Kisah Tragis Amorra Candy

85 0 0
                                    

Amorra Candy, melakukan aksi bunuh diri di kamarnya dengan memotong urat nadi di pergelangan tangannya dengan menggunakan sebuah silet. Ia melakukan aksi bunuh diri, lantaran sering di bully di sekolahnya. Ia merupakan siswi kelas XI di salah satu sekolah elite ternama yaitu Boss School. Namun naas nya pihak sekolah sama sekali tak mengetahui ada nya bullying di sekolah mereka. Hal itu, di karenakan adanya ancaman dari para pembully itu sendiri yang mengancam kepada pihak yang dibully untuk tidak mengadukannya kepada siapapun. Ditambah lagi, anak-anak yang di bully kebanyakan penakut dan tak ingin mencari masalah lebih besar lagi kepada para pembully.

Sejak menjadi korban bully, kehidupannya sehari-hari menjadi anak yang pemurung di sekolah. Wajahnya datar tanpa ekpresi. Ia menjadi penyendiri.

Sebenarnya ia memiliki wajah yang cantik, tubuhnya tinggi sekitar 167 cm bila kaki nya menapak bumi, rambutnya panjang lurus terurai, namun ia sering membiarkannya berantakan tak teratur. Lagi pula, jika ia merapihkan rambutnya, ada saja yang mengacak-acak tataan rambutnya hingga terlihat kusut dan berantakan, mereka adalah para preman sekolah yang merasa diri mereka paling hebat, paling berkuasa, paling cantik dan tampan.

Kini hidupnya penuh tekanan karna mengalami bullying di sekolahnya.

Dahulu sekali sewaktu ia masih kecil, ia merupakan anak yang periang dan lebih sering menghabiskan waktu bermainnya bersama dengan ayahnya. Sedangkan ibunya seolah tak mempedulikannya, sehingga ia jarang sekali bahkan hampir tak pernah bermain bersama dengan ibunya.

Suatu ketika ia melihat ayah dan ibunya bertengkar hebat di ruang keluarga, rumahnya. Suara gaduh keduanya membuat ia yang sedang berada di kamar langsung berhambur ke luar. Ia diam-diam melihat pertengakaran kedua orang tuanya dari anak tangga kelima, jika dihitung dari bawah. Kemudian, ia duduk sambil mengintip diantara tiang-tiang besi pegangan tangga. 

Saat pertengkaran itu terjadi, usia baru menginjak 12 tahun. Melihat kedua orang tuanya bertengkar, ia pun bingung harus bagaimana.

Kemudian, ia mendengar ibunya berteriak sambil menangis histeris. Katanya, "Kalau bukan karna kau memperkosa ku, aku tidak akan mungkin mau hidup bersama lelaki yang tak berguna seperti kau!" Kata-kata itu menjadi trauma yang dahsyat bagi dirinya.  

Mendengar pengakuan ibunya, sontak ia menjadi syok dengan perkataan ibunya. Lalu ia berkata dalam hati. "Pantas saja mommy tak pernah peduli padaku. Ia tak menginginkanku lahir di dunia ini." Air matanya berlinang deras. Ia langsung menaiki anak tangga yang tersisa, menuju kamarnya dengan berlari.

Sementara itu, kedua orang tuanya berhenti bertengkar seketika saat menyadari bahwa pertengkaran hebat mereka diketahui. Hingga kini hanya tersisa isakan tangis ibunya yang masih memendam kekesalan terhadap ayahnya.

Singkat cerita. Ayah dan ibunya bercerai, saat usianya sekitar 13 tahun. Setelah sidang perceraian usai, hak asuh terhadap dirinya dimenangkan oleh ibunya. Lalu ibunya berencana membawanya ke luar negri. Tapi ia menolak ikut, karena pertimbangannya adalah bahwa sejak kecil ia tak dekat dengan ibunya. Sebab ibunya selalu sibuk bekerja mengurus perusahaan milik keluarga. Ia berpikir, akan percuma jika ia bersama ibunya namun tetap merasa sendirian disana.

Dengan berat hati dan sempat ada trageri keributan lagi, akhirnya ibunya mengabulkan keinginannya yang ingin tetap tinggal dengan ayahnya. Namun dengan catatan, ibunya akan tetap menafkahinya dan apabila ibunya mengharapkan ia untuk menjadi pewaris kekayaan serta perusahaannya, maka ia harus siap mejalankannya.

Amorra Candy pun setuju.

Beberapa tahun kemudian setelah perceraian ayah dan ibunya. Ayahnya tertangkap polisi dengan tuduhan menjadi bandar narkoba terbesar di dunia. Hingga hukuman yang di dapatkan oleh ayahnya tak main-main. Diperkirakan 30 tahun penjara. Itu pun setelah ayahnya memberi suap kepada para pemilik kebijakan tersebut. Rencananya, ayahnya juga akan memberikan suap lagi agar ia bisa secepatnya keluar dari penjara.

