dia akan pergi

77 9 4
                                    

Setelah Hanawa dan pak hide pergi,malam harinya Maruko tidak dapat tidur, memikirkan Hanawa yang akan pergi ke luar negeri.
Hatinya bimbang, disisi lain dia merasa bahagia melihat temannya akan berkumpul lagi dengan keluarganya. Disisi lain dia tidak mau kehilangan sahabat baiknya.

Keesokan paginya Maruko bangun terlambat dan hampir kesiangan, hal pertama yang dia cari adalah Hanawa dia khawatir Hanawa pergi tanpa pamit. Dia merasa lega orang yang d carinya ada di tempat duduknya.

"Selamat pagi Hanawa"
Hanawa dan Maruko duduk bersebelahan jadi tak akan ada yang merasa aneh jika Maruko menyapa Hanawa.

"Selamat pagi sakura, kau hampir telat lagi hari ini??? Apa kamu begadang?"

"Tidak tidak.. tidak seperti itu, eto aku tidak bisa menceritakan sekarang, makan siang nanti apa kamu sibuk?? Maukah kamu makan siang denganku di atap" (Maruko sambil berbisik)

Hanawa sedikit aneh tapi dia tidak menolak.

" Baiklah"

Maruko duduk di kursinya dan mengucapkan salam kepada tamae

"Hai Tama Chan ohayou"
Ohayou Maruko, kamu hampir telat lagi Maruko"
" Hee aku tidak bisa tidur semalam tamae"

"Oh begitu, btw apa yang kamu bicarakan Dengan Hanawa??"

"Itu tidak penting tamae, aku ada sedikit minta bantuan padanya"

"Apa kamu sedang dalam masalah?"
(Dalam hati tamae "apa maruko terlilit hutang? Ah tidak mungkin, apa dia di Kejar mafia jahat?? Tidak mungkin juga)

"Tidak ko, hanya masalah koleksi barang"

"Oh aku kira itu sesuatu yang sangat serius"

Bel masuk berbunyi semua siswa siswi belajar dengan tertib begitu juga Maruko meski dia ceroboh dia tidak berani melamun di kelas lagi saat ini.

Tidak terasa bel istirahat sudah berbunyi, Maruko menuju atap sambil membawa bento tamae bertanya

"Mau kemana Maruko??"
"Tamae maaf hari ini aku ada janji dengan temanku makan bersama d luar, tidak apa2 kan?"

"Tidak apa apa Maruko pergilah"(baiklah tidak apa2 Maruko, nnti ceritakan padaku ya, ucap tamae dalam hati)

"Ja~~ tama-chan"
"Hmm~~hmm"

Maruko sudah sampai di atap tapi Hanawa belum sampai, sebelum itu mari kita mundur ke kejadin lagi tadi saat Maruko mengajak Hanawa makan siang bersama

Hanawa sedikit terkejut seorang Maruko mengajak dia makan di atap bersama,ini suatu hal yang langka ada apa dengan Maruko pikir Hanawa, hatinya bimbang dan tak dapat fokus pada pelajaran hari ini.

"Apa yang harus aku bawa ya?"

Setelah bel istirahat berbunyi Hanawa semakin panik dan bingung beku lagi dia sudah melihat Maruko jalan keluar terlebih dahulu.

Hanawa memberanikan diri untuk menuju atap dan membawa bekal mencoba bersikap seperti biasa

Sampai di atas atap dia menyapa Maruko

"Apakah aku lama sakura??"

"Tidak aku baru saja sampai"
Hanawa mencoba bertanya dengan hati hati

"Jadi ada apa kamu mengajak ku makan d atap seperti ini??"

Maruko menjawab dengan melambaikan tangan ke Hanawa agar Hanawa mendekat "aku hanya ingin makan bersama sebelum kamu pindah, semalam aku tak bisa tidur karena memikirkan kepindahan kamu Hanawa" Maruko bicara sambil berbisik di telinganya Hanawa.

"Oh seperti itu".
Jujur Hanawa tidak tau apakah posisi mereka sangat intim?? Deru nafas Maruko yang hangat mengenai telinganya dan membawa jantung berdebar, dan sedikit takjub ternyata Maruko sangat memikirkannya sampai tidak bisa tidur.

