I. Get yourself a hot date

347 42 4
                                    


"Kau baik - baik saja?"


Pertanyaan yang sangat konyol untuk ditujukan kepada pria yang sedang mengerang kesakitan dengan memegangi kakinya. Yang tidak tampak baik - baik saja. 


Mereka sedang menghabiskan hari pertama akhir pekan dengan memutuskan pergi ke taman kota. Sekedar duduk dan bersantai, namun Jeno, adik sepupunya yang tersayang, bersikeras membawa skateboard. Yang ia dapat sebagai hadiah natal tahun lalu.


Dia sudah khawatir karena Jeno belum terlalu mahir menggunakannya namun niat hati untuk memberitahunya surut melihat bagaimana senyuman merekah di wajah yang lebih muda. Lebar dan juga sangat bahagia. Jadi, ia membiarkan Jeno melakukan semaunya asal tidak berbahaya.Namun ia salah, Jeno itu ceroboh. Seperti seekor anjing kecil yang sangat antusias dengan mainan baru. Anak itu mencoba hal gila. Mereka hendak menuruni tangga untuk mencapai taman dan Jeno- adik sepupunya tersayang memilih untuk meniru aksi yang sering ia tonton di ponselnya.


Menuruni tangga melalui susuran tangan dengan menggunakan skateboard. Yang tentunya hanya dilakukan oleh orang professional dan yang cukup ahli. Sementara Jeno hanya anak manis yang baru belajar.


Ini juga bisa dikatakan sepenuhnya salahnya, dia hanya melotot begitu Jeno mengangkat skateboarnya, meletakkannya melintang dengan susuran tangan tangga di bagian tengah sebagai seluncuran lalu anak itu melompat dan melaju. Ia tak sempat berlari dan meraih Jeno, entah menarik jaketnya atau celananya- apapun itu hingga anak itu jatuh berguling dengan benturan keras. Yang melukai kaki kanannya.


"Hyuuuung."


Mendengar ringisan dan juga bagaimana ia menangis kesakitan membuat Jaehyun semakin bingung.


"Sebentar ya. Aku sudah menelpon 911, ia bilang pertolongan sedang di jalan."


Ia memang sudah menelpon nomor darurat, operator yang menjawab dengan suara ceria layaknya pelayanan pelanggan produk furnitur itu mengatakan bahwa tim medis sudah di jalan. Ia bahkan mendapatkan nomor telepon dari pertukaran mereka.


Tapi Jaehyun lebih memikirkan Jeno sekarang daripada merasa girang mendapat teman kencan. Sudah hampir lima belas menit berlalu dan tidak ada tanda - tanda sebuah ambulans datang. Jeno semakin meraung, meracaukan tentang sepeda barunya di masa depan tidak akan mendapatkan kasih sayangnya seperti ia akan mati saja. Seorang nenek datang dan memberikannya minum.


Jaehyun hendak menekan kembali nomor darurat saat sirine terdengar dari kejauhan bersamaan dengan ambulans melaju kencang seperti sedang membintangi laga aksi. Kendaraan tersebut berbelok tajam kemudian berhenti. Cukup dramatis karena Jaehyun mengerjap menyaksikan aksi drifting dari siapapun yang mengendarainya.


"Lee Jeno -ssi?"


Seseorang membuka pintu bagian belakang lebar - lebar. Supir akhirnya keluar dan menunjukkan dirinya. Jaehyun gelagapan hendak merespon begitu sepasang iris gelap dari sang supir memandanginya sembari mengeluarkan tandu.


"A-ah iya. Lee Jeno disini." Jawabnya dengan kikuk sembari melangkah ke samping untuk memberi jalan bagi dua orang tersebut mengangkat Jeno pelan - pelan ke atas tandu dan mulai memeriksa kakinya. "Dia terjatuh dan melukai kakinya? Apa dia akan baik - baik saja?"Sang supir tampan yang memeriksa kaki Jeno mendongak padanya, wajahnya tak lagi mengerut seperti sedang menahan sembelit.

Jaehyun's Emergency EscapadesWhere stories live. Discover now