Ya, uang memang bisa membeli segalanya termasuk harga diri dan jabatan seseorang.

Betapa menderitanya Amorra Candy saat itu karna harus hidup sendirian di usianya yang terbilang muda.

Lalu ia berinisiatif menelpon ibunya hanya untuk sekedar memberi info. "Hallo, Mom. Daddy ditangkap polisi."

Kemudian terdengar hela nafas berat dari balik panggilan telpon, sebelum berkata, "Mommy akan siapkan tiket untuk kau. Tinggalah disini bersama Mommy." Ujarnya tegas, tanpa bertanya alasan kenapa ayahnya ditangkap polisi.

Ia menolaknya. Katanya, "Aku tetap disini, Mom. Aku tidak akan meninggalkan ayah."

"Amorra.. Percayalah, ayahmu bukan orang yang baik. Kau harus tinggal bersama Mommy!" Kata ibunya mencoba menyadarkannya mengenai sifat ayahnya.

Lalu ia menjawab. "Setidaknya ayah selalu ada waktu untukku."

Mendengar jawaban anaknya yang begitu menohok. Ia lantas menitikkan air matanya. Sesaat menyadari bahwa ia tak pernah memberikan waktunya untuk Amorra Candy. Lalu tanpa pembelaan apapun lagi, ia mengabulkan keinginan anaknya untuk tetap tinggal disana. "Ok. Kalau itu yang terbaik untuk kau." Kata ibunya mengiyakan. Lalu ibu nya berkata lagi. "Uang yang tiap bulan Mommy kirimkan untuk kau akan Mommy tambahkan untuk biaya hidup disana" Katanya penuh perhatian. Sebenarnya, ibunya tak tega bila harus membiarkan Amorra Candy tinggal sendirian jauh dari siapapun. Namun ia tak bisa memaksakan kehendak anaknya.

"Iya, Mom." Jawab Amorra Candy menahan sesak kesedihan. Sebenarnya ia sangat menderita dan kesepian. Tak akan ada lagi yang bisa memahami dirinya selain ayahnya yang kini juga meninggalkannya.

Sejak saat ayahnya di penjara, hidupnya di sekolah menjadi berubah.

Ia tak lagi ditemani olah anak-anak yang lainnya. Bahkan parahnya, ia malah menjadi korban bully di sekolahnya karna mereka menganggap bahwa orang yang di penjara itu adalah orang yang sangat buruk, orang yang tak layak dimaafkan.

Hari demi hari ia lalui dengan ketidak nyamanan dan penuh penderitaan di sekolahnya. Ia selalu menangis di kamarnya setiap hari, mulai dari pulang sekolah hingga larut malam. Ia merasa tak berarti. Ia frustasi.

Setiap hari ia mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan hati. Mulai dari disiram ketika ia berada di toilet, pernah juga diseret-seret di kantin sekolah, ditumpahi makanan, di robek buku Pekerjaan Rumahnya, di kunci di gudang bawah tanah sekolah, diikat di pohon besar taman yang terletak di belakang sekolah sampai sekujur tubuhnya bentol karna digigit semut pohon dan masih banyak kejadian tragis lainnya. Bahkan hal yang sangat membuatnya begitu frustasi sampai akhirnya dia memutuskan untuk bunuh diri adalah, ia menjadi taruhan anak-anak nakal di sekolahnya. Ada dua kubu yang bertaruh dengan sebuah perjanjian, yaitu jika salah satu kubu itu menang, maka ia boleh menikmati tubuh Amorra Candy sepuasnya.

Dasar anak-anak nakal. Mereka pikir, mereka itu siapa bisa seenaknya saja memperlakukan orang lain seperti itu.

Mendengar hal itu, ia ketakutan dan tak tahu harus melakukan apa. Akhirnya, karna takut untuk menghadapi mereka, ia memutuskan untuk tidak berangkat ke sekolah dan dengan berat hati serta banyaknya pertimbangan, akhirnya ia pun bunuh diri di kamarnya. Kejadian ia bunuh diri adalah hari ini tepat pukul 05.21. Pagi hari.

Tak ada satupun orang yang mengetahuinya.

Sementara itu, anak-anak di sekolahnya yang mempertaruhkan harga dirinya dalam permainan yang mereka ciptakan, merasa kecewa karna Amorra Candy tak masuk sekolah. Padahal hari ini adalah hari dimana kubu yang menang bisa menikmati tubuh Amorra Candy sepuasnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Amorra CandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang