Sagita itu malah akan membuat ku semakin merasa bersalah kepada mu, perjalanan mu masih panjang cantik, aku akan menunggu mu disini hingga nanti waktu nya tiba saat kau dan aku kembali bersama, aku selalu disini walaupun wujud dan sosok ku tidak terlihat tetapi aku akan selalu ada disini, dihati mu, disamping mu, dan aku akan menjaga mu dan memperhatikan mu dari kejauhan.
Relakan diri ku ya Sagita supaya aku bisa beristirahat dengan tenang, kamu tidak mau juga kan kalau aku jadi hantu penasaran hahaha, bahagia selalu ya cantik. Terimakasih, maaf, dan selamat tinggal. Ingat pasti akan ada selalu kata selamat disetiap perpisahan. Sampai bertemu di kehidupan selanjutnya Sagita cantik ku, kamu adalah yang pertama dan terakhir bagi ku." Setelah berbicara seperti itu Agaskar pun memeluk Sagita lalu kemudian mengelus kepala sang kekasih nya itu.

Kemudian Sagita pun hanya mengangguk sambil tersenyum dan menangis setelah nya Agaskar pun tersenyum dengan sendu dan perlahan lahan pergi menghilang kembali.

.
.
.

Sagita pun terbangun dengan mata yang sembab, sagita ingat dengan jelas mimpi nya itu. Mimpi dimana dia dan Agaskar bertemu, dan Agaskar ingin dia merelakan kepergian nya dan mencoba untuk perlahan lahan mengikhlaskan lalu mencoba untuk membuka hatinya untuk orang lain yang ada disekitar nya yang telah menunggu nya. Akan tetapi apakah Sagita bisa melupakan sang kekasih yang telah tiada? Sagita takut jika dia menerima orang baru tetapi hatinya untuk Agaskar.

Asmaraloka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang