ichi

12.5K 655 18
                                    

"Jenoooo"

Sosok pemuda remaja manis berlari.

Tepat setelah berlari dalam radius yang cukup jauh dari ujung lorong ke ujung lorong lainnya.

Pemuda manis itu menunduk menetralkan deru napasnya sehabis berlari.

"Jeno jeno jeno!!" panggilannya.

"Apa?" terdengar acuh? tapi memang begitu.

"Kau tahu tidak?" mata bulat itu menatap pemuda tampan didepannya dengan tatapan polos.

"Tidak"

Lantas suara hentakan kaki terdengar sebagai balasan.

"Ish aku belum mengatakan apapun?!"

Jeno memutar bola matanya malas. Ia ingin pergi ketempat dimana dirinya selalu bersantai.

"Kau mengganggu waktu tidurku"

Seolah tak menghiraukan ucapan Jeno. Pemuda manis itu langsung tersenyum lebar, di manik matanya terdapat kilauan indah.

"Jadi begini, lusa depan kita ada piknik ke Jeju!"

Jeno menghela napasnya kasar. Ia melipat kedua tangannya didepan dada "Lalu?"

Pemuda manis itu menyeringit serta bibirnya yang mengerucut tak suka karena balasan yang ia dapatkan tak sesuai dengan yang diharapkan.

"Ckk, Jeno tidak senang?"

Jeno menatap datar sosok didepannya ini. "Biasa saja"

"Aku senang lohh!" balas pemuda manis itu sedikit mencondongkan tubuhnya kedepan.

Jeno otomatis langsung memundurkan tubuhnya. Mengingat waktu, ia memilih menggeser tubuh mungil sosok didepannya ini.

"Aku tak perduli, minggir"

Haechan menatap tubuh kekar Jeno yang menghilang di belokan lorong. Ia menunduk.

Tak sadar dari awal tadi, siswa siswi sekolah sudah berbisik bisik tentang mereka. Lebih tepatnya tentang dirinya.

Benar, hanya Haechan saja yang di bicarakan. Sekarang mereka sedang disekolah.

Haechan yang masih terdiam disana dengan pandangan terus menatap kebawah, mendengar bisikan masuk kedalam indra pendengarannya lantas mendongak. Menatap mereka satu persatu lalu tersenyum lebar menunjukkan gigi giginya yang tersusun rapi.

Pandangan mereka bercampur. Ada tatapan tajam, sinis, iri, ataupun tatapan iba, ia dapatkan semuanya komplit.

Siswa siswi yang tadinya berkumpul kini memilih pergi. Toh tak ada lagi yang bisa mereka tonton kan?.

Haechan menghembuskan napas perlahan.

Langkah kakinya pergi menuju tempat dimana banyak makanan berada.

"Wahh kantin ramai seperti biasa"

Benar, Haechan menuju kantin. Siapa sih yang tidak menyukai tempat kaya akan makanan itu?. Divonis orang itu psikopat. Paling tidak kan bisa membeli makan di kantin dan memakannya tak harus ditempat itu juga kan?.

Haechan berdiri dibelakang kerumunan orang orang yang memesan. Tubuhnya itu kecil ditambah orang orang didepannya itu kakak kelasnya. Tentu saja Haechan terlihat seperti kurcaci kecil yang tersesat.

Haechan berusaha berjinjit melihat penjual disana.

Hingga kumpulan orang itu pergi, akhirnya Haechan berjalan mendekat.

"Bu, Ramen ayam satu" ujarnya dengan jari telunjuk yang ia tunjukkan.

"Minumnya?"

"Es Jeruk saja"

Study Tour (Nohyuck to Nahyuck)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang