Nct hanyalah milik diri mereka sendiri
Tulisan milik kejupanggang
Sama seperti jutaan kisah banyak orang, patah hati melanda hati Jung Jaehyun. Siang itu harusnya bukanlah waktu yang tepat untuk putus. Cuaca yang cerah serta hatinya yang dipenuhi rasa senang karena menghabiskan waktu bersama kekasihnya adalah hal yang paling menyenangkan. Sampai kekasihnya, Kun, mengucapkan satu kata yang sama sekali tak pernah Jaehyun sangka.
Putus.
Terik mentari bahkan tak terasa bagi Jaehyun, tubuhnya mendingin ketika satu kata itu terlontar. Dengan senyuman tipis dan kalimat penuh penyangkalan kalau ucapan Kun hanyalah sekadar gurauan bahkan tak bisa membuat hati Jaehyun tenang. Kekasihnya ... menatap dirinya dengan penuh rasa kasihan.
Jaehyun, pada akhirnya mengerti kalau itu semua bukanlah gurauan.
Memang dari awal dia mengerti itu bukan gurauan. Kekasihnya takkan pernah melontarkan gurauan menyedihkan seperti itu.
"Kenapa?" tanya Jaehyun pada akhirnya. Dia sendiri bertanya-tanya apa yang membuat Kun memutuskannya.
Apa yang salah?
Apa yang perlu diperbaiki?
"Aku hanya ... tidak mencintaimu lagi," ucap Kun terus terang. "Aku sudah berusaha agar bisa mencintaimu lagi ... tapi aku lelah, Jaehyun. Ternyata memang tak bisa ...."
Jaehyun menggemeretakkan giginya, tangannya terkepal erat. Dia tahu benar kalau Kun pasti berusaha keras untuk mencintainya lagi. Kemudian, Jaehyun tersadar, Kun yang belakangan ini selalu memintanya untuk jalan-jalan sebelum pulang ke kampus, bahkan meminta video call sebelum tidur bukanlah usaha yang dilakukan oleh si pencinta oranye tersebut. Oh, piknik yang mereka lakukan siang ini pun karena inisiatif Kun.
Tentu Jaehyun tidak menginginkan perpisahan. Apa gunanya membangun hubungan selama setahun kalau ujung-ujungnya hancur? Dia tidak ingin putus. Sungguh dia akan berbuat apa saja agar hubungan ini tidak kandas.
"Tolong jangan berpikir untuk mempertahankan hubungan ini, Jaehyun," ucapan Kun membuat Jaehyun membeku sejenak. Kun tahu apa yang dia pikirkan. "Mempertahankan hubungan ini hanya akan membuat kita sama-sama sakit. Aku tak mau hal itu terjadi. Jadi ... kumohon lepaskan aku, ya?"
Oh, memang tidak bisa diperbaiki rupanya.
Sepertinya memang Kun sudah tidak mencintainya lagi. Lihat tatapannya. Kehangatan dalam mata Kun sudah tidak ada.
Kalau begitu, untuk apa hubungan ini dipertahankan, bukan?
Membuang napas lelah, Jaehyun berusaha keras untuk tegar. Ucapan Kun benar, jika dipertahankan maka keduanya akan sama-sama terluka.
"Baiklah, ayo putus."
Tiga kata yang memberikan efek berbeda bagi dua orang di taman bunga matahari saat itu. Secerah bunga matahari yang berjejer di belakang Kun, dia tersenyum lembut, merasa lepas dari beban. Ucapan terima kasih tak berujung Kun lontarkan sebelum beranjak dari taman.
Tak lama Kun pergi dari taman, setetes air membasahi hidung bangir Jaehyun. Lelaki itu menengadah, melihat langit mendung gelap siap menumpahkan tetesan hujan.
Jaehyun tertawa penuh ironi. Kebetulan macam apa ini.
Tetesan hujan menyerbu, Jaehyun tetap teguh. Lelaki itu tetap duduk di sana, menyembunyikan air matanya dalam tirai hujan.
_xxxxx_
Winwin bukanlah orang yang suka ikut campur. Namun, melihat Jaehyun yang makin brutal dalam latihan boxing sampai membuat lawan latihannya pingsan bukanlah hal yang bagus. Putus dengan Kun yang tadinya Winwin maklumi kini tidak bisa dimaklumi lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Darker
RomanceOrang-orang bilang, level tertinggi dalam mencintai seseorang adalah mengikhlaskannya ketika ingin pergi dari sisi kita." Jaehyun tersenyum perih. Matanya menatap lurus Kun. "Mereka semua salah ...." "Level tertinggi dalam mencintai seseorang adalah...