Chapter 2

5 1 0
                                    

Tiba-tiba saat Kagula membuka lemari disana, ada satu serangga yang terbang keluar, untungnya tidak mengenai dirinya. 

"ZHIC AWAS KECOA!"

Zhico yang menanggapi teriakan Kagula seketika langsung mengambil posisi waspada, karena sekarang mereka harus berhadapan dengan satu serangga menjijikkan dengan mode terbangnya. 

Sebenarnya Zhico tidak takut dengan kecoa, hanya saja jika kecoa itu tidak dalam mode terbangnya.

Zhico mengambil posisi seperti pemukul bola kasti dengan tongkat yang ia ganti dengan sapu, berharap serangga tersebut bisa mengenai serangannya. 

Kecoa yang tadi hinggap di dinding kamar itu tiba-tiba terbang kearah Zhico dan dengan cepat Zhico memukul kecoa tersebut hingga terpental ke sudut kamar. Kagula yang melihat itu langsung kagum dengan Zhico, "Pemain kasti lu?" Tanyanya sembari menuju kearah Zhico karena posisi mereka barusan berjauhan.

"Kaga, gua atlet taekwondo." Jawabnya lalu lanjut menyapu lantai.

"Kenapa kaga lu tendang aja tuh kecoa tadi?"

"Ngeri anjir, kaga mau gua, mending gua pukul sama sapu."

Kagula terkekeh mendengar jawaban dari Zhico dan ia tak sengaja melihat ada yang merayap di dinding kamar.

Kecoanya masih hidup!

"YA TUHAN, KECOANYA MASIH HIDUP ZHIC!"

Langsung saja Zhico mengembil sandal yang ada disana dan langsung menghampiri kecoa yang hanya diam saja. Ia mendekati kecoa tersebut dan..

PLAK!

Akhirnya kecoa itu tertidur untuk selamanya. Mereka lega dan kembali melanjutkan pekerjaannya, tak lupa untuk membersihkan kecoa yang menjadi masalah mereka tadi.

"Kagula?" Panggil Zhico kepada Kagula yang sedang membersihkan kasur.

"Apaan?" Kata Kagula tanpa melihat kearah Zhico sedikitpun.

"Lu kerja disini udah berapa lama?" 

"Hmm, sekitaran setahun lebih, emang napa lu tanya begitu?"

"Nanya doang, siapa tau gua butuh bantuan dari lu."

"Yaelah, itu mah gampang Zhic, lu minta tolong ke kembaran gua juga ga masalah."

"Kembaran? Lu punya kembaran?"

"Lah, lu kaga tau kalo gua punya kembaran?"

"Kaga."

Kagula mendengus kesal, bisa-bisanya Zhico tidak menyadari bahwa dirinya ini mempunyai kembaran, padahal tadi saja mereka bertemu disaat Kagara dan dirinya meminta tumpangan.

"Yang sama gua pas minta tumpangan ke elu itu kembaran gua bego!" Katanya yang sekarang sedang menatap Zhico dengan raut wajah yang sedikit kesal.

"Oalaa, kaga mirip ye."

"Emang kembaran harus mirip? Gua pukul guling juga lu lama-lama, dah mendingan lu ambilin gua  springbed  baru noh diatas lemari." Pinta Kagula diakhir perkataannya karena memang lemari disana cukup tinggi untuk ia jangkau sendiri.

"Sekarang?"

"TAHUN DEPAN ZHIC!"

Melihat Kagula yang mungkin semakin kesal pada dirinya itu, sebaiknya ia langsung mengambilkan springbed yang Kagula mau. Tapi, menurut Zhico seru juga untuk menjahili Kagula.

Zhico mengambil salah satu springbed diatas salah satu lemari -lemari disana tak hanya satu- , menurunkannya dan meletakkannya dilantai, untung saja lantai tersebut sudah bersih dan mengkilap.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sniper in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang