Seorang lelaki dengan paras rupawan, sorot mata elang, bibir berwarna gelap dan kulit sawo matang, kini tengah berdiri dibawah tiang bendera.
Ini baru hari pertama dia sekolah, sudah membuat ulah.
Baginya, berdiri di bawah terik sinar matahari dan bendera sudah biasa, karna memang dia memilih untuk dihukum seperti itu dari pada mengikuti mata pelajaran.
"Lu anak baru?" Tanya seorang gadis yang kini tengah menatapnya dengan mendongak
Lelaki itu membalas tatapannya, dan kemudian mengangguk, dan setelah itu kembali menghadap tiang.
Gadis itu berdiri di sampingnya, dan ikut hormat, sehingga membuat lelaki itu mengerutkan keningnya.
"Lu, dihukum juga?"
Hanya dehaman sebagai jawaban untuk lelaki itu.
Lelaki itu sedikit menyunggingkan senyum manisnya, demi apa!! dia begitu gemas dengan gadis yang kini berada di sampingnya.
Tubuhnya begitu mungil, dengan rambut yang terurai sepunggung.
Gadis yang mungil, apa lelaki itu yang terlalu besar?"Panas..." Cicit gadis itu sehingga terdengar oleh telinga lelaki itu
Lelaki itu menawarkan sapu tangan miliknya, untuk mengusap peluh sang gadis.
Tanpa menunggu aba-aba, gadis itu mengambil nya, dan mengusap keringat yang sudah bercucuran, setelah itu, sang gadis memberikan kembali sapu tangan tersebut kepada pemiliknya.
Lelaki itu menatap tajam gadis yang ada di sampingnya, tanpa mengucap terima kasih, sungguh tidak memiliki adab.
"Kenapa lu dihukum?"
"Lu nanya?"
"Eh anying, gwa tanya lu serius!"
"Oh iya, sayangnya gwa anggap itu lelucon."
"Sialan." Umpat lelaki itu, namun terdengar oleh sang gadis
Gadis itu tertawa renyah dan kemudian mengulurkan tangannya.
"Gwa Ananayna Alisha, kelas XI MIPA 3."
Lelaki itu menautkan tangannya dan menyunggingkan senyum.
"Gwa Reno Aji Alfaro, kelas XI MIPA 2, pindahan."
Kini mereka saling mengenal, mereka saling pandang, sebelum akhirnya ada suara yang begitu melengking di telinga keduanya.
"Kalian ngapain?"
"Kenalan Bu, kan saya anak baru."
"Kenalan nya nanti, kalo kalian sudah menjalankan hukuman."
"Iya Bu, berapa menit lagi Bu?"
"Tiga puluh menit lagi, kalian boleh kembali kedalam kelas." Setelah berkata seperti itu guru tersebut berlalu.
Kini yang tersisa hanyalah Reno dan Ana, mereka saling bertatapan dan kemudian tertawa kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renoana
Teen FictionSiapa sangka seorang gadis dingin dengan segala kepribadian yang sangat privasi, menikah dengan seorang lelaki karna sebuah ikatan perjodohan, ketua dari gang motor arrow poison, perjodohan ini tidak akan terjadi jika seseorang kakak tidak nekat unt...