Prolog

17 4 0
                                    

"TAPI ENGGA GINI CARANYA! LO ANGGEP GUE SAMA FLA, APA HA?!" Rain berteriak frustasi, menatap kecewa ke arah Eira. Sedangkan Flarina hanya sanggup diam membisu.

Eira menghela nafas gusar, mendadak merasa bersalah terhadap dua sahabatnya itu.

"Maaf, Rain, Fla. Gue cuma capek aja. Gue gatau harus gimana lagi, di satu sisi gue gamau gini, di sisi lain gue pengen nyusulin adek gue aja." Ujar Eira, mencoba jujur kepada Rain dan Flarina atas apa yang dirinya rasakan.

Seketika Rain menahan nafas. Menangis dalam diam.

"Ra, dengerin gue baik-baik, kita itu sahabat. You die, we die. Paham?!" Tegas Flarina.

Dear, friend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang