mafia in the morning

197 12 12
                                    

Yoo Jeongyeon ~ Kim Seokjin

"I'm the Mafia
(Mafia)
We do it LIKE A MAFIA"







***

Jika dirimu pernah atau suatu saat nanti mungkin saja menemukannya, maka kau akan menyadari bahwa kehidupan dibumi ini juga memiliki sisi hitamnya. Sisi dimana sebagian dari dunia diisi oleh para manusia yang hidup dalam kegelapan, atau kata lainnya adalah kejahatan. Seperti membuat suatu kelompok dengan beranggotakan beberapa manusia yang merasa dirinya jadi lebih ditakuti oleh makhluk bumi lainnya.

Mereka menamakan diri sebagai anggota Mafia. Dengan pemimpin yang paling diagungi serta ditakuti bawahannya. Menggerakan bisnis ilegal diatas pekerjaann legalnya agar orang diluar anggota tidak bisa mengetahuinya.

Namun, tentunya ada konsekuensi yang harus ditanggung oleh setiap anggota dalam kelompok mafia tersebut. Salah satunya adalah, kau tidak akan bisa keluar dari dunia hitam itu. Sekali kau memberontak apalagi membelot, bersiaplah untuk kehilangan duniamu yang sesungguhnya. Keluarga, teman dan orang-orang tersayang lainnya. Bahkan hal kecil yang begitu kau jaga, akan binasa ditangan orang-orang kejam para mafia.

Meski begitu, beberapa orang masih ada yang tidak mempercayai eksistensinya.

"Tentu saja. Mana ada hal seperti itu di dunia nyata. Ada-ada saja bacaan ini, membuat orang lain jadi penakut."

Seokjin menutup laman bacaan dalam akun 'dunia oren' yang ada pada ponselnya. Ia lalu menyimpan gawai tersebut dalam saku, memeluk tas besarnya yang berisi lembaran kertas berisi tugas akhir dari skripsi yang sedang dikerjakannya.

Kim Seokjin yang seorang mahasiswa tingkat akhir itu, tengah berada dalam sebuah bus yang akan mengantarkannya menuju kampus tempat dirinya berkuliah. Empat tahun berlalu begitu cepat, dan kini tibalah untuknya menyelesaikan skripsi serta sidang demi gelar sarjana yang sudah lama dinantikannya.

Waktu telah menunjukan pukul sepuluh pagi, dan bus yang ditumpanginya akan sampai sekitar dua puluh menit lagi, jika tanpa hambatan macetnya jalan raya. Seokjin mencoba pejamkan mata untuk tidur sesaat. Semalam dirinya memang begadang, mengecek kembali lembar-lembar skripsinya agar tidak ada yang terlewat atau melakukan kesalahan hingga harus revisi. Seusai itu, dirinya masih saja meluangkan waktu untuk memainkan ponsel alih-alih segera tidur.

Ketika dirinya hampir terlelap, bus umum itu berhenti mendadak dan membuat Seokjin seketika sadar dari rasa kantuknya. Seorang lansia naik dan mencari kursi yang sekiranya masih kosong untuk beliau duduki, tetapi sayangnya tak ada lahan lagi, kecuali pegangan khusus pada tiang dalam bus tersebut. Seokjin yang melihat itu, berinisiatif untuk bertukar tempat dengan seorang kakek yang tengah berdiri itu. Ia lantas beranjak dan menuntun sang kakek untuk duduk, lalu dirinya berdiri menghadap seorang wanita yang tak disadarinya sudah berada di sana.

Seokjin tak dapat melihat wajah wanita itu dengan jelas karena tertutup oleh rambut pendeknya yang sedikit berantakan. Ia baru akan memegang tiang, namun sedikit tersentak karena bus mulai melaju kembali. Akibatnya dirinya bersinggungan dengan seseorang didepannya itu.

Ketika wanita tersebut menyibak dan menyugar rambutnya, barulah Seokjin dapat melihat wajah rupawan serta kilatan matanya yang tampak begitu dingin dan menusuk. Wanita itu berpakaian serba hitam namun tetap stylish. Rambutnya hitam sebahu tanpa poni, mengenakan blazer berbahan kulit dengan warna senada, serta sepatu boots dan tas kecilnya yang tampak mahal. Gaya berpakaian yang cukup menarik perhatian beberapa penumbang di dalam bus, termasuk Seokjin tentunya.

"Berhenti menatapku, pria aneh!"

Si Kim terhenyak. Sesaat melirik orang-orang disekitarnya, memastikan bahwa wanita didepannya ini memang tengah bicara padanya. Pasalnya, dalam bus itu tidak hanya ia yang memperhatikan si wanita serba hitam ini, tapi juga beberapa penumpang didekatnya.

Yoo Jeongyeon's CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang