SELAMAT DATANG BUAT KALIAN YANG MEMBACA KARYA SAYA.
SEMOGA KARYA SAYA INI KALIAN SUKA YAH ;)
Dan jangan lupa vote dan komen di semua paragraf yang kalian baca :)
Happy reading guys
.
.
.
.
.
."Mencintai dalam diam yang paling tenang adalah mendoakan"
-Aurora Zetana Alifa-
"Ayo Na, cepetan jalannya. Nanti Pak Hasan malah menghukum kita kalau telat ke musholla!" Syakira terus menyeret tanganku, agar kita bisa cepat sampai ke musholla.
"Pelan-pelan Ra, tanganku sakit dari tadi kamu tarik!" kesalku. Tapi Syakira seolah-olah tidak mendengar perkataan ku.
Sesampai di musholla sudah banyak sekali siswa siswi yang berada di sana untuk ikut imtaq, kita memilih untuk duduk di tengah saja.
"Huff... Akhirnya kita sampai juga di musholla."
"Iya tapi tanganku yang kamu tarik dari tadi, udah aku mau jatuh tersungkur. Mana tanganku juga sakit kamu tarik-tarik!" Ucapku kesal. Dia malah cengengesan seperti orang gila, ih pengenku tabok saja saking kesalnya aku.
Aurora Zetana Alifa. Gadis berseragam putih biru abu-abu, sedang menatap sahabatnya dengan kesal. Sahabatnya bernama, Syakira Quensha Mahira.
Akhirnya, kita membaca surah Yasin bersama-sama setelah itu ada kelas yang bertugas untuk pidato dan membaca sholawat.
Karena di SMA ku ini ke banyakan berprioritas beragama Islam jadi tidak heran setiap hari Jum'at setiap kelas bergiliran untuk bertugas membaca pidato dan sholawat.
Setilah imtaq selesai, kami tidak di bolehkan untuk meninggalkan musholla karena ada orang datang untuk bersosialisasi.
"Maaf adek-adek mengganggu waktunya sebentar, kakak datang kesini untuk promosi sebuah program yaitu Duta Baca."
Kakak itu terus menjelaskan program yang dia promosi, aku mendengarkan dia sedangkan si Syakira malah berbicara dengan teman yang duduk di dekatnya, biasalah cewek-cewek lagi gosip.
Tidak terasa proses sosialisasi itu akan segera berakhir tapi di akhiri dengan, ada kakak cowok yang mau menyumbang untuk mengaji.
"Baik kita sambut, kak Muhammad Abizar Putra! Tepuk tangan buat kak Abi!" ujar MC itu, sehingga semua siswa dan siswi bertepuk tangan.
Aku fokus melihat kakak itu membaca surah Al-Qur'an, aku kagum melihatnya dia tidak memegang Al-Qur'an tapi dia hafal.
"Kedip Na, kayak ndak pernah lihat cowok tampan aja kamu," goda Syakira sambil menyenggol bahuku. Sialan emang, membuat semua teman-temanku yang lain juga menggodaku.
Suara kakak itu sangat merdu masyaallah sekali, membuat hati siapapun pasti tenang mendengar suara merdunya.
Tak terasa kakak itupun sudah selesai membaca surah al- Qur'an sehingga acara itupun di tutup dengan hamdalah.
Kita semua pun bubar mau masuk ke kelas kita masing-masing karena pelajaran akan segera di mulai.
Tapi guru yang bertugas untuk mengajar di kelasku belum juga datang, sehingga anak-anak yang ada di kelasku itu bermain.
Sedangkan, aku memilih untuk melihat ke arah jendela dan kebetulan kakak-kakak tadi yang datang untuk bersosialisasi itu lewat depan kelasku mungkin mereka mau pulang.
Aku menatap kak Abizar yang tadi membaca surah al- Qur'an itu, di dalam hati aku kagum melihatnya. Buru-buru aku beristighfar karena itu termasuk zina mata dan hati.
°°°°°
Tak terasa pukul 11.00 kita pun pulang...
"Na, aku duluan ya" pamit Syakira kebetulan arah rumah kita berbeda."Iya Ra, hati-hati!" Teriakku karena motor Syakira sudah keluar gerbang, dia cuma merespon ku dengan melambaikan tangan.
Sedangkan aku bersiap-siap untuk pulang aku menunggu bapak untuk menjemput ku, karena Bapakku sangat melarang ku membawa motor sendiri. Katanya takut anak perempuannya yang paling besar ini, nanti berpegaulan bebas.
Tak berselang lama, jemputankupun datang.
Di rumah....
Aku sedang mengerjakan tugas, tapi ntah kenapa aku tidak fokus astaghfirullah haladzim.
"Kenapa aku malah memikirkan kakak itu ya, astaghfirullah haladzim. Ingat Zetana, ndak boleh itu termasuk zina fikiran fokus-fokus!" aku berusaha fokus mengerjakan tugas sekolahku, tapi ntah pikiranku malah melayang ke lain. Aku memutuskan pergi keluar rumah saja bermain bersama teman-temanku di rumah namanya, Diana, Putri, Rina dan Isna. Mereka adalah teman-temanku di rumah atau di desaku walaupun kami berbeda beberapa tahun malahan mereka adalah adik kelasku.
"Eh, kita bikin acara apa nih?" tanya Putri sembari menatap kami satu persatu.
"Acara apa ya? Hmmm... Bagaimana kalau bikin rujak saja?" usulku.
"Ayo aja kita pergi buah yuk!"
Kami pun pergi membeli buah untuk bikin rujak, biasalah kalau kami kumpul pasti ada aja yang kami buat walaupun sederhana tapi rasa seneng banget kalau bersama teman-teman, kalau kalian tanya Syakira kok ndak di ajak jawabannya karena desa Syakira dan desaku itu jaraknya lumayan jauh jadi kita ketemu di sekolah atau kita buat janji untuk ketemu.
Semua bahan udah terkumpul kita bagi tugas masing-masing, ada yang ngupas buah, bikin bumbu rujaknya dan ada juga yang cuma duduk-duduk ngeliatin aja karena ndak tahu mau ngerjain apa.
"Emmm... bumbunya pas banget, enak." komen anak-anak itu.
"Iya dong siapa dulu yang bikin Zetana!" mendengar apa yang aku ucapkan merekapun tertawa, kami pun melanjutkan untuk makan rujak dan tidak lupa tahu lah kalau perempuan udah kumpul itu pasti ada aja yang di bicarakan.
Bersambung.....Jangan lupa tinggalin jejak ya👣
Jangan jadi pembaca gelap!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
BENARKAH INI CINTA?
General Fictionini cerita tentang seorang gadis yang bertemu pertama kali dengan laki-laki yang dia cintai, pertemuan tanpa sengaja mereka di sekolah dan terjadilah cinta pada pandangan pertama. Sang gadis pertama kali melihat laki-laki itu langsung kagum karena s...