"Terimakasih Maruko kamu sangat menghawatirkan aku rupanya"

"Bukan seperti itu Hanawa, aku hanya sedih tidak bisa naik mobil kamu nanti"

Dengan polosnya Maruko menjawab seperti itu

"Hahah.. iya iya begitulah dirimu"

"Ihh..apa si aku tidak mengerti"

"Baiklah ayo makan, aku akan pindah 1 bulan lagi Maruko masih ada waktu kamu tidak perlu khawatir ya., Jika ingin naik mobil dengan ku selama sebelum aku pergi aku tidak keberatan"

"Tidak Hanawa, nanti aku akan semakin rindu.... Pada mobilmu :)"

"Kamu ya, apa tidak ada yang ingin di bicarakan lagi Maruko?"

"Tidak ada,apa kamu ada janji lain??"
"Bukan seperti itu, bento kita sudah habis istirahat masih ada set jam lagi apa kita akan kembali segera?"

"Kau duluan saja Hanawa aku ingin memejamkan mata sebentar angin hari ini begitu sejuk dan menenangkan."

"Aku juga berfikir begitu,yosh.. ayo kita nikmati angin ini"

"Tolong bangunkan aku ya jika sudah mau bel"

"Siap kapten"

Tak berselang lama Maruko sudah tidur lelap Hanawa bertanya apa dia seceroboh ini tidur didepan lelaki tanpa penjagaan, dasar ceroboh, jangan lalukan di depan orang lain selain aku ya Maruko, ucap Hanawa pelan. Dipandanginya Maruko yang sedang tidur dan berkata dia manis jika sedang tidur.

Entah ada angin apa rasanya dia ingin mencium bibir mungil itu, tapi itu sebuah tindakan kejahatan, tapi tidak ada kesempatan lain, akhirnya Maruko d cium oleh Hanawa dengan lembut dan sangat cepat karena Hanawa takut Maruko akan bangun.

Sementara itu dalam mimpinya Maruko bermimpi di cium oleh pangeran tampan ntah siapa tak jelas wajahnya sampai dia bangun karena Hanawa membangunkannya.

"Maruko bangun sebentar lagi bel"

"Hmmm ok terimakasih Hanawa"

Jantung Hanawa masih berdetak kencang ntah mengapa dia ingin mencium Maruko ini sangan gila pikirnya.

"Hanawa aku aku mengigau sesuatu?"

"Tidak, kenapa sakura?"

"Tidak ada hanya bertanya kadang aku mengigau saat tidur"

"Oh begitu"

"Maruko kau duluan saja ya.. sebentar lagi aku menyusul"

Ja... Hanawa..

Maruko kembali ke kelas dan bertemu tamae.

Apa urusannya sudah selesai??

Sudah Tama Chan..

Maruko kembali duduk dan teringat mimpinya itu, dia merasa lucu bisa bisanya dia mimpi seperti itu saat tidur makan siang.

Waktu pun berlalu bel pulang sekolah sudah berdering dengan merdu tapi tidak indah bagi Maruko karena dia harus piket terlebih dahulu.

entah kenapa maruko masih teringat jelas tentang mimpi tadi siang, itu terasa sangat nyata bahkan bibir itu terasa sangat hangat.

piket kali ini hanya menyisakan maruko sendiri karena yang lain sudah selesai dengan tugasnya masing-masing.

tanpa sadar maruko melihat ke arah meja Hanawa teman berharganya.

lamunannya terpecahkan karena suara seseorang yang memanggilnya.

"Maruko... maruko..."

maruko :"ehh Hanawa apa yang kau lakukan di sini?"
Hanawa:"aku ingin mengambil barang yang ketinggalan di mejaku, apakah kamu sendirian saja? mana yang lain?"
maruko:"mereka semua sudah selesai hanya aku yang belum jadi masih belum pulang."
Hanawa:" jadi begitu, tapi tidak baik bagi perempuan sendirian saat hampir malam begini, aku sudah menemukan apa yang aku cari aku akan menemanimu sampai kau selesai dan akan mengantarmu sampai rumah."
Maruko:"kau sangat baik hanawa, semoga suami masa depan ku sebaik dirimu, maaf merepotkan mu, mohon tunggu sebentar lagi"

Deg... jantung Hanawa berdebar kencan mendengar ucapan polos maruko, telinganya memerah dan pikirannya kacau.

Hi buat para pembaca setiaku aku akan usahakan lebih rajin update ya..
kalau ada yan punya saran untuk buatkan fanfic chara favorit kalian info di kolom komentar ya.

jaaa minna...

Chibi Maruko ( Not About Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang