Selamat membaca
🌹
.
.Saat Algiano pulang jam sudah menunjukan pukul 20.40 WIB, ia segera memarkirkan motornya dan masuk kedalam rumah. saat ia akan menaiki tangga, suara seorang pria menggelegar memenuhi rumah tersebut.
“ALGIANO!! SINI KAMU” teriak pria tersebut.
David Atmaja, seorang pengusaha yang memiliki kepribadian keras, emosional, dan tempramental. Ia selalu memaksa Algiano menjadi apa yang dia mau, selalu melampiaskan amarah pada anaknya.
Algiano yang mendengar suara itu hanya menghela nafas dan segera menemui papanya di ruang tamu. Melihat putranya datang mendekat, David langsung berdiri dan menampar pipi Algiano.
Plakk
“PAPA!!” Teriak Viona, mama algiano. Ia segera berlari mendekati putranya sesekali mengusap pipi yang memerah tersebut, sedangkan Algiano yang mendapat tamparan tersebut hanya terdiam, tetapi tangannya mengepal menahan emosi.
“DARIMANA KAMU? APA LAGI YANG KAMU LAKUKAN? BAGAIMANA KAMU AKAN MENERUSKAN PERUSAHAAN SAYA JIKA TERUS BEGINI?” bentak David
“Gue g minat.” ucapnya dengan penuh tekanan serta tatapan tajam ke arah papa nyaa. ia beralih menatap wanita disampingnya.
“ma, Al kekamar dulu. mama langsung istirahat yaa ” ucapnya lembut, setelahnya ia melenggang pergi menuju kamar meninggalkan kedua orang tuanya.
“ALGIANO! PAPA BELUM SELESAI!” teriak David kepada anaknya, ia ingin menyusul Algiano namun dicegah oleh Viona.
“Pa, udah. Ayoo istirahat, udah malam” ucap Viona sambil mengusap dada suaminya.
“ck, lihat lah. kelakuannya tidak punya sopan santun” ucap David kesal, ia menghempaskan tangan milik istrinya dan pergi menuju kamar.Viona hanya bisa menghela nafas melihat tingkah suaminya.
Saat dikamar Algiano merebahkan badannya dan memejamkan matanya, namun yang terbayang adalah wajah gadis yang ia temui dijembatan tadi. Gadis yang mampu membuat hatinya terketuk untuk ikut menenangkan kesedihannya.
“Reyna?” batinnya, ia tersenyum saat mengingat senyum manis milik gadis tersebut.
“Gue harap kita bisa ketemu lagi, reyna” batinnya lagi. lalu memejamkan mata untuk sekedar melepas lelahnya.
**
Beberapa hari setelah kejadian itu, tibalah saat kepindahan mereka. Algiano dan ketiga temannya sudah ada di depan gerbang sekolah baru nya yaitu SMA BINTARAJAYA. Mereka memasuki SMA tersebut dan segera memarkirkan motor masing-masing. Kehadiran mereka membuat para gadis di sana histeris
“gilaa, woii. Siapa tuh? Ganteng bgttt”
“cogan woii cogan”
“itu anak SMA BINAR MULIA bukan sih?”
“ganteng bgttt woiii”Seperti itulah kira-kira ocehan para gadis yang heboh melihat kedatangan mereka berempat.
Mereka segerak masuk dan mencari ruang kepsek, sepanjang lorong para gadis mamndai mereka. Ada yang heran ada juga yang tepesona“ini ruangannya dimana sih ajg?” tanya Fero
“tanya gih fer, noh ke cewe yang ada disana tuh” ucap zero sambil menujuk gadis di ujung lorong yang sedang menatap langit seorang diri. Fero pun mengacungkan jempol dan berjalan kearah gadis tersebut untuk menanyakan letak ruang kepsek.“permisi cantik, gue mau nanya dong. Ruang kepsek disebelah mana ya?” tanya fero dengan nada buaya nya.
Gadis tersebut menoleh dan tersenyum
“eh, itu ruang kepsek ada di ujung sana, ga jauh dari sini nanti belok kiri aja” jelas nya
“ee anu, bisa dianterin aja ga neng?” pinta fero
“ooh boleh, ayoo biar gue anter”ucapnya dengan senang hati
“thanks yaa, bentar gue panggil temen-temen gue dulu” ucapnya.Gadis tersebut hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya
Fero berbalik mendatangi ketiga sahabatnya yang sudah menunggunya
“yuk, tu cewe bakalan nganter kita ke ruang kepsek” ajak fero
“nah, gitu kek dari tadi ya ga?” ucap Zero merangkul pundak kedua batu berjalan tersebut.
Algiano dan Azriel hanya memutar bola matanya malas dam melepas rangkulan Zero.
“ayoo woii buruan, kasian tu cewek nungguin kita” teriak FeroMereka pun berjalan kearah gadis tersebut, saat mereka sudah ada di depannya. Algiano terdiam, dia Reyna gadis yang ia temui beberapa hari lalu di jembatan.
“Gadis ini?” batin Algiano
Saat akan berjalan, tiba-tiba Fero berceletuk
“eh, bentar. Kenalan dulu neng, gue yang paling ganteng Fero Bentala Jaya panggil aja fero, ayang juga boleh." ucapnya dengan gombalan ala buaya kakapnya. Gadis itu hanya terkekeh pelan.
"hehe becandaa, oke lanjut disebelah gue ini namanya zero, nah yang dua mirip kulkas berjalan itu namanya Algiano sama Azriel" jelas fero pada gadis tersebut.Saat fero memperkenalkan teman-temannya. pandangan gadis tersebut tertuju pada nama Algiano, mereka saling tatapan sejenak sampai akhirnya Algiano memutuskan kontak mata tersebut. gadis itu tersadar dan segera memperkenalkan diri, tidak lupa dengan senyum manisnya.
“ohh, haii. Gue Queen Reyna Gloravia, panggil aja Reyna” ucapnya
“Namanya cantik kaya orangnya, ya ga ro?” ucap fero
“ho’oh cantik” sahut zero
“thanks. ayoo gue anter keruangan kepsek” ajak ReynaKeempatnya pun mengangguk dan mengikuti langkah Reyna. Namun ada dua insan yang masih saling melirik satu sama lain. Entah apa yang mereka pikirkan saat itu namun keduanya tersenyum karna pertemuan mereka hari ini.
.
.
.Jangan lupa vote sama komen yaa gaess☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear A & Agustus [ON GOING]
Teen FictionIni tentang seorang laki-laki yang mencintai seorang gadis yang ia temui. Gadis yang amat sangat menyukai langit. ia jatuh cinta sejak pertama melihatnya, tatapan gadis itu membawanya kesebuah ketenangan. Ia ingin melindungi gadis tersebut, mendekap...