彡Akan Ambruk彡

202 23 0
                                    

Sudah 3 bulan leon berkerja part time, tapi itu belum cukup untuk biaya kehidupan dan kuliahnya. Sara, hari dan hyunwoo sampai khawatir tentang kondisi leon. Dan kini pun mereka berempat sedang berada dikafe tempat leon berkerja.

“Yon” hari memanggil leon dengan lirih, pria yang dipanggil itu pun menengok kehari.

“Lo ngambil Part time berapa?” tanya hari.

“6 Ri” Leon berucap santai, hari sara dan hyunwoo agak kaget, bagaimana tidak. Leon mengambil banyak sekali, bagaimana caranya dia mengatur waktu istirahatnya.

“Lo bilang 6, tapi masih santai gitu!!?” Ini bukan hari mau pun hyunwoo, melainkan sara.

“Mau Gimana Lagi sar, itu pun belum cukup” sebenarnya ketiga sahabatnya ini kasian kepada leon, lihatlah badannya, kantung mata yang hitam kurang beristirahat.

“Tapi yon, lo juga perlu istirahat, liat badan lo, kasiani badan lo sendiri yon. Dari wajah lo juga gw tau, lo cape, istirahat lah sejenak” hari menesehati leon, walau pun tau leon tidak akan peduli.

“Kerja Memang cape ri, gue miskin. Mau gimana pun gue harus kerja, lagian mana ada duit dateng sendiri” ucap leon.

“Yon lo butuh istitahat, bahu lo itu cape yon. Lo bisa ambruk kapan aja” ini bukan sara mau pun hari. Ini hyunwoo, iya hyunwoo tumben sekali anak ini pintar menesehati.

“Hyun, klo lo bilang gue cape,gue juga cape hyun,Banget. Sebenarnya gue gamau kaya gini. Tapi gue harus begini, gue miskin, gua ga punya apa apa” lirih leon, mereka bertiga menjadi sedih karna leon.

“gue juga bersyukur, punya sahabat kaya lo semua. Gue berterima kasih banyak sama lo semua udah bantu gue selama ini, udah mau temenan sama gue. Terima kasih” leon tersenyum tipis, bisa dia lihat ketiga sahabatnya ini hanya menunduk.

“Gue udah banyak ngerepotin kalian, maaf gue juga belum bisa ganti uang yang gue pinjem kekalian..” lirih leon, tapi leon melihat sara menggeleng.

“ngga yon! Lo ga perlu ganti. Kita ikhlas membantu elo!” hari mengangguk, dia sangat setuju akan ucapan sara.

“tidak sara, gue bakal ganti uang kalian. Tolong jangan kasihan sama gue” ucap leon, dia berdiri membalikan badan.

“waktu istirahat gue udah selesai, gue balik kerja dulu. Bye” leon pergi meninggalkan mereka bertiga.

“Gua gatau harus buat apa, tapi leon bisa ambruk kapan saja, pundaknya pasti tidak akan kuat menggadapinya. Dia butuh tempat” lirih hari, mereka semua benar benar khawatir kepada leon.

“iya ri gue ngerti, kapan aja dia bisa hancur, gua pasti tidak akan kuat melihat leon ambruk karna tidak kuat lagi ri..” sara menunduk, matanya memanas. Air matanya keluar begitu saja.

“Gue salut sama leon, dia kuat. Klo gue si udah nyerah” ucap hyunwoo.

“buat kehidupannya, leon tidak akan pernah menyerah” ini bukan sara dan hari, mau pun hyunwoo. Yang berbicara ini adalah jaan yang tiba tiba saja datang.

“lo siapa?!” tanya hari

“gue jaan, gue teman leon, di kampus mau pun ditempat kerjanya” ujar jaan, mereka bertiga hanya mengangguk.jaan duduk disalah satu kursi ditempat duduk mereka.

“Leon Memang Begitu, Dia orangnya tidak mau merepotkan orang lain. Bahkan gw pernah liat dia nangis ditoilet diam diam, dan waktu gue tanya dia hanya bilang Gw Gpp” jelas jaan.

“Dia udah nangis, gue takut klo leon ga kuat, tapi dia mencoba tegar.” sara memegang wajahnya dengan kedua tangannya, dia sedih.

“Kita Coba menunggu, jika keadannya memburuk,kita bicarakan kepadanya” usul hari, mereka semua mengangguk.

〣Sugar Daddy〣Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang