BRAKKK
Gevariel membelalakkan matanya, jantungnya hampir copot karena suara pintu yang terdobrak.
"HAPPY BIRTHDAY SAYANG" Ibu, Ayah, serta keluarga, bahkan teman teman Gevariel mendatangi kamar Gevariel.
'apa apaan ini' batin Gevariel.
"HAPPY BIRTHDAY BROO" Ucap salah satu temannya.
"Happy birthday keponakanku tercinta 🥰🥰🥰🥰🥰"
"happy birthday kak"
orang-orang mengucapkan 'Happy Birthday' kepada Gevariel saat ini, jujur Gevariel sangat pusing mendengarnya. Baru saja ia dikagetkan dengan suara pintu kini kamarnya menjadi sangat berisik, ditambah dengan suara orang-orang.
"Makasih banyak mam, pap, tante, adek, dan temen temen" Ucap Gevariel dengan senyum terpaksa.
"Sama sama sayang.." ibu dari Gevariel mendatanginya lalu mencium kening Gevariel.
"oww so sweet" ucap salah satu teman Gevariel
'asu' begitu kira-kira yang dirasakan Gevariel saat itu.
"semoga anak kesayangan mami panjang umur, sehat selalu, selalu diberikan rezeki, dan yang paling penting... semoga—"
"Ya tau mam." Gevariel memotong pembicaraan ibunya, ia tau apa yang akan diucapkan ibunya itu.
"Mami belum selesai bicara loh gev.. semoga anak mami cepet dapet jodoh ya di usia ke TIGA PULUH EMPAT tahun ini." Mami tersenyum, wajahnya seram. Menurut Gevariel paksaan menikah dari orang-orang pasti selalu ada semenjak usianya menginjak kepala tiga.
"Oke, sekali lagi makasih buat semuanya dan tolong keluar dulu karena saya baru bangun tidur."
Yah, itulah yang ingin diucapkannnya daritadi.
...
Setelah mandi dan berganti baju, Gevariel bergegas menuju ruang keluarga untuk menemui kerabat.
"Gev twhhknas Kwuhzynya." Rakuel mengucapkan terimakasihnya kepada Gevariel dengan mulut penuh kue.
Jujur dirinya bahkan lupa hari ini sudah menginjak tiga puluh empat tahun.
Rasanya.. saking sibuk dirinya, ulangtahun sendiri pun tidak dia pedulikan, karena malas dengan orang-orang yang selalu bertanya.."kapan nikah gev?" Tuhkan, baru juga..
"Kapan-kapan." jawab Gevariel singkat.
triing triing ...
terdengar bunyi dering telefon dari handphone Gevariel.
manajer jun is calling...
"Halo?" Tanya Gevariel berbicara pada handphonenya.
"Halo bos, bisa tolong ke kantor?"
"Ada apa ya?"
"Ini bos tiba tiba ada klien batalin pertemuan buat minggu depan, jadi kita perlu omongin lagi sekalian siapin meeting buat minggu depan bos."
"Bisa ga bos ke kantor dulu obrolin sama klien? sekalian HRD katanya ada masalah sama salah satu karyawan."
"Ya, saya kesana." Gevariel lantas memutuskan telefon, segera mengganti bajunya kembali.
"Loh gev? mau kemana?." Tanya sang ayah.
"Mau ke kantor bentar pap, ada urusan." jawab Gevariel.
"Astaga.. disaat ultah begini masih pergi ke kantor juga? Come on lagipula ini weekend loh, ga kasian keluarga sama temen-temen kamu udah pada dateng?" Mami menasehati Gevariel yang terus fokus pada pekerjaannya itu.
Heran, kenapa punya anak terlalu overworked banget sih?"Iya gev.. kesian loh ini si Malik jauh jauh dari Surabaya dateng kesini." Bela Navallo salah satu teman Gevariel.
"Aduh gimana ya? sorry banget tapi ini penting, cuman sebentar lagian abis ini balik." Gevariel tetap kekeuh dengan tujuannya.
segera ia menaiki tangga menuju kamarnya.
"Pantes ya belum nikah nikah, orang anaknya kerja terus sampe ga inget jodoh."
samar-samar ketika ia menaiki tangga, dirinya mendengar ia dijadikan topik pembicaraan oleh orang-orang disana.
anying
...
Selesai sudah pekerjaannya di kantor, Gevariel merebahkan dirinya di kursi ruang kerja.
"Bisa remuk badan gue kerja terus, ga remuk badan ya remuk ati ditanya kapan nikah mulu."
"DIKIRA GAMPANG APA YA NYARI JODOH?!"
"gue kan seleranya tinggi, mana bisa nyari cewe tinggal ngegoda ngajak nikah ga banget."
Gevariel memasang muka jijik ketika mengingat seberapa kesal dirinya ketika ditanya pertanyaan hal itu.
Omongan Gevariel seolah-olah menunjukkan sipaling seleranya tinggi. Awas, minum ludah sendiri.tok tok
"Masuk."
"siang Pak" Sekretaris Gevariel memancarkan senyum manis dari bibirnya.
"Siang, ada apa?"
"Mmm, gaada apa apa sih pak. Tapi, bapak hari ini ulangtahun ya?" Tanya sekretarisnya.
"Ya"
"Oh.. gitu ya pak, kalau gitu happy birthday pak. Hehe" Sang sekretaris sempat tersenyum kecil ketika mengucapkan happy birthday.
"Terimakasih."
"Pak, sebetulnya saya ada hadiah kecil buat Bapak. Ga seberapa sih, tapi semoga Bapak suka" Akhirnya sekretaris terus terang, setelah sedaritadi Gevariel tau apa yang akan diucapkan sekretarisnya.
Sekretaris, alias Dianna mengangkat tas berbentuk sedang kepada Gevariel.
Gevariel hanya membalas dengan senyuman tipis, Ia sudah tau kabar bahwa sekretarisnya itu menyukai dirinya."Saya permisi, Pak. Maaf mengganggu waktunya."
Gevariel hanya mengangguk menandakan memperbolehkan sekretaris keluar dari ruangannya.
"apa lagi nih?"
"Banyak juga ya fans gue"Gevariel mengambil hadiah yang diberikan sang sekretaris.
Sebuah jam tangan, dasi berwarna biru tua, kemudian sebuah bucket berisi bunga tulip.
"Ck, ngapain ngasi bunga segala, udah tau gue ga suka nyimpen bunga."
dasar Gevariel, bukannya bersyukur, dirinya malah berdecak daritadi.
Karena merasa tidak nyaman, dirinya memutuskan untuk pulang dari kantor.
kemudian Gevariel menaiki lift menuju lantai dasar.
"Eh pak, Siang." sapa salah satu karyawannya.
"Siang juga.
"Kata mba Dianna bapak ulangtahun ya?"
"Selamat ulangtahun pak"Salah satu karyawannya mengucapkan kembali kata kata selamat ulangtahun kepada dirinya, Gevariel hanya membalas dengan senyuman tipis.
"Semoga apa yang Bapak harapkan tercapai ya, Pak. Dan.. semoga cepet dapet pasangan Pak hehe."
"Iya, Aamiin. Terimakasih atas doanya." Dan mengambil nafas berat.
MALESSS ASUU TERUS AJA ANJINGGG Gumam Gevariel dalam hati.
...
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet You
Romance[Caeluss.] Di usia nya yang ke 34, Gevariel belum juga menemukan pasangan hidupnya. Segala cara sudah dilakukan oleh teman teman dan keluarga agar Gevariel mendapatkan pasangan secepat mungkin. Sampai akhirnya Gevariel memutuskan untuk mencari pere...