Prolog

292 40 10
                                    

"Kau yakin tidak ingin berbalikan denganku? "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kau yakin tidak ingin berbalikan denganku? "

Oh, ya Tuhan! Kapan pria dungu ini akan mengerti dan berhenti mengajukan pertanyaan yang sama padaku berulang-ulang kali? Sial. Dia bahkan tidak setampan itu sampai bisa membuatku menyesal jika hari ini aku sampai tidak menerima tawarannya yang memang sama sekali tidak menggiurkan itu.

"Aku yakin kau mendengarnya dengan sangat jelas, Dowan-ssi, " Ketusku sambil terus menciptakan langkah panjang memasuki cafe milik Seolhyun--- sahabat terbaikku di kota ini.

Di tengah keriuhan suasana cafe yang selalu ramai setiap jam makan siang serta kesibukan beberapa pelayan yang mencatat dan mengantarkan pesanan mereka, aku masih bisa mendengar helaan kasar napas Dowan yang sedang berbicara denganku melalui telepon.

"Sungguh tidak ada kesempatan lagi? " Dowan berdecak lesu di akhir pertanyaannya. Tapi aku tahu, dia tidak semenyedihkan kedengarannya.

"Ya. Asal kau tahu, aku tidak pernah percaya pada yang namanya kesempatan kedua, "

"C'mon Yihyun, kau tidak bisa mencampakkanku begitu saja, "

Merotasikan bola mataku malas. Aku menarik kursi, menempati satu-satunya meja yang masih kosong disana. Meja yang sengaja di kosongkan Seolhyun setiap kali aku bilang ingin berkunjung ke cafenya. "Kenapa tidak bisa? Bahkan jika kau adalah satu-satunya pria lajang yang tersisa di dunia ini, aku tidak akan tertarik untuk kembali padamu, " Cibirku tak tahan dengan kebiasaan Dowan yang senantiasa merasa dirinya superior.

 "Kenapa tidak bisa? Bahkan jika kau adalah satu-satunya pria lajang yang tersisa di dunia ini, aku tidak akan tertarik untuk kembali padamu, " Cibirku tak tahan dengan kebiasaan Dowan yang senantiasa merasa dirinya superior

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau dimana? Ayo bertemu dan bicarakan secara langsung, "

Ucapan Dowan membuatku refleks mendecihkan lidah keras-keras. Mengejek bagaimana tidak tahu-malunya seorang Kim Dowan yang sudah tidak tertolong lagi. Semua orang di universitas tahu pria seperti apa Kim Dowan itu. Putra sulung salah satu direktur rumah sakit di Kota Gimcheon. Seorang pria berkepercayaan diri tinggi, keras kepala, angkuh, dan tidak pernah mau mengalah pada siapapun, dan dalam hal apapun. Serta fakta yang paling penting adalah, dia seorang player kelas kakap dengan deretan panjang nama-nama wanita yang pernah menjadi teman kencannya.

Marry Me, Mr. Park! || LOMON×YIHYUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang