Ego Tinggi, Berakhir Rugi

574 31 10
                                    

Sudah hampir setengah jam Ying menunggu bus di halte, tapi kendaraan itu tak kunjung datang juga, membuat Ying khawatir tidak bisa pulang. Sekolahnya yang berada di sebelah kiri halte sudah tidak berpenghuni lagi. Jalan raya di hadapannya pun hanya memperlihatkan motor-mobil pribadi milik orang-orang yang tidak dikenalnya, memaksanya untuk melupakan rencana menumpang.

Ying mendongak ke arah langit. Tampak awan-awan putih di sana mulai bergeseran, pergi tertiup angin kencang digantikan oleh awan hitam pekat yang bisa memuntahkan isinya kapan saja. Ying ingin menelepon pihak rumah agar segera menjemputnya, tapi sayangnya, dirinya lupa membawa ponsel. Dia kembali menatap jalan dengan lesu, berharap ada satu orang yang dikenalnya membawa kendaraan untuk menumpang pulang. Ia tidak mau kalau harus sendirian di halte saat badai menapaki Bumi.

Beberapa menit kemudian, sebuah motor dengan pengendaranya yang berseragam sekolah sama seperti Ying, berhenti di depan halte. Setiap inchi wajahnya tertutupi helm. Ying pun memperhatikan dia penuh selidik. Berwaspada kalau ternyata dia adalah penjahat yang berbalut seragam sekolah. Tapi sepertinya, Ying mengenal motor N-max itu. Gadis itu pernah, ralat, sering melihatnya, tapi entah di mana.

Orang yang dicurigai Ying membuka helmnya. Seketika pikiran Ying tentang penjahat yang berbalut seragam sekolah lenyap begitu saja di udara ketika mengetahui orang itu adalah ...


Fang.

Ying berhenti menatapnya waspada, lalu membuang muka dan memasang wajah cemberut, berpura-pura merajuk. Sementara Fang mengaitkan helmnya di grip motor. Dia mengerutkan keningnnya ketika melihat Ying seperti itu. Pemuda itu pun berinisiatif bertanya, "Kau belum pulang?"

Ying langsung menoleh ke arah Fang. "Kau pikir, yang di sini sekarang patung?" ketus Ying jengkel pada pertanyaan tak logis Fang. Sudah jelas dirinya berada di sana, tapi masih saja ditanyai.

"Ketus sekali. Yasudahlah, aku pergi saja." Fang pun kembali mengambil helmnya, lalu memasangkannya. Kembali menyalakan mesin, hendak melaju.

.

.

.

.

.

.

Hai, hai, aku kembali di sini. Wkwkwk
Aku ga tau ini nulis apaan. Cuma ini tuh draf beberapa bulan yang lalu yang aslinya tuh lumayan panjang. Tapi karena yah ... buntu ide, jadi ku post sepotong aja. Wkwk
Sisanya bisa kalian bayangin sendiri gimana reaksi Ying pas Fang langsung ninggalin dia. /emot ketawa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Oneshoot Fang YingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang