Chapter 1

1.8K 48 0
                                    

Matahari terlihat kembali ketempat perpaduannya, menciptakan semburat cahaya jingga keemasan yang terlihat indah di langit. Terlihat seorang gadis cantik seakan terhipnotis oleh semburat cahaya tersebut, gadis itu memandang langit yang tampak indah, senja ini. Seakan tak ada satupun orang yang bisa menganggu ketenangannya , ia hanya diam menikmati alunan lagu yang terdengar dari earphone yang terpasang ditelinganya. Lantunan demi lantun indah keluar dari bibir mungilnya itu. Lama ia berdiam diri disebuah danau yang indah tempat biasa ia menghabiskan waktu dimana saat detik-detik matahari mulai kembali ketempat perpaduannya. Duduk disebuah bangku yang terbuat dari kayu yang menjorok kearah danau, bangku itu terlihat rapuh,dan tua. Namun masih bisa menahan berat tubuh mungilnya itu.

Kakinya ia biarkan, menyentuh air. Danau itu dikelilingi rumput-rumput yang tumbuh disekelilingnya, membuat danau tersebut tampak lebih indah. Gadis itu menemukan tempat yang nyaman untuk menghabiskan waktunya. Ia menatap lurus kearah semburat cahaya jingga keemasan yang ada dilangit.

Ia mengalihkan tatapannya pada secarik kertas yang berada digenggaman tangan kirinya sedari tadi, dan sebuah pena yang berada digenggaman tangan kanannya. Pena itu bergerak elok diatas secarik kertas yang tadinya kosong, namun kini sudah terdapat rangkaian kata demi kata yang disusun seindah mungkin oleh pemilik pena tersebut. Ia meletakkan penanya disembarang tempat, namun sebelum meletakkannya disembarang tempat ia menulis kata terakhir yang ditulis pada kertas yang tadinya kosong itu. "DREAMER" itulah kata terakhir yang terletak diujung secarik kertas tersebut. Kemudian tangannya bergerak indah menggulung kertas tersebut, diraihnya botol kaca transparant yang terletak disampingnya, lalu ia memasukkan gulungan kertas tersebut kedalam botol transparant itu. Setelah ia memastikan bahwa botol itu telah tertutup dengan rapat. Gadis itu beranjak dari tempatnya, mundur beberapa langkah, lalu berlari kecil dan melemparkan botol kaca transparant yang berisikan secarik kertas tadi ketengah danau sekuat tenaga yang ia miliki.

Namun tiba-tiba saja terdengar suara gemuruh, disertai ribuan titik-titik air jatuh dari langit membasahi bumi. Bukannya beranjak dari tempatnya, gadis itu malah tersenyum sumringah, lalu ia merentangkan kedua tangannya. Titik-titik air itu membasahi telapak tangannya. Namun teringat dengan Earphone dan Iphone yang dibawanya ia dengan tergesa-gesa memasukkan barang-barang yang dibawanya kedalam tas ransel anti airnya yang kebetulan dipakainya. Setelah memasukkan barang yang dibawanya, ia kembali merentangkan kedua tangannya.

Gadis itu berputar-putar sambil merentangkan kedua tangannya. Ia terlihat seperti anak kecil yang tengah menikmati musim hujan dengan mandi hujan. Ia terlihat bahagia ketika berada ditempat itu, apalagi disaat matahari kembali ketempat perpaduannya.

Kini langit yang tadinya terlihat indah dengan semburat cahaya jingga keemasan sudah berubah warna menjadi hitam pekat, titi-titik air hujan tak lagi membasahi bumi. Semburat cahaya jingga keemasan sudah digantikan oleh ribuan bintang-bintang indah dilangit, malam ini. Didanau itu hanya terdengar suara serangga-serangga yang berada disana, entah gadis yang sedari tadi berada didanau, sekarang sudah tidak lagi didanau itu. Terlihat banyak binatang yang bercahaya berterbangan menghiasi danau, malam ini.

Last Kiss (Ali-Prilly)